Geger Garam Dioplos ,Belum Ditemukan di Solo

Spread the love

SOLO, poskita- Merebaknya berita adanya garam dioplos benda berbahaya karena mahalnya harga garam, membuat gerah dan kekhawatiran warga apabila membeli garam di pasar, di kios maupun di toko kelontong.
Garam yang telah mengkristal diduga dicampur benda padat, bahkan sempat mencuat munculnya berita di Lamongan ada dugaan garam dicampur kristal yang mirip pecahan kaca membuat tim Satgas Mafia Pangan Polresta Surakarta bergerak cepat untuk melakukan penyelidikan.
Hal itu siapa tahu ada garam yang masuk ke Kota Solo sudah dioplos dengan benda berbahaya lainnya.
Akan tetapi sebelum ada kekhawatiran berlebihan bagi warga Solo takut membeli garam, Ketua Satgas Mafia Pangan, Agus Puryadi menyampaikan secara tegas bahwa belum ditemukan garam dioplos barang lain beredar di Kota Solo.
”Hasil penyelidikan, belum ditemukan garam oplosan yang dijual bebas di masyarakat,” tegasnya.
Belum ditemukannya garam oplosan tersebut, kata Agus, dimungkinkan karena tingkat konsumsi garam warga Solo tidak terlampau tinggi, sehingga belum ada yang membeli garam dalam jumlah besar.
Kebutuhan garam bagi warga Solo, lanjut dia, lebih cenderung hanya untuk bumbu masak, hal ini berbeda dengan warga di daerah lain yang membutuhkan garam dalam jumlah besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan utama produksi, seperti pembuatan ikan asin, pembuatan eskrim tradisional, ada juga yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Untuk mengantisipasi beredarnya garam yang berbahaya bagi kesehatan, tambah Agus Puryadi yang juga sebagai Kasat Reskrim Polresta Surakarta, tim Satgas Mafia Pangan telah mengawasi secara ketat bagi pedagang garam kelas grosir hingga pengecekan gudang distribusi garam. (**)