Mafindo Semarang Gelar Kecerdasan Artifisial dengan SMA N 6 Semarang
SEMARANG, POSKITA.co – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Wilayah Semarang melaksanakan pelatihan Kelas Kecerdasan Artifisial (KA) secara offline Jumat (24/10/2025) di SMA N 6 Semarang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan MAFINDO yang menargetkan pendampingan 10.000 guru di 40 kota selama 18 bulan. Program tersebut didukung oleh Google.org, AVPN, dan Asian Development Bank (ADB).
Pelaksanaan ini menjadi komitmen Mafindo mendorong para pendidik untuk tidak hanya memahami konsep kecerdasan buatan, tetapi juga mampu mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran secara etis, kreatif, dan berdampak.
kegiatan ini menghadirkan trainer AI Goes To School wilayah Semarang Fiskal Purbawan. “Tantangan terbesar kita bukanlah takut digantikan oleh AI, tetapi bagaimana kita memanfaatkannya untuk membebaskan waktu guru dari tugas administratif agar dapat fokus menjadi mentor, fasilitator, dan pengembang karakter,” ujar Fiskal.
“ Ia menegaskan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk sekolah khususnya Guru tetap harus berfokus pada peningkatan kemampuan berpikir kritis dan etika digital, mempersiapkan siswa untuk berkolaborasi dengan teknologi, bukan sekadar menggunakannya,” tambah Fiskal.
Sementara itu, PIC Mafindo Semarang Laila Fatiha Zulfiani, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan wujud komitmen Mafindo dalam memperkuat kapasitas guru di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital.
“Kegiatan ini ditujukan untuk mendukung guru dalam mengadopsi teknologi AI yang kini tidak bisa dihindarkan. Melalui modul yang disampaikan, para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga keterampilan praktis dalam etika penggunaan AI, manajemen prompt, hingga pemanfaatan Learning Management System (LMS) sebagai sarana pembelajaran berkelanjutan secara fleksibel,” tegasnya.
Kegiatan ini berlangsung interaktif. Para guru aktif berdiskusi, berbagi pengalaman, serta mencoba langsung berbagai aplikasi berbasis AI. Mereka juga berlatih menggunakan LMS dengan pendampingan tim trainer.
Sebagai Asisten trainer Jawaheru Sultoni mengatakan, “Melalui AIGTS, Penguasaan teknologi dalam pendidikan harus disertai dengan kesadaran etis dan tanggung jawab sosial. Guru bukan hanya sebagai pengguna, tetapi sebagai penggerak utama dalam menciptakan generasi pembelajar yang cakap digital dan berpikir kritis,” ujar Toni
Tidak hanya memperkaya kompetensi digital, program ini juga membuka ruang kolaborasi dan diskusi antarguru, memperkuat jejaring edukatif yang adaptif terhadap perkembangan teknologi. Melalui program ini, MAFINDO Semarang berharap dapat memperkuat literasi teknologi di kalangan guru sekaligus mendorong transformasi digital yang bertanggung jawab di sekolah-sekolah di kota Semarang. Supaya terjalin ruang kolaborasi dan diskusi antarguru, memperkuat jejaring edukatif yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.
cosmas/*

