Menciptakan Ruang Katarsis Lewat Doodle Art
Melepaskan gejolak emosi yang dirasakan dapat dengan berbagai cara yang berbeda. Tingkat stress setiap orang juga tentunya berbeda tergantung pada kondisi mental dan lingkungan. Termasuk anak-anak di LPKA yang dituntut untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan, kebiasaan, teman serta budaya yang baru. Seiring dengan perkembangan dan pengalaman, anak memiliki masalah emosi yang berbeda-beda. Anak menyikapi permasalahan sesuai dengan karakteristik kepribadian masing-masing. Jika tidak dikelola dengan baik, tumpukan stress dan emosi yang dirasakan akan seperti bom waktu dan membentuk perilaku mudah marah, cepat tersinggung, trauma, dan sebagainya.

Pemenuhan layanan kesehatan seperti yang disebutkan dalam UU No 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) Pasal 3 yaitu layanan rehabilitasi dan layanan psikologis. Selain konseling salah satu upaya dalam pemenuhan hak psikis anak adalah dengan menciptakan ruang-ruang katarsis. Ruang katarsis atau pelepasan emosi sangat diperlukan untuk anak-anak dengan kondisi rentan.
Sebagai bentuk mendukung pemenuhan hak anak Sahabat Kapas mengajak salah satu Ilustrator muda dari Salatiga, Kak Ais Qonita untuk berkegiatan di LPKA Klas I Kutoarjo pada Kamis, 26 Januari 2023. Kegiatan pendampingan psikososial dengan tema “Menciptakan Ruang Katarsis lewat Doodle Art” ini diikuti oleh 30 anak dan 8 pendamping dari Sahabat Kapas. Kegiatan ini didukung dan didampingi oleh petugas LPKA Klas I Kutoarjo.
Pendampingan psikososial Sahabat Kapas tetap berprinsip pada kepentingan terbaik bagi anak dan memperhatikan hak-hak dasar anak. Menggambar doodle art di totebag sebagai sarana katarsis agar anak-anak dapat meluapkan emosinya secara positif, hati dan pikiran menjadi lebih lega. Selain itu mereka juga dapat mengekspresikan pikiran, perasaan dan harapan mengenai hidup mereka dalam bentuk gambar. Sehingga kita dapat melihat dengan lebih jujur dan tulus suara anak-anak di LPKA Klas I Kutoarjo.
Kegiatan diawali dengan Kak Ais memberikan contoh bagaimana doodle art itu sendiri. Anak-anak mengikuti dan menyimak penjelasan dari kak Ais dengan antusias. Ide-ide mereka dalam menggambar doodle art dan mencampur warna semakin menyemarakkan kegiatan pada siang hari ini. Nantinya totebag dengan hasil gambar mereka akan disimpan oleh mereka sebagai bentuk pengingat bahwa mengelola emosi dapat juga dilakukan dengan cara-cara yang positif.
Siang menuju sore yang menyenangkan dengan senyum terpancar dari wajah anak-anak sembari memegang hasil karya mereka. Pelan namun tidak berhenti Sahabat Kapas mendukung upaya untuk terus menciptakan ruang katarsis bagi anak-anak di LPKA Klas I Kutoarjo dan juga mendukung layanan rehabilitasi dan psikis anak agar mereka dapat kembali ke masyarakat dengan pribadi yang lebih baik lagi.
Cosmas/*