Bertemu di Sambung Rasa Kadin, Begini Cara Respati-Astrid dan Teguh-Bambang Adu Gagasan!

Spread the love

SOLO, POSKITA.co – Acara ‘Sambung Rasa’ yang menghadirkan 2 Paslon Walikota dan Wakil Walikota Surakarta dibuka oleh Ketua Kadin Kota Solo, Ferry Septha Indrianto, yang menyampaikan narasi seputar aglomerasi dan potensi yang dimiliki Kota Solo.

“Selama ini kita kehilangan potensi lokal kita. Selama aglomerasi tidak terwujud, kita akan kehilangan terus, apalagi kalau wilayah kita tinggal sedikit banget,” ungkap Ferry pada Jumat, 4 Oktober 2024 di The Sunan Hotel Solo.

Menurut Ferry, pengembangan potensi Kota Solo adalah optimalisasi sumber daya lokal. Pembangunan perekonomian daerah, akan sangat ditopang oleh keberhasilannya dari entitas perusahaan lokal yang dimiliki Kota Solo. 

Ketua Dewan Penasihat Kadin Solo, Abdullah Suwarno, kepada kedua Paslon menanyakan tentang peningkatan PAD dan alokasi APBD. Abdullah mengatakan peningkatan PAD bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan ekstensifikasi dan intensifikasi.

“Mohon maaf ya, saya batasi, jangan terus naikkan PBB lagi. Ini yang bahaya. Cari yang lain yang belum dipungut,” kata Abdullah.

Menjawab pertanyaan dari Abdullah Suwarno, Calon Wali Kota Solo nomor urut 2, Respati Ardi mengatakan bahwa dalam memimpin sebuah kota diperlukan kreativitas seorang wali kota.

“Swastanisasi ini jadi penting sekali, dana-dana CSR, bahwa wali kota sebagai brand ambassador untuk mencari dana di luar Kota Surakarta. CSR menjadi sangat penting apabila kita tidak bisa bergantung dari APBD-nya,” kata Respati.

Respati Ardi juga menyampaikan, saat ini Kota Solo menuju kota wisata, sehingga jika mendapatkan mandat memimpin Kota Solo, dia akan menambah satu hotel bintang lima dan melakukan revisi Perda Pariwisata.

Sedangkan calon Wakil Wali Kota Solo nomor urut 1, Bambang Nugroho mengatakan, pentingnya berkolaborasi dengan kepala daerah lain, juga  berkolaborasi dengan para pengusaha untuk meningkatkan PAD.

“Untuk meningkatkan PAD kita, kita akan coba investasi di kabupaten-kabupaten yang ada. Supaya apa, pariwisata kita yang sumber daya alam tidak ada, kita investasi di sana. Sehingga judulnya orang datang ke Surakarta, ayo ke Solo, orang bisa datang ke kabupaten-kabupaten. Dengan apa, kolaborasi,” kata Bambang.

Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Pendidikan Informasi dan Advokasi Kadin Solo, Kresna Bayu Sangka menyampaikan tentang perkembangan indikator pendidikan Kota Solo yang cenderung naik. Tetapi permasalahan muncul antara kompetensi SDM dengan kebutuhan pasar yang dinamis.

“Program-program peningkatan keterampilan dan kompetensi atau skill up SDM juga belum bisa maksimal,” kata Bayu.

Menanggapi hal tersebut calon Wali Kota Solo nomor urut 1, Teguh Prakosa mengatakan, Solo sudah membangun infrastruktur untuk melatih SDM yang diawali sejak periode kedua Wali Kota Solo, Joko Widodo (Jokowi) kemudian dilanjutkan lagi pada masa Wali Kota FX Hadi Rudyatmo.

Teguh mencontohkan, tentang pelatihan skill tenaga kerja sudah disediakan di Solo Techno Park (STP), yaitu pelatihan las di air, hingga yang terbaru yaitu AI Experience Center, dan untuk lapangan kerja di Kota Solo digelar sejumlah event job fair .

“Anak-anak kita meninggalkan Solo itu malas. Ini yang harus kita ubah. Kita biayai pelatihan di STP ada pelatihan las, las di bawah air. Kan di Solo tidak ada yang membutuhkan las di bawah air. Apa mau ngelas ning jero (di dalam) sumur, tidak ada. Yang ada di luar Jawa semuanya. Job-nya ada, nyuwun sewu mboten wonten ingkang budal (mohon maaf, tidak ada yang mau berangkat),” kata Teguh.

Sedangkan menurut calon wakil wali kota nomor urut 2 Astrid Widayani mengatakan, upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Solo didasarkan pada tiga dimensi yaitu pendidikan, kesehatan, dan standar kelayakan pendapatan.

“Ketika kita berbicara peningkatan SDM, tidak lepas dari tiga hal itu. Dan Surakarta sudah baik, terus meningkat. Tapi ketika kita lihat pemerataan pendidikan ini, kita implementasikan dalam sebuah kebijakan yang lebih tepat guna dan sasaran,” kata Astrid.

“Perlu keseimbangan ketiganya, agar pendidikan ini bisa berperan dalam pembangunan kota,” lanjut Astrid.

Astrid juga mengatakan bahwa dirinya dan Respati Ardi, akan mengupayakan pemerataan pendidikan agar SDM meningkat. “Kami akan memperjuangkan, dengan pemerintah pusat, agar regulasi zonasi ini dihapuskan. Selain itu pendidikan vokasi dan kompetensi masyarakat akan ditekankan,” lanjut dia.

Sambung rasa yang bisa disaksikan di kanal youtube KadinTV tersebut, dihadiri sebanyak 150 orang dari para anggota Kadin dan diakhiri dengan penyerahan buku Peta Aglomerasi kepada kedua Paslon. (arya/foto: istimewa)