Gamelan Sebagai Wujud Resonansi Inklusif, GEMFes 2025 Gelorakan ‘Voice of Resonance’ Perkembangan
SOLO, POSKITA.co – Gamelan Ethnic Muse Festival (GEMFes), perhelatan besar musik yang telah dikukuhkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, diselenggarakan pada tanggal 22 hingga 23 Agusta 2025 bertempat di Balaikota Surakarta.
Mengangkat tema “Voice of Resonance”, GEMFest 2025 mengajak khalayak untuk menyuarakan kesenan gamelan dan masuk etnik sebagai karya seni adi luhur.
Berbasis pelindungan kebudayaan dan tradisi yang menggerakkan kerajian kreatif dan kesenian rakyat menjadi sebuah resonasi yang inklusif.
Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2014 terjadi pengembangan ide dan konsep sehingga tahun ini bersama Sruti Respati sebagai Creative Director, bertransformasi menjadi “Gamelan Ethnic Music Festival.”
GEMFest konsisten menjadi agenda tahunan Kota Surakarta dan di tahun 2025 ini akan dikuti penampil dari berbagai penjuru nusantara melaui proses kurasi oleh dewan kurator dari lembaga pendidikan ISI Solo dan UNS. Penampil GEMFes 2025 dari Banyuwangi, Surabaya, Surakarta, DIY, Madura, Flores dan Banyuwangi.
“Penampil dari berbagai penjuru nusantara ini, sudah melaui proses kurasi dari dewan kurator Lembaga Pendidikan ISI Solo dan UNS,” ujar Sruti Respati saat konferensi pers di Musium Keris, Kamis 14 Agustus 2025.
Selain itu juga melibatkan grup karawitan berkebutuhan khusus, GEMFest 2025 juga akan dimeriahkan Bintang Tamu seperti Sudjiwa Tejo, Lala Atia din OM Lorenza. Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Adicipta Paundakarna Productions akan menyuguhkan tarian dalam opening act di hari pertama dan kedua.
Penyelenggaraan GEMFest merupakan salah satu wujud nyata konsistensi Pemerintah Kota Surakarta sebagai kota budaya utamanya setelah bergabung dalam Jaringan Kota Kreatif UNESCO (UCCN) sebagai “City of Craft and Folk Arts”
Konsep Artistik GEMFest 2025: Music Festival x Seni Rupa Visual
Konsep artistik yang akan disajikan di dalam GEMFest 2025 berbasis karya seni rupa visual yang linier dengan gamelan dan musik etnik. Konsep tersebut diharapkan dapat menggugah kalangan muda untuk menikmati, meramaikan, dan melestarikan gamelan seperti genre musik yang lain.
Konsep music festival berpadu dengan seni rupa visual, juga diimplementasikan pada serangkaian pra-kegiatan menarik GEMFest seperti Side Event Gamelan Ethnic Music Festival 2025: Sabtu, 2 Agustus 2025 di Alun-Akan Kidul, Sabtu, 9 Agustus 2025 di Panggung Koridor Gatsu, dan Jumat, 15 Agustus 2025 di Lokananta, Solo.
GEMFest 2025 dengan tema “Voice of Resonance”, hadir bukan sekedar sebagai sebuah pertunjukan, melainkan sebagai panggilan untuk menjaga napas warisan bangsa.
GEMFest 2025 mengambil peran dalam perlindungan, pelestarian, pengembangan, bahkan regenerasi kesenian gamelan dan masuk etnik, membuka ruang kolaborasi lintas seni, sekaligus menghidupkan denyut ekonomi kreatif yang melibatkan seniman UMKM, dan komunitas local.
Puncak acara GEMFest 2025 pada tanggal 22-23 Agusta 2025. Seluruh informasi terkait dan konten acara dapat diakses melalui media sosial resmi @gem.festival serta live streaming di kanal resmi YouTube DISBUDPAR Surakarta, PARIWISATA SOLO dan GEM Festival.
Hadirnya GEMFest 2025 di Kota Surakarta, memiliki harapan agar kecintaan masyarakat terhadap gamelan dan musik etnik semakin tumbuh, khususnya di kalangan generasi mada.
Bukan hanya sebagai ajang hiburan, namun jaga sebagai ruang edukasi, apresiasi, dan kolaborasi yang mengangkat gamelan sebagai warisan budaya dunia.
Sebuah perayaan yang menautkan masa lalu, masa kini, dan masa depan Di mana resonansi gamelan tidak hanya terdengar di telinga, namun juga menetap di hati setiap jiwa yang hadir. (arya)