Abdullah Ibnu Thalhah  Terpilih sebagai Ketum Pakarti 2025–2030  

Spread the love

Foto: Istimewa

SEMARANG, POSKITA.co – Abdullah Ibnu Thalhah, terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Kartunis Indonesia (Pakarti) periode 2025–2030 dalam Musyawarah Besar (Mubes) Pakarti yang digelar Gedung Oudetrap, Kota Lama Semarang, Minggu (19/10/2025).

Dalam Mubes yang dihadiri oleh puluhan kartunis, perwakilan dari berbagai kota dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan hingga luar pula Jawa tersebut, sepakat secara aklamasi memilih Abdullah Ibnu Thalhah, kartunis dan juga dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.

Dalam sambutan perdananya sebagai Ketua Umum Pakarti, Abdullah Ibnu Thalhah menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh para kartunis yang telah memberikan dukungan dan amanah kepada dirinya.

“Amanah ini bukan sekadar jabatan, tapi tanggung jawab budaya. Kita akan menjadikan Pakarti sebagai rumah besar para kartunis, tempat kreativitas, solidaritas, dan kritik sosial tumbuh bersama. Dan yang lebih penting, kita akan bekerja keras untuk mewujudkan Museum Kartun Indonesia sebagai simbol peradaban visual bangsa,” kata Abdullah Ibnu Thalhah, di hadapan para peserta Mubes Pakarti.

Mubes Pakari di Semarang

Ketua Pakarti terpilih tersebut juga mengatakan, bahwa Kota Semarang yang dikenal sebagai Ibu Kartun Nusantara, oleh karena hal tersebut, maka para kartunis mewacanakan adanya pendirian Museum Kartun Indonesia di Kota Semarang.

“Mengapa (didirikan) di Semarang, karena Kota Semarang merupakan Ibu Kota Kartun Nusantara. Sejak tahun 1988 sudah banyak festival internasional yang digelar sampai sekarang,” kata Abdullah Ibnu Thalhah kepada awak media.

Menurut dia, Museum Kartun Indonesia nantinya akan menjadi pusat riset dan dokumentasi kartun, ruang kreatif anak muda, wisata seni budaya, serta sebagai sarana edukasi masyarakat.

“Dari Semarang, kita mulai babak baru. Kartun bukan hanya alat kritik, tapi artefak budaya. Inilah saatnya Indonesia memiliki Museum Kartun yang lahir dari tangan dan gagasan para kartunisnya sendiri,” pungkas Abdullah dalam pernyataan penutup Mubes.

Mantan Ketua Pakarti yang juga kartunis asal Kota Solo, Is Ariyanto, dengan tokoh kartunnya bernama “Si Thole” yang ikut hadir dalam Mubes Pakarti bersama sejumlah kartunis lainnya dari Kota Solo, berharap dengan terpilihnya Abdullah Ibnu Thalhah, Pakarti semakin berkembang lebih maju dan wacana pendirian Museum Kartun Indonesia dapat tercapai.

“Alhadulillah, Mas Abdullah Ibnu Thalhah terpilih sebagai Ketua Pakarti 2025–2030, dia  salah satu kartunis idola saya, di antara para kartunis lainnya. Semoga cita-cita teman-teman kartunis, untuk mendirikan Museum Kartun Indonesia bisa terwujud secepatnya,” kata Is Ariyanto yang biasa dipanggil “Hio” penggemar Iwan Fals,  pencipta Logo Oi (logo fans Iwan Fals).

Kartunis senior Jitet Kustana, menilai bahwa sosok Abdullah Ibnu Thalhah, adalah kartunis yang mampu menjembatani dunia akademik, seni, dan gerakan kebudayaan.

“Beliau bukan hanya kartunis, tapi juga pendidik dan organisator yang punya visi kebangsaan. Ini saatnya kartun Indonesia naik kelas,” kata Jitet Jitet Kustana,

Dalam kesempatan tersebut, kartunis Kota Solo, Mayor Haristanto menghibahkan  koleksi pribadinya gambar kartun  karya tahun 1982 dari tiga maestro kartunis yaitu Pramono R Pramoedjo, Jaya Suprana dan Subro, untuk museum Kartun Indonesia, yang yang diterima langsung oleh Samsul Siregar mewakili Disbudpar Kota Semarang.

Mayor Haristanto mengatakan,  hibah gambar kartun tersebut sebagai simbol komitmen moral dan budaya bagi gerakan pendirian museum kartun Indonesia.

“Saya berharap karya ini menjadi awal dari lahirnya museum yang akan mencatat sejarah para kartunis Indonesia. Inilah sumbangsih kecil untuk masa depan kebudayaan kita,” kata Mayor Haristanto di hadapan puluhan kartunis yang hadir.

Sedangkan anggota Komisi VII DPR Samuel Wattimena yang hadir dalam kegiatan tersebut menyatakan siap mendukung pendirian Museum Kartun Indonesia, dan meminta visi dan fungsi pendirian museum kartun tersebut harus jelas.

“Jangan hanya menjadi kumpulan karya kartun saja. Fungsi dan visinya mau apa, jika fungsi dan visi pendirian museum kartun tersebut tidak jelas, maka jejaring yang akan dibangun juga tidak jelas,” kata dia.

Dan sebagai rangkaian Mubes Pakarti, juga digelar pameran kartun internasional bertajuk “Semarang Cartoonfest” dengan tema “Kartun Untuk Indonesia” selama dua hari, Sabtu-Minggu, 18-19 Oktober 2025.

Pameran kartun internasional tersebut,  tak hanya diikuti oleh para kartunis  dari Indonesia, tetapi juga diikuti oleh 141 Kartunis dari 25 negara, mulai dari Jepang, Iran, Turki, Brasil, Prancis, hingga Mesir.

Dan untuk memeriahkan pameran kartun internasional tersebut, juga digelar live karikatur oleh kartunis asal Magelang, Poejiyanto yang menggambar langsung dalam waktu lima menit untuk pengunjung pameran.

Selain itu juga digelar workshop kartun, hiburan musik hingga live gambar kartun dan sejumlah kegiatan menarik lainnya oleh para kartunis. *

Cosmas