A.S. Hikam: Kita Sedang Mengalami Musim Kebencian, Curiga, Hoax
SOLO (poskita.co) – Nilai-nilai kemanusiaan di masyarakat kita saat ini cenderung hilang. Atau dapat dikatakan, saat ini kita sedang mengalami musim kebencian, kecurigaan dan menyebar hoax.
A.S. Hikam, mantan menteri Riset dan Teknologi menegaskan hal tersebut di forum Diskusi Kebangsaan, “Mbabar Pitutur Kamanungsan Gus Dur”, di kompleks balaikota, Solo, Sabtu (23/2). Saat ini, kata dia, kita sedang merindukan rasa kemanusiaan itu, yang dirasa makin hari kian tergerus.
“Rasa kemanusiaan itu sangat kita rindukan. Rasa kemanusiaan makin miskin dan tergerus. Bahkan sedang mengalami kehancuran,” tegas Hikam.
Dikatakan pula, posisi penyadaran manusia dengan Sang Pencipta sekarang sudah terbalik-balik. Tuhan lah yang harus mengikuti dan dipaksa oleh manusia, dengan berbagai manipulasi seperti doa-doa.
Di kota-kota di mana menjadi pusat kebudayaan jawa, ternyata tidak juga imun terhadap intoleransi. Ini harus disikapi. Harus ada resolusi. Harus diupayakan relevan dengan apa yang dikenal Solo kental dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Kota Solo, menurut Hikam, memiliki sejarah penting dengan KH. Abdurahman Wahid, atau Gus Dur. Adanya ikatan kekancingan atau pemberian gelar dari Keraton Surakarta Gus Dur, sehingga menjadi satu wilayah yang menjadi perjuangan Gus Dur untuk sisi kemanusiaan.
Dilihat dari sisi rasional dalam pemikiran dan gerak dasar dimensi, seorang Gus Dur tak lepas dari sisi basis kemanusiaan atau humanity. Bahkan dengan segala kontroversinya. Karena Gus Dur konsisten untuk memberi pencerahan.
“Jadi betul-betul nilai kamanungsan yang menjadi jangkar bagi Gus Dur,” ujar Hikam.
Dialog Kebangsaan yang digelar dalam rangkaian peringatan haul Gus Dur ke-9 yang dipusatkan di Solo, Sabtu (23/2), hadir nara sumber lainnya yaitu KH. Dian Nafi, pengasuh Ponpes Al Muayad Solo, serta Wahyu Muryadi, yang pernah menjabat sebagai protokoler saat Gus Dur menjadi Presiden RI. (Endang Paryanti)