Menguak Isu Gender Kontemporer di Australia-Indonesia

Spread the love

MALANG, POSKITA.co – Isu gender hingga sekarang masih menjadi topik yang menarik. Para akedemisi pun berkumpul untuk membahas tentang isu kontemporer gender di Australia dan Indonesia.

“International Workshop Gender and International Relations ini merupakan langkah panjang dan penting bagi para akademisi yang memiliki ketertarikan terhadap isu gender dan hubungan internasional,” kata Setyasih Harini, salah satu guru Hubungan Internasional dari Unisri Surakarta, Jumat (23/11/2018).

Menurut Rini, workshop Contemporary Issues in Australia and Indonesia De Lobby Suite Hotel, Batu, Jawa Timur ini menitikberatkan pada penyusunan buku tentang isu gender dan hubungan internasional . Buku ini akan dijadikan sebagai buku teks yang dapat diajarkan kepada para mahasiswa ilmu hubungan internasional khususnya untuk mata kuliah gender dan hubungan internasional.

Ide buku ini telah digagas sejak tahun 2017 dalam Komunitas Epistemik Gender dan Hubungan Internasional dalam Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional. Workshop ini terselenggara atas kerjasama dari Universitas Brawijaya Malang, Universitas Islam Nasional Jakarta (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Katolik Parahyangan, dan Deputy Director of Monash Gender, Peace and Security, Universitas Monash Australia yang dipimpin oleh Prof. Katrina Lee-Koo.

Dari 88 artikel yang masuk hanya 38 yang dinyatakan lolos dan siap dicetak dalam bentuk buku yang didanai oleh Australia Global Alumni. Dari 38 paper yang lolos hanya 27 peserta yang berhasil dibiayai untuk bisa menikmati keindahan munculnya matahari dari puncak Gunung Bromo.

Adapun isu yang banyak diangkat adalah mengenai pekerja migran perempuan, pengungsi perempuan, pengembangan etika hubungan antara Indonesia-Australia, pernikahan anak di bawah umur, gender dan nasionalisme, terorisme yang dilakukan oleh perempuan, perempuan dan revolusi hijau.

VERO RINI