Masalah “Stunting” Jadi Perhatian Serius Kalangan Mombassador-Iwas

Spread the love

YOGYAKARTA (poskita.co) – Masih tingginya catatan angka stunting di Indonesia menjadi perhatian serius bagi sejumlah kalangan ibu yang tergabung dalam komunitas Mombassador dan Ibu Warung Anak Sehat (Iwas). Hal itu tampak dalam acara pertemuan diskusi yang diselengarakan PT Sarihusada Danone di Gazebo Resto Gondomanan Yogyakarta, Sabtu (15/9/2018).

Setidaknya ada 100-an peserta yang terdiri dari kalangan ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok Mombassador dan Ibu Warung Anak Sehat binaan Sarihusada. Mereka begitu antusias mengikuti diskusi mengenai pentingnya konsumsi keseharian yang berimbangan dan sehat.

Menurut Talita Prameswari, Social Project Manager Sarihusada Danone Indonesia, bahwa penyelenggaraan acara ini digelar sebagai rangkaian program kelas bunda yang pesertanya melibatkan komunitas Mombasador dan IWAS (Ibu Warung Anak Sehat) yang menjajakan makanan sehat di sekolah dasar.

Dalam acara ini, diharap setiap peserta saling kenal dan saling belajar tentang masalah perbaikan konsumsi bergizi bagi anak, keluarga dan memberdayakan ibu-ibu lebih mandiri. Tampil sebagai pembicara yakni Nur Rahma Puspitasari seorang ahli gizi dan Prisa Kandora Fasilitator Womenwill Google dari Surabaya.

Menurut Nur Rahma, stunting merupakan kondisi dimana tinggi badan seseorang mengalami kekurangan sejalan dengan usianya. Karena itu dibutuhkan pola konsumsi gizi yang seimbang untuk mengatasi masalah stunting.

“Konsumsi makan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh membuat pertumbuhan badan dan kesehatan yang baik,” tegasnya.

Pembicara yang lain, Prisa, lebih mengajak peserta untuk “go digital”. Melalui Hp, ibu-ibu bisa memanfaatkan pemasaran melalui media sosial.

“Dalam forum ini, ibu-ibu bisa menciptakan kesempatan baru on line dan off line atas produk kreasi yang dimilikinya untuk dipasarkan lebih luas,” ujar Prisa.

Perlu diketahui, stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO. (ds)

Caption Foto:
Pertemuan Mombasador dan Ibu Warung Anak Sehat di Gazebo Resto Gondomanan Yogyakarya Sabtu (15/9).