Lulusam Skadik Kurang Memenuhi Kuota Alutsista
SOLO (poskita.co) – Jumlah lulusan dari Skadron Pendidikan (Skadik) 101 Lanud Adisucipto dipastikan tidak bisa mencukupi kuota Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) baru.
Standartnya ada 60 lulusan pertahun untuk mencukupi kuota Alutsista milik tiga matra Tentara Nasional Indonesia (TNI). Hal tersebut diungkapkan Komandan Skadik 101 Lanud Adisucipto, Letkol Pnb Humaidi Romas dalam kegiatan Bian Terbang Siswa Sekolah Penerbangan (Sekbang) Angkatan 95 di Hanggar Grob Lanud Adisumarmo.
” Tahun lalu lulus 100 persent dan tahun 2016 hanya 90 persent. Diharapkan tahun ini 100 persent,”jelasnya.
Tahun ini ada 45 siswa lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) Akademi Angkatan Laut AAL dan Akademi Militer (AKMIL) yang lanjut di Sekbang. Mereka berpangkat Letna Satu diantaranya dari 39 Matra AU, 3 AL, 2 AD dan satu dari Malaysia. Matra dari negeri jiran ini menurutnya pertukaran matra antar negara serta kebijakan dari pimpinannya dalam pendidikan ini.
” Tahun ini secara Nasional jajaran TNI sedang banyak sekali kedatangan Alutsista baru seperti pesawat tempur, pesawat angkut hingga helikopter, “jelasnya.
Seperti pada tahun 2016, dimana hanya ada 90 persen siswa yang dinyatakan lulus sehingga tahun ini bisa lulus semua menyusul adanya alustita baru. Untuk menutup kuota tersebut pihaknya masih merekrut dari PSDP atau Prajurit Sukarela Dinas Pendek yang dididik di Jogja.
” Karena kalau satu yang gagal akan berpengaruh pada kesiapan penerbang kita. Seperti pada tahun 2016 dimana hanya ada 90 persen siswa yang kita nyatakan lulus,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama dikatakan kalau masa pendidikan sesuai dengan kurikulum yakni menjalani pendidikan selama 18 bulan. Delapan bulan di Lanud Adisumarmo untuk latih dasar dan sisanya di Lanud Adisucipto untuk latih lanjut dengan 45b instruktur. Seelah lulus, selama 8 bulan digembleng di Lanud Adisumarmo soal latih dasar dengan menyelesaikan 75 Sorti penerbangan menggunakan pesawat latih Grob GT 120 buatan jerman. (AGUNG SANTOSO)