Film Widji Tukul Raih Penghargaan Khusus
SOFIA, Poskita – Hingga kini tak diketahui dimana keberadaan Widji Tukul, sejak ia hilang menjelang reformasi 1998. Namun, keberadaan kata-kata penyair dan aktivis reformasi ini tetap semakin jelas jejaknya. Terbukti, film “Istirahatlah Kata-Kata” meraih penghargaan khusus pada Festival Film Internasional “Love is Folly” di Kota Varna, Bulgaria, 25 Agustus hingga 3 September lalu.
Film ini mengisahkan Widji Tukul, yang menjadi buron Pemerintahan Orde Baru dan sampai kini tak tahu rimbanya. Ia diburu penguasa saat itu karena puisi-puisinya yang mengkritisi pemerintahan otoriter.
Film ini digarap oleh roduser Yulia Evina Bhara dan Anggi Noen.
Penghargaan yang diterima film “Istirahatlah Kata -Kata” adalah penghargaan kedua tertinggi setelah Grand Prix Award.
Panel juri internasional memberi penghargaan kepada filmThe Citizen dari Hungaria yang memenangkan Penghargaan Utama Grand Prix Aphrodite. Untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik dimenangkan Rimma Zyubina di film “The Nest of the Turtledove” dari Ukraina dan untuk Pemeran Utama Pria Terbaik dimenangkan Konu lewat “Wedding Dance” dari Turki.
Keikutsertaan film Indonesia dalam festival ini adalah hasil kerja sama KBRI Sofia, Bulgaria dengan Pusat Pengembangan Perfilman Kemendikbud yang bertujuan mendukung sineas Indonesia bersaing pada tingkat global.
Film pilihan Indonesia diputar dalam segmen khusus Indonesian Panorama, meliputi film Nokas, Athirah, Salawaku, Emma, Aisyah Biarkan Kami Bersaudara, dan Kejarlah Daku Kau Kutangkap.
Menurut Sekar Ayu Asmara, kurator dari Pusat Pengembangan Perfilman Kemendikbud, pemilihan film untuk ikut serta dalam kompetisi ini salah satu di antaranya karena cerita Widji Tukul dapat terjadi pada siapa saja sehingga wakil dari bangsa lain pun bisa merefleksikan isi ceritanya.
“Saya bangga atas kemenangan film ini,” kata Dubes RI Sofia Sri Astari Rasjid. (wds)