Didapati Saluran Air Mandeg di Proyek Drainase Kota Barat, Kualitas Proyek Dipertanyakan
SOLO (poskita.co) – Lanjutan proyek drainase yang dikerjakan di kawasan lapangan Kota Barat, Mangkubumen, Solo, sampai dengan batas akhir pengerjaannya yaitu tanggal 28 Desember mendatang, ternyata masih belum tergarap sempurna. Masih banyak permasalahan ditemukan di lokasi diantaranya, tidak mengalirnya air di saluran atau menggenang, juga kualitas proyek yang dinilai masih banyak kekurangan.
Hasil sidak Komisi II DPRD Solo ke lokasi, Selasa (19/12) menemukan sejumlah pekerjaan proyek yang dinilai dari sisi kualitas sangat kurang. Misalnya saja, soal air yang tidak mengalir atau hanya mandeg di tempat. Tentu saja akan memicu terjadinya banjir jika hujan. Hal lainnya, yaitu pemasangan paving di atas saluran drainase yang dikhususkan untuk kawasan pejalan kaki, juga tidak rapi dan kurang kuat. Tentu saja, pengerjaan proyek drainase di sisi utara lapangan Kota barat ini dinilai tidak sesuai dengan perencanaan yang ada. Seperti yang diutarakan Wakil Ketua Komisi II, Supriyanto yang menilai proyek ini masih jauh dari yang diharapkan.
“Kekawatiran kami muncul dengan melihat kondisi langsung proyek drainase ini, baik dari sisi kualitas mau pun waktu pengerjaannya. Kami harap proyek berkelanjutan ini sesuai dengan perencanaan, sehingga masalah air yang menggenang di saluran segera teratasi,” ujar Supriyanto.
Selain masalah teknis air yang mandeg serta tidak rapinya pemasangan paving, hal lain yang menjadi sorotan adalah pohon-pohon yang sengaja ditebang demi proyek ini, menurut Supriyanto, harus segera ditanam lagi pohon-pohon pengganti sesuai dengan persyaratan sebuah kota yang harus memiliki ruang terbuka hijau.
Hal yang sama dilontarkan anggota Komisi II, Quatly Abdul Kadir Alkatiri yang juga menyoroti kualitas proyek yang dinilai masih kurang baik. Begitu juga waktu pengerjaan proyek yang hanya tinggal beberapa hari lagi, sementara proyek baru berjalan sekitar 75 persen menurut keterangan dari pelaksana proyek.
Sementara itu, pelaksana proyek dari PT. Mekar Lima Putra, Dody, saat dikonfirmasi menjelaskan, masalah menggenangnya air di saluran akibat dari belum dilakukannya normalisasi drainase yang berada di sebelah timur dan berhubungan langsung dengan saluran drainase proyek yang sedang dikerjakan ini. Dan menjadi tanggung jawab dari Dinas PUPR untuk mengerjakannya.
“Hal lain yang pengerjaannya memakan waktu adalah soal keberadaan sepuluh tiang listrik yang harus dipindah untuk mengerjakan proyek ini. Kami harus hati-hati dalam mengerjakannya,” ujar Dody.
Untuk dapat menyelesaikan proyek sesuai batas akhir 28 Desember mendatang, pihak pelaksana proyek terus mengebut dengan mengintensifkan pekerja sampai tiga shift siang malam. Pelaksana proyek juga optimis proyek drainase sepanjang lebih kurang 500 meter sepanjang sisi utara dan barat lapangan Kota Barat, dengan nilai proyek Rp 4,9 miliar ini, akan selesai tepat waktu. (endang paryanti)