Dewan Soroti Pemagaran Komplek Pemakaman Bonoloyo

Spread the love

SOLO (Poskita.co) – Pembangunan pagar di sekeliling kompleks pemakaman Bonoloyo, Kadiporo, Banjarsari, Solo, telah selesai dilakukan. Namun proyek senilai Rp 2,939 miliar dari APBD ini menjadi sorotan Komisi II DPRD Solo, lantaran masih ada sejumlah pekerjaan yang dinilai kualitasnya masih dipertanyakan.

Kompleks pemakaman umum Bonoloyo, saat ini sudah terlihat rapi lantaran di sekelilingnya telah dipagar tembok megah. Bahkan pintu di dua sisi pintu masuk dipasangi sejumlah pilar tinggi menjulang. Sejumlah lampu ornamen juga dipasang di tembok depan membuat kompleks pemakaman ini beda dengan penampilan sebelumnya, tampak rapi dan bersih.

Namun saat Komisi II DPRD Solo melakukan sidak ke lokasi, Selasa (19/12) masih didapati pekerjaan yang dinilai masih belum maksimal pengerjaannya. Seperti pemasangan paving yang terbuat dari potongan batu alam di halaman kompleks pemakaman, masih ada potongannya yang tidak sama sehingga tidak rapi, karena hanya memanfaatkan bahan baku yang ada. Pemasangan paving juga ada yang tidak kuat dan gampang lepas. Selain itu, pemasangan lampu hias di tembok, menurut Wakil Ketua Komisi II, Supriyanto, dari segi estetika juga kurang bagus dan rapi, karena kabel lampu terlihat menempel di tembok.

“Kami melihat estetika dari pekerjaan proyek pemagaran kompleks pemakaman Bonoloyo masih kurang baik. Contohnya kabel listrik pada lampu yang terlihat menempel di tembok. Juga pemasangan yang kurang rapi dan ditemukan ada yang mudah copot,” kata Supriyanto.

Supriyanto berharap agar pelaksana proyek segera memperbaiki kekurangan pekerjaan ini, walau pun penyerahan proyek telah dilakukan per 14 Desember kemarin.  Hal yang sama disampaikan Ketua Komisi II, YF. Sukasno yang meminta pihak pelaksana proyek segera membenahi kekurangan dalam proyek pembangunan pagar pemakaman Bonoloyo.

Sementara itu, pelaksana proyek dari PT. Ramlan Surya Abadi, Basumo menyatakan, pihaknya akan menyanggupi untuk melakukan penyempurnaan sejumlah pekerjaan yang masih dinilai kurang maksimal.

“Kami akan segera memperbaiki apa-apa yang kurang sempurna. Hal ini masih menjadi tanggungjawab kami sampai 6 bulan ke depan,” kata Basumo. (endang paryanti)