Truck Tangki Air Bantuan Kekeringan Malah Dijual

Spread the love

Wonogiri-Poskita-Truck tangki air bantuan  kekeringan untuk tiga desa, tiba-tiba menghilang dari peredaran.  Hilangnya truck-truck tangki air bantuan ini, menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat  wilayah selatan Kabupaten Wonogiri, Jawa tengah.  Tiga truck bantuan bernilai sekitar 600 juta rupiah tersebut, merupakan hibah dari perusahaan  swasta tahun 2002, untuk tiga desa, masing-masing Gambir Manis dan Petirsari, Kecamatan Pracimantoro,  serta Desa Gendaya’an, Kecamatan Paranggupito.

Biasanya, ketiga armada tangki tersebut, rutin mengirimkan air bersih untuk masyarakat korban bencana kekeringan  di ketiga desa bersangkutan. Namun semenjak beberapa tahun terakhir, truck truck tersebut jarang terlihat di lokasi pengambilan air bersih di Kota Pracimantoro.

Sejumlah warga Gambir Manis dan Petirsari mengaku truck-truck bantuan tersebut telah dijual . Namun mereka enggan memberi penjelasan lebih jauh soal alasan penjualan truck-truck tersebut.

“Sudah nggak ada mas.” Ujar Suratmi dan beberapa perempuan desa Gambirmanis dan Petirsari.

“Kelihatannya sudah dijual mas, tapi nggak tahu ah.. . .” timpal warga yang lain seperti takut menyampaikan sesuatu. Sebagian warga lain menyayangkan penjualan truck tangki bantuan tersebut, karena sangat membantu warga mengatasi permasalahan air bersih.

Sementara itu Kepala Desa Gambir Manis, Sunardi mengaku tidak tahu menahu soal kebijakan penjualan truck bantuan tersebut. Karena saat kejadian, dia belum menjabat Kades.

“Saya tidak bisa menjawab karena saat itu saya belum menjabat. Namun demikian jika ada bantuan armada tangki serupa, saya siap mengelola dengan manajemen yang lebih baik.” Katanya.

Hamid Noor Yasiin, selaku fasilitator penyaluran bantuan membenarkan adanya penjualan truck tangki air tersebut. semua sudah melalui prosedur.

“Yang di Desa Petirsari, hasil penjualan mobil truck dibagi rata ke setiap warga masing-masing mendapat bagian 200 ribu rupiah.  Sedangkan yang di Desa Gambir Manis, hasil penjualan truck dipakai uang muka kredit armada baru. Tetapi karena macet gak bisa mengangsur, akhirnya ditarik pihak leasing.” Papar Hamid. Sedangkan yang di Desa Gendayaan, Paranggupito, menurut Mantan Calon bupati Wonogiri saat Pilkada tahun lalu itu, masih berfungsi normal.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, bencana kekeringan di wilayah selatan Wonogiri ini , akan terjadi selama musim kemarau.  untuk memenuhi kebutuhan air bersih setiap hari, warga harus membeli dari truck tangki, dengan harga 130 hingga 160 ribu rupiah per tangki. sedangkan untuk pengiriman air dengan truck tangki bantuan, warga hanya dibebani biaya sekitar 50 persennya. (ewa)