Muncul Spanduk Tolak Pemimpin Dinasti

SRAGEN, POSKITA.co – Sejumlah spanduk yang bersifat provokasi bertebaran di beberapa wilayah kecamatan Sambungmacan, Sragen, Senin (7/10). Salah satunya di Desa Plumbon, spanduk bertuliskan ‘Plumbon Bersatu Tolak Pemimpin Dinasti’. Tulisan serupa juga muncul di Desa Banyurip, Toyogo dan Banaran.
Tujuan pemasangan spanduk di beberapa desa kecamatan Sambungmacan itu belum diketahui secara pasti. Diduga untuk mengajak warga tidak memilih pemimpin yang baru tidak berbau nepotisme maupun keluarga dinasti di Pilkada Sragen 2024.
Tentunya penolakan tersebut mengarahkan warga menolak dukungan terhadap pasangan calon (Paslon) nomor urut satu Untung Wibowo Sukowati-Suwardi. Lantaran muncul anggapan kempimpinan Sragen dari Bupati Yuni diwariskan ke Wibowo Sukawati disebut politik dinasti.
“Siapa yang memasang spanduk itu kami tidak tahu,karena pagi melihat sudah terpasang di jalanan,” ungkap salah satu warga Toyogo yang enggan disebut namanya.
Diketahui pemasangan spanduk yang mirip dengan inti menolak pemimpin Dinasti itu juga bermunculan di sejumlah desa di Kecamatan Sambungmacan.
Sementara Sekretaris DPD Nasdem Sragen Bambang Widjo Purwanto yang juga tim sukses Bowo-Suwardi menegaskan bahwa politik dinasti itu tidak ada. Lantaran yang harus dipahami warga Sragen, bahwa masyarakat memilih langsung dalam pemilihan bupati. Kalo cocok senang dengan program kerjanya bisa dipilih dan dicoblos.
“Terkecuali sistem pemerintahan kerajaan itu dinamakan dinasti. Lha ini dalam pemilihan bupati warga yang menentukan pilihannya dan mecoblos ya kliru kalo dibilang politik dinasti,” tandas Bambang Pur.
Menurut Bambang Pur, yang jelas bentuk kampanye hitam dengan menggunakan tulisan yang provokatif dinilai sudah basi. Masyarakat sudah cerdas dan pintar menentukan pilihannya dalam Pilkada Sragen 2024. (Cartens)