Pembangunan Pasar Klewer Timur Terancam Molor

Spread the love

Solo (poskita.co) – Kalangan dewan Solo menyangsikan pembangunan Pasar Klewer bagian timur yang semula direncanakan dimulai tahun 2018, bakalan molor di tahun selanjutnya. Penyebabnya, Pemkot Solo sampai dengan menjelang akhir tahun ini belum juga mengajukan permohonan anggaran multiyears kepada pemerintah pusat.

Sementara itu, pembahasan APBN 2018 sudah hampir rampung. Dan kesempatan Pemkot Solo untuk mengajukan anggaran sangat kecil. Wakil Ketua Komisi III DPRD Solo, Sugeng Riyanto, menyatakan, jika anggaran untuk pembangunan Pasar Klewer bagian timur sudah tercantum di APBN 2017, dan akan diubah menjadi anggaran multiyears, seharusnya anggaran tersebut juga harus dicantumkan di APBN 2018.

“Namun sampai saat ini Pemkot belum juga mengajukan alokasi anggaran multiyears untuk pembangunan Pasar Klewer bagian timur. Sementara pembahasan APBN 2018 sudah mendekati final,” jelas Sugeng kepada wartawan di gedung DPRD Solo (1/11).

Sugeng menambahkan, nilai anggaran pembangunan Pasar Klewer bagian Timur direncanakan sebesar Rp 47,5 miliar. Nilai ini jauh lebih kecil daripada nilai proyek pembangunan Pasar Klewer sebelumnya. Solusi dan strategi yang akan dilakukan Kementrian Perdagangan agar lanjutan pembangunan Pasar Klewer timur dapat berjalan di tahun 2018, juga masih belum tahu. Apakah akan menjadikan anggaran di APBN 2017 menjadi Silpa (sisa lebih atau kurang perhitungan anggaran, red) untuk kemudian dianggarkan di tahun 2018, atau menjadikan proyek ini menjadi multiyears.

“Dan kemungkinan terburuk nantinya Pemkot akan mengajukan lagi anggaran di tahun 2018 dan realisasi di tahun 2019,” tambah Sugeng.

Namun, tentu pengajuan anggaran di tahun 2018 dampaknya akan menjadi kompleks. Misalnya saja, masalah sewa alun-alun utara bagi para pedagang yang sementara ini direlokasi di sana, yang batas sewanya hanya sampai tahun 2018. Komisi III berharap semoga Pemkot ada loncatan langkah agar pembangunan Pasar Klewer timur dapat terealisasi di tahun 2018. Tentu saja dengan jalur aman  sesuai regulasi. Dalam hal ini kuncinya terletak di Kementrian Perdagangan.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Solo, Honda Hendarto berharap jawaban dari Kementrian Perdagangan terkait gagalnya dua kali proses lelang proyek pembangunan Pasar Klewer timur segera didapat.

“Tidak ada yang bisa dilakukan lagi dalam upaya meningkatkan progress proyek pembangunan Pasar Klewer timur sampai akhir tahun ini. Pasalnya, sesuai aturan, gagalnya lelang sampai dua kali secara otomatis tidak dapat melakukan lelang lagi,” tandas Honda.

Dapat saja lelang dilakukan, namun dengan mekanisme berbeda, dalam hal sistem pengerjaan dan pembayarannya. Pemkot Solo juga tidak dapat berbuat banyak, dan semua kembali pada kepastian jawaban dari pemerintah pusat yang sampai saat ini sangat diharapkan.

“Tapi jika jawaban dari Kemendag keluar tanggal 31 Desember, sama  juga dengan mimpi di siang bolong. Faktanya memang seperti itu,” tambah Honda. Dalam hal ini lanjut Honda, tidak ada pihak mana pun yang disalahkan. Terpenting segera ada solusi yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat dan para pedagang. (endang paryanti)