KONI Digelontor Rp 1,5 Miliar Prioritas Cabor Berprestasi
SRAGEN, POSKITA.co – Pemerintah kabupaten Sragen berupaya maksimal dalam meningkatkan prestasi olahraga. Terutama olahraga yang membuahkan prestasi dan mengharumkan nama Bumi Sukowati. Setidaknya anggaran Rp 1,5 miliar disiapkan guna menyongsong 2022.
Anggota dan pengurus Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Kabupaten Sragen menggelar sarasehan di GOR Diponegoro Sragen Jumat (17/12). Dalam kesempatan yang dihadiri bupati tersebut sejumlah keluhan disampaikan. Salah satunya kebutuhan fasilitas dan pendanaan cabang olah raga (Cabor).
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan permintaan para pegiat olahraga tersebut bergantung skala prioritas. Secara umum cabang olahraga yang berprestasi akan lebih diprioritaskan. Patokannya pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) jateng mampu menyumbang banyak medali.
”Patokannya yang menyumbang banyak medali atau yang berprestasi. Selain itu juga lihat situasinya,” terang Yuni.
Selain itu juga ada permintaan seperti menambah lapangan basket dan voli. Dia menaksir anggaran pembangunan lapangan tersebut tidak terlalu mahal. Sehingga sangat mungkin diupayakan. ”Tapi kalau minta sirkuit seperti Mandalika ya nggak mungkin ya, tapi saya rasa teman-teman pengurus cukup paham kondisi keuangan kami,” terangnya.
Dia menjelaskan anggaran rutin KONI kabupaten Sragen pada APBD Penetapan digelontor Rp 1 miliar. Selain itu ketika APBD Perubahan ditambah sekitar Rp 500 juta. Sehingga Rp 1,5 miliar cukup proporsional dengan pengembangan prestasi olahraga yang diprioritaskan menyumbang prestasi.
”Dari tahun ketahun rutin sama, hanya 2019 dan 2020 tidak ada tambahan di perubahan. Selama 2 tahun ini. Pemeliharaan dan pagu anggaran di Dinas Perkim untuk fasilitas,” ujarnya.
Namun bupati kurang tertarik untuk mendorong persepakbolaan di Kabupaten Sragen. Dia menyampaikan Sepakbola butuh biaya sangat tinggi. Dirinya prioritas membantu cabor lain seperti renang dan voli membuahkan prestasi.
Sementara sirkuit akan dikaji lebih dalam lagi, karena permintaan cukup sederhana. Misalnya dengan memanfaatkan taman kota Sukowati. Tetapi dilihat lintasan aspal atau paving juga diperhatikan, selama paving dinilai bisa menyerap air. (Cartens)