Pembelajaran Gerak Dasar Melalui Permainan Pada Pelajaran Penjas bagi Siswa Sekolah Dasar

Spread the love

Oleh: Suhardi, S.Pd
Guru Penjasorkes SDN 03 Waru, Kebakkramat, Karanganyar

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh manusia yang tersusun dan terencana secara sistematis yang termasuk dalam satuan pendidikan, satuan pendidikan dalam undang-undang sisdiknas no 20 Tahun 2003 bab 1 pasal 1 poin 10 menjelaskan bahwa satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Pendidikan dasar merupakan salah satu jenjang dan jenis pendidikan yang termasuk kedalam satuan pendidikan formal, salah satu mata pelajaran yang di pelajari dalam pendidikan dasar adalah pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. Atau yang sering dikenal dengan Penjas.
Pembelajaran Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan mata pelajaran yang mengharuskan peserta didik melakukan aktifitas fisik sebagai upaya pembelajaran langsung, dimana seorang siswa mempelajari dan mempraktikan secara langsung mengenai materi dan konsep dari suatu pelajaran secara langsung. Pembelajaran gerak dasar merupakan pembelajaran yang penting dilakukan dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan karena dalam pembelajaran ini peserta didik diajarkan mengani gerak dasar yang berkaitan dengan tugas sehari-hari, seperti Jalan Lompat dan Lempar.
Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan dapat dilakukan melalui permainan. Permainan merupakan aktifitas yang dilaksanakan dengan suasana yang menyenangkan dengan memperhatikan aturan-atran dari permainan. Aktifitas pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan dapat diawali dengan melakukan permainan. Permainan-permainan yang dilakukan harus disesuaikan dengan Materi Yang akan dipelajari.
Pembelajaran gerak dasar melalui permainan dapat dikatakan sebagai pembelajaran berbasis permainan, Pembelajaran berbasis permainan menurut Apri dkk adalah permainan yang didesain khusus untuk pembelajaran. desain permainan tersebut mengaitkan materi dan keterampilan yang harus dimiliki sesuai dengan kompetensi yang hendak di capai dalam setiap pembelajaran.
Pembelajaran berbasis permainan tidak terlepas dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus di capai, permainan yang nanti akan di lakukan harus di analisis terlebih dahulu sebelum digunakan, Selain itu dalam mendesain permainan guru dapat melakukan modifikasi-modifikasi permainan agar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dilakukan.
Pembelajaran Gerak Dasar melalui permainan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. karena dalam permainan siswa dapat belajar secara langsung dengan praktik langsung gerak dasar dalam permainan serta mengenal sikap-sikap dalam permainan. Pembelajaran gerak dasar melaui permainan diawali dengan melakukan pemanasan melalui permainan seperti melakukan kucing-kucingan atau permainan hijau hitam. Jadi guru tidak menyuruh siswa untuk lari berkeliling, kemudian untuk peregangan guru dapat melakukan permainan seperti estafet bola yang mengharuskan siswa melakukan gerakan membungkung atau menengadh atau mengoper kekiri ataupun kekanan.
Kegiatan pembelajaran gerak dasar melalui permainan dapat dilaksanakan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut : (a) Persiapan : pada tahap kegiatan ini guru mempersiapkan materi-materi serta permainan dan alat permainan yang akan di gunakan dalam pembelajaran; (b) pelaksanaan pembelajaran. Dalam melaksanaan pembelajaran guru memulai kegiatan pendahuluan dengan menggunakan permainan-permainan pemanasan seperti permainan kucing jongkok dan permainan estafet bola kemudian pada kegiatan inti guru dapat mengguanakan permainan yang lebih kompleks dan sesuai dengan materi pembelajaran dan tujuan pembelajaran, kemudian pada tahap akhir pembelajaran guru menjelaskan materi apa saja yang telah dilakukan dalam pembelajaran pada saat permainan, guru jangan menjelaskan konteks di luar dari materi walaupun dalam permainan ada kegiatan tersebut seperti pada materi gerak dasar lokomotor, walaupun guru menggunakan permainan boy-boyan dimana dalam permainan tersebut terdapat gerak dasar manipulative guru jangan menjelaskannya biarkan nanti pada sat materi gerak dasar manipulative guru menjelaskannya. (c) evaluasi dan refleksi pembelajaran : setelah melakukan kegiatan pembelajaran guru melakukan evaluasi dan refleksi pembelajaran, dimana dalam evaluasi tersebut guru mengukur dan menilai kualitas pembelajaran yang telah dilaksanakan dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Melalui permainan pembelajaran gerak dasar dalam pembelajaran Pendidikan, Jasmani, Olagraga, dan Kesehatan akan membuat Pembelajaran lebih menyenangkan karena permainan merupakan alat untuk menyalurkan keinginan-keingainan dan kehendaknya dengan aman serta dapat membangkitkan kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, bahkan kecerdasan kolektif selain itu Pengembangan pendidikan karakter dapat dilakukan dengan kegiatan permainan karena nilai edukatif dari sebuah permaian cukup banyak. Kegiatan pembelajaran gerak dasar melalui permainan dapat dilaksanakan dengan tahapan kegiatan seperti persiapan, pelaksanaan pembelajarn dan evaluasi dan refleksi pembelajaran.**

Editor:cosmas