Klaten

Luar Biasa..!! Kejuaraan Terbuka HAPKIDO Piala Bupati dan Liga Pelajar 2025 Sukses Digelar

KLATEN, POSKITA.co – Setidaknya ada 100 peserta mengikuti Kejuaraan HAPKIDO Terbuka dalam memperebutkan Piala Bupati dan Liga Pelajar Kabupaten Klaten tahun 2025. Kejuaraan ini juga didukung Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo yang diadakan di KONI Klaten, Jonggrangan, Klaten Utara, Minggu (14/12/2025) pagi.

Hal ini dikatakan Hariyanto (49 th) alias Om Jijin, pelatih dan panitia Kejuaraan Terbuka HAPKIDO Klaten 2025, saat ditemui redaksi di sela-sela acara ini. Karena Kejuaraan Terbuka merebutkan Piala Bupati, maka ada atlet dari luar kota yang hadir, seperti Banjarnegara, Kota Semarang dan Surakarta.

Sedang untuk Liga Pelajar HAPKIDO Kabupaten Klaten diikuti siswa dari usia tingkat SD, SMP dan SMA/SMK. Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, jelas Jijin, memberikan hadiah 1 buah sepeda gunung dan 2 ekor ayam jago bagi yang beruntung dalam kejuaraan ini. Puluhan medali juga disiapkan panitia dengan sejumlah sponsorship yang mendukung kejuaraan tahunan ini.

Kantor HAPKIDO Klaten saat ini ada di sekitar Stasiun dengan beberapa lokasi Latihan, antara lain di Saroga KONI Klaten, Putra bangsa dan lokasi lainnya. Dikatakan, saat ini ada sekitar 200-an siswa yang aktif berlatih dalam HAPKIDO.

“Pesan Bupati Klaten Hamenang, kejuaraan terbuka HAPKIDO ini bisa digelar setahun sekali. Dan untuk tahun 2026, HAPKIDO ini merupakan salah satu cabang olahraga dalam POPDA Pelajar tingkat Kabupaten dan juga kejuaraan daerah yang ada di tingkat Jawa Tengah. Kita tetap mendukung agar siswa semakin terasah dan bersemangat dalam HAPKIDO,” ungkap Jijin.

Sekedar informasi, untuk jenjang atau tingkatan gabung di HAPKIDO ini mulai sabuk putih, kuning, kuning strip, hijau, hijau strip, biru, biru strip orange, orange strip merah, merah, merah strip lanjut sabuk hitam. Setiap pergantian sabuk tetap ada proses yang harus dilakukan para siswa atau atlet dan ada ujian.

Vincentius Yoyok Suryadi selaku Founder HAPKIDO Indonesia sedang sharing ide gagasan bersama pengurus HAPKIDO Klaten dan KONI Klaten.

“Jadi awalnya memang sabuk putih yang dimiliki siswa HAPKIDO hingga berhak meraih sabuk hitam. Belajar itu tak ada istilah berhenti, sabuk hitam bagi saya adalah awal dalam keseriusan berlatih menekuni HAPKIDO. Untuk meraih sabuk putih hingga hitam ditempuh sekitar 4 sampai 5 tahun,” jelas Jijin.

Lebih jauh dikatakan, HAPKIDO ini bukan untuk mencari musuh atau berkelahi. Dengan gabung di HAPKIDO, para siswa atau atlet diajarkan untuk olah rasa dan olah jiwa. Anak-anak atau siswa yang ikut HAPKIDO memiliki fisik yang terlatih, mempunyai keberanian dan kecakapan.

Sementara itu, Vincentius Yoyok Suryadi selaku Founder HAPKIDO Indonesia, membenarkan kalau gabung di HAPKIDO ini bukan untuk berkelahi, gagah-gagahan atau mencari musuh. HAPKIDO ini bukan untuk mencari siswa atau atlet sebanyak-banyaknya, akan tetapi bagaimana siswa yang ada bisa diberikan pembelajaran yang berkualitas.

“Kita tidak mempermasalahkan banyak atau sedikit siswa yang ikut HAPKIDO, terpenting adalah siswa HAPKIDO ini berkualitas, bisa paham, mengerti arahan pelatih dalam penguasaan HAPKIDO. HAPKIDO ini merupakan seni bela diri campuran dari Korea yang menggabungkan teknik tangan kosong, seperti kuncian, bantingan dan serangan titik vital. Siswa juga dilatih mahir dalam penggunaan media tradisional, seperti bambu atau tongkat,” ungkap Suryadi.

Banyak hal yang disampaikan Yoyok Suryadi yang dikenal sebagai Founder dan Master HAPKIDO Indonesia. Diakuinya, Suryadi mengenal HAPKIDO ini (olahraga dari Korea) sejak tahun 1999 dan pada tahun 2012 didorong bisa mengembangkan HAPKIDO Indonesia. Dan pada tahun 2013, Suryadi mulai bersedia tampil dan mengembangkan HAPKIDO Indonesia dengan mengajak banyak siswa di Yogyakarta.

Dan pada tahun 2014 ada dorongan teman-temannya, agar HAPKIDO bisa menjadi satu organisasi yang lebih mapan, bersatu dan bersifat Nasional. Selama dua dasawarsa HAPKIDO belum muncul dan belum lama ini mulai dipertandingkan di berbagai ajang kejuaraan.

“Teman-teman saya yang ada di luar negeri memberikan motivasi atau dorongan agar HAPKIDO Indonesia bisa eksis dan dibentuk wadahnya. Harapan hadirnya HAPKIDO Indonesia, para siswa bisa berolahraga, mampu beladiri dan memiliki prestasi atau satu karya yang luar biasa. Kita tekankan, gabung di HAPKIDO Indonesia ini bukan untuk cari musuh atau berkelahi, kita ini cinta kasih, ajarkan kesantunan dan bisa membela diri tentunya,” pesannya.

Hadir dalam acara pembukaan kejuaraan ini ada Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, Plt Kepala Disbudporapar Klaten Purwanto, Budi Wahyono Ketua HAPKIDO Klaten, Agung Sulistomo (Bendahara Umum KONI Klaten), Dhody (PDAM Tirta Merapi Klaten), CH Jayanto (Ketua Panitia Kejuaraan HAPKIDO), dan tamu undangan lainnya. (Hakim)