Asyiik..!! DLH Klaten Kolaborasi dengan Danone Bentuk Forum Sub DAS Dengkeng
KLATEN, POSKITA.co – Dalam rangka mewujudkan daerah aliran sungai (DAS) Dengkeng yang ada di wilayah Klaten tetap bermanfaat dan lestari, maka Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Klaten berkolaborasi dengan Danone mengadakan pembentukan Forum Multi Pihak Sub DAS atau Forum Sub DAS Dengkeng di ruang meeting Kominfo Setda Klaten, Kamis (6/11/2025) pagi.
Dalam kesempatan ini, Kepala DLH Klaten Srihadi memberikan harapan besar akan kelestarian DAS Dengkeng dari hulu sampai hilir. Dengan melibatkan berbagai stakeholder berkolaborasi dengan berbagai unsur, termasuk komunitas lingkungan dan relawan, setidaknya bisa membangkitkan semangat peduli lingkungan.
Sekitar puluhan peserta terlihat menghadiri acara pembentukan Forum Multi Pihak Hulu-Hilir Sub DAS Dengkeng tingkat Kabupaten Klaten di ruang meeting Kominfo Klaten, Kamis (6/11/2025) pagi. Tim pemandu acara pembentukan Forum Multi Pihak ini dilakukan DLH Klaten dan Gita Pertiwi mitra kerja CSR SGM Prambanan Klaten.
Dalam acara ini, hadir Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Klaten Srihadi, Kepala Bapperida Klaten Pandu Wirabangsa, Plt Kepala Disbudporapar Klaten Purwanto, perwakilan Camat, CSR PT SGM Klaten, perwakilan Sekolah Adiwiyata Klaten, unsur Pemdes di lereng Gunung Merapi, perwakilan relawan komunitas sungai Klaten, perwakilan BBWS Bengawan Solo, BKSDA, TNGM, civitas akademika Unwidha dan UNS serta perwakilan perusahaan.

Acara dimulai sekitar pukul 09.25 WIB ini diisi pembinaan atau pesan dari Kepala DLH Klaten Srihadi dan Kepala Bapperida Klaten Pandu Wirabangsa terkait problematika dan harapan adanya pembentukan Forum Multi Pihak. Penyelenggara juga menghadirkan pembicara Teguh Suprapto (Ketua Forum DAS Jawa Tengah) dan Titik Eka Sasanti (Gita Pertiwi).
“Kami berharap dengan pertemuan ini nantinya bisa terbentuk Forum DAS Dengkeng yang bisa memberikan manfaat bagi kelestarian alam di sepanjang DAS Dengkeng. Selama ini baru DAS Pusur di wilayah Tulung, Polanharjo dan ke arah timur. Dan kita harapkan hari ini terbentuk DAS Dengkeng yang meliputi daerah Kemalang, Manisrenggo, Karangnongko, Gantiwarno, Wedi, hingga Cawas,” pesan Srihadi.
Joko Harjono selaku Kepala Bidang DLH Klaten Joko Harjono mengajak peserta pertemuan ini bisa saling tukar informasi dan menyampaikan pengalaman yang ada. Pada intinya, jelas Joko, dalam acara ini ada satu komitmen Bersama untuk mewujudkan kelestarian alam lereng Gunung Merapi dari hulu hingga hilir.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dan kehadiran para tamu undangan dalam acara ini. Kita sama-sama satu komitmen untuk menjaga dan melestarikan ekosistem alam lereng Merapi dari hulu hingga hilir. Dalam acara ini kita bentuk Forum Multi Pihak Sub DAS Dengkeng dan setelah pertemuan ini ada follow upnya,” jelas Joko.
Endah Sulistyowati, salah satu peserta pertemuan, memberikan beberapa masukan atau sekedar wawasan. Selama ini, Endah yang aktif di Sekolah Sungai dan relawan lainnya, mengaku kalau membangun kesadaran masyarakat Klaten terhadap pelestarian alam memang belum maksimal.
“Kami berharap, ke depan ada peran dari eksekutif dan legislatif agar lebih ditingkatkan dalam dukungan atau support kegiatan maupun ide-ide. Jajaran eksekutif dan legislatif juga bisa andil dalam kegiatan relawan. Dalam pergerakan relawan sungai atau relawan lainnya, setiap ada pertemuan atau kegiatan, selalu saja ada kendala kurang greget warga untuk mengikuti,” jelas Endah.
Sementara itu, Teguh Suprapto mengatakan, bahwa pegiat relawan itu timbul tenggelam. Dalam kegiatan relawan atau komunitas itu bukan soal banyaknya atau sedikitnya pegiat. Tetapi esensinya semangat penanaman pohon itu bisa tumbuh atau sebaliknya. Ada kontinuitas membangun kesadaran warga untuk turut andil menjaga pelestarian alam, gemar menanam pohon, menjaga sungai tetap bersih dan sebagainya.

“Dalam kenyataannya yang menggerakkan itu relawan, lu lagi lu lagi (LLG) dan ini hukum alam. Orang yang sudah mencapai aktualisasi diri, punya ide gagasan agar bisa dilaksanakan dengan manfaat banyak, akan menjadi kekuatan bermanfaat. Saat ini ada teori penggumpalan, ada yang masuk, ada yang keluar dan mengikuti alur hukum alam. Kita jangan apreori dengan partai politik, tetap terbuka atau transparan, senang hati menjadi pegiat rellawan. Oramng masuk FORDAS ada motivasi tersendiri, tidak ada penerimaan,” pesan Teguh yang tinggal di Wonogiri.
Dikatakan pula, dalam terjun di kerelawanan, hidup ini tidak usah dibuat berat. Santai saja mulai dari yang kecil dan jalani dengan penuh keikhlasan. Tidak usah ditarget-target dalam menghidupkan FORDAS. Jika ada orang partai bertambah suara dukungan, itu hanya dampak atau imbas masuk FORDAS.
Teguh mengatakan, Para pensiunan ASN bukan mewakili siapa-siapa, hanya mewakili diri sendiri, bisa dirangkul dan masuk menjadi anggota FORDAS. Mantan PNS artinya manusia militan, bukan mantan yang berarti manusia rentan. Kalau semua satu hati dan satu komitmen, upaya menjaga pelestarian alam akan terwujud dengan berbagai potensi yang terus dikolaborasi.
Ada informasi bahwa luas Sub DAS Dengkeng ada 791,68 km persegi dengan panjang 35.375 km. Dan dari jumlah tersebut ada 75,92 persen berada di wilayah Kabupaten Klaten. Tercatat Sub DAS Dengkeng ini melewati 85 desa dan 8 kecamatan di Klaten. Hal ini perlu upaya nyata dalam menjaga pelestarian alam, seperti gerakan penanaman pohon, bersih-bersih sungai, tebar benih ikan dan lainnya. (Hakim)

