Kobarkan Spirit Pancasila Harus dengan Tindakan Nyata
Solo (poskita.co) – Dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila, seniman Solo menyelenggarakan Pameran Seni Rupa dengan tema “Kita Pancasila, Bersatu Berbagi” di joglo Sriwedari, Jumat (2/6).
Pameran yang dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan Surakarta, Kinkin Sultanul Hakim ini, malamnya dilanjut dengan pementasan Wayang Jagongan dengan Dalang Ki Jantit Sanakala yang berjudul “Jolodo Ngomyang Pancasila”.
Warsito selaku koordinator pameran, menjelaskan diadakan pameran ini dengan spontanitas dari teman-teman komunitas seni, dan kebetulan ini suatu kreatifitas dari Ki Jantit, membuat suatu bentuk wayang yang berbeda dengan menampilkan tokoh-tokoh yang kekinian dan tentunya ceritanya juga kekinian. Selain itu, Ki Janti juga mendukung ide teman-teman berpameran supaya bisa menggalakkan kembali penghayatan Pancasila.
“Selama ini kita merasakan banyak sekali rongrongan terhadap Pancasila dan malah ada gerakan yang sudah menjadi partai politik yang ingin menggantikan ideologi negara kita dari Pancasila menjadi ideologi lain. Kita sebagai warga negara Indonesia tentunya bertanggung jawab,” jelas Warsito kepada poskita.co
Warsito melanjutkan bahwa kalau tidak ada Pancasila bangsa Indonesia tidak ada, ya mungkin bangsa Aceh, Jawa, Pasundan dan Bali, akhirnya kan begitu. Pancasila itu harus kita pertahankan jangan sampai kita berpecah belah.
Ki Jantit Sanakala, ketika ditemui poskita.co menjelaskan perihal cerita lakon wayang jagongan yang akan dia pentaskan, yaitu tentang kegaduhan bangsa yang terjadi akhir-akhir ini yaitu tentang posisi Pancasila sebagai dasar negara telah dipetanyakan fungsinya dalam kehidupan bernegara.
“Ceritane okeh wong bengok-bengok ngandakke Pancasila koyoto ormas, aktifis, pemerintah, pancasila yes… pancasila yes… neng gon ben dinone ora terwujud, nyatane jeh udur pada padu, golek benere dewe-dewe, golek slamete dewe-dewe.La Pancasila neng ngendi… Jolodong ngomyang pancasila neng endi, neng kono dipamarani suarane banter neng ora ana Pancasilane,” jelas Ki Jantit dalam bahasa Jawa.
Masih menurut Ki Jantit, bila fungsi Pancasila hilang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maka bangsa Indonesia juga terancam bubar. “Oleh karena itu perlu kiranya mengaplikasikan Pancasila dalam kehidupan keseharian kita, dan hal itu dimulai dari aku, kamu dan kita,’ jelasnya. (Aryadi)