Suporter Bonek Panggilan Jiwa untuk Persebaya

Spread the love

Solo (poskita.co) – “Panggilan jiwa untuk Persebaya” itulah yang diungkapkan kebanyakan suporter Persebaya Bonek dan para penjual aksesoris, kaos dan cinderamata Persebaya. Mereka yang identik dengan warna hijau hampir memenuhi sekitar stadion Manahan Solo yang kebanyakan dari Jawa Timur. Dan para suporter Persebaya atau disebut Bonek mulai berdatangan malam kemarin Jum’at untuk memenuhi stadion Manahan Solo, hanya satu tujuan yakni mendukung kesebelasan kebanggaannya yang berlaga hari ini sabtu (3/2) antara persebaya vs PSMS.

Salah satu suporter Bonek, Syafi’i (38 tahun) menceritakan sejak SD melas 6 sekitar tahun 1986 selalu mengikuti pertandingan Persebaya, merupakan suatu panggilan jiwa dan  sudah melekat  dalam hati yang tidak  bisa dinilai dengan apapun, meskipun ada rasa lelah atau mengeluarkan finansial merupakan kebanggaan. “Bapak saya dulu selalu mengabadikan setiap pertandingan Persebaya dan mengklipingnya sejak tahun 1970an sehingga menurun kepada saya bahkan anak saya, ” jelasnya. Dia menambahkan,  Persebaya punya pemain kebanggaan yang berposisi sebagai sayap keturunan Tyonghoa bernama De Sang Long yang berhasil menahan 0 – 0 di Olympiade Mellbourn antara Indonesia vs Rusia sehingga Presiden Soekarno memberi nama Januar Pribadi. “Itu salah satu kebanggaan kami untuk terus mendukung Persebaya setiap berlaga, ” paparnya.

Sisi lain, bagi penjual aksesoris dan kaos Persebaya, yakni Haris Setyawan, jauh-jauh datang dari Surabaya disamping untuk memeriahkan dan mendukung Persebaya juga sambil berjualan dengan mematok harga mulai Rp.50.000.

Lain lagi dengan Aris Suporter Persebaya atau Bonek Mania dari Ngawi yang selalu mengikuti ke mana Persebaya bertanding sejak tahun 2004. “Apapun saya lakukan untuk bisa melihat atau mendukung Persebaya kebanggaannya, ” terangnya.

Suporter lain, Rizky yang datang dari Ngawi merupakan suporter Bonek Mania mengatakan Persebaya sebuah tim yang melegenda di Indonesia. “Saya tidak bisa menjelaskan dengan rinci, sejak dulu di masyarakat sekitar saya menyukai Persebaya sehingga saya menjadi tertarik dan menyukai Persebaya. Saya tidak ada yang mengajak  dan saya selalu menonton dan mendukung kemana Persebaya bertanding. Misalkan saya bisa mendukung tim lain tapi hati saya tetap Persebaya karana sudah melekat dalam jiwa, ” ungkap salah satu suporter Persebaya asal Ngawi itu. (Aryadi)