Mantan Pimpinan KPK Dr. Ir. Waluyo, MM Berikan Motivasi Guru SMPN 2 Tulung Menjadi Lebih Hebat
KLATEN, POSKITA.co– Dalam mendukung dan memotivasi para guru dan karyawan SMP Negeri 2 Tulung, Klaten, hadir di sekolah Dr. Ir. Waluyo, MM, seorang motivator yang juga seorang dosen dan tokoh terkemuka dengan segudang pengalaman. Acara paparan motivasi digelar di ruang aula SMPN 2 Tulung yang berada di wilayah Cokro, Tulung, Rabu (21/8/2024) siang.
Kebetulan kediaman Waluyo yang pernah menjadi anggota KPK selama 4 tahun ini berada di depan SMPN 2 Tulung. Di dekat rumahnya dikemas menjadi tempat nyantai diberi nama Omah Cokro. Sosok yang lahir di selatan Desa Jumus, Kecamatan Polanharjo ini pernah menjadi Plt Pimpinan KPK dari bulan Oktober-Desember 2009 ini merupakan putra asli Cokro, Tulung dan dilahirkan bulan Desember 1956.
Untuk jenjang pendidikannya, Waluyo menempuh S1 di jurusan mesin Universitas Trisakti Jakarta, S2 ditempuh di Universitas Prasetiya Mulya Jakarta dan S3 diraih atau gelar doktor diraih di Universitas Indonesia Jakarta. Tahun 2012-2014 menjadi dosen UI Jakarta, dosen Bina Nusantara Jakarta, Universitas Prasetiya Mulya Jakarta dan STPT Trisakti Jakarta. Pernah pula menjadi Komisioner di PT Pertamina Tongkang bulan Juni 2010-Januari 2013, dan seabrek pengalaman lainnya.
“Dalam hidup ini kita akan menemukan banyak pilihan, termasuk dalam bekerja atau kuliah. Saya setelah lulus STM 2 Gremet tahun 1975 langsung pergi ke Jakarta untuk bekerja. Ayah saya bilang, kalau saya kuliah maka adik saya tidak sekolah. Dan kalau saya tidak kuliah maka adik saya bisa sekolah. Akhirnya saya berangkat ke Jakarta untuk melamar pekerjaan di sebuah perusahaan tekstil yang waktu itu gaji Rp 375 sehari,” jelas Waluyo berkisah masa lalu.
Dikatakan lagi, dalam hidup ini terkadang manusia menemukan sebuah hoki atau keberuntungan. Keberuntungan atau hoki itu adalah bertemunya kesempatan dengan kesiapan diri. Dalam era keterbukaan saat ini, setiap sekolah dipastikan mempunyai lulusan atau alumni yang hebat-hebat dan berpengalaman.
Waluyo mendorong agar setiap sekolah bisa mendata para alumni yang berhasil atau sukses dalam berbagai aspek kehidupan. Jika ada kesempatan dan diagendakan tentunya, para alumni bisa dipanggil atau diundang ke sekolah untuk memberikan motovasi atau berkisah tentang kesuksesan yang diraih setelah lulus dari sekolah.
“Perlu ada niat dan komitmen bersama untuk menginventarisasi para alumni SMPN 2 Tulung yang sukses dan memberikan motovasi kepada para guru. Untuk para guru karyawan bebas, mau hadir dalam pertemuan dengan para alumni diperbolehkan dan tidak ikut juga diperbolehkan, bebas saja,” jelasnya.
Waluyo juga berkisah agar para guru senang membaca buku dan kalau bisa menulis sebuah karya yang dibuat buku. Pengalaman dan wawasan keilmuan para guru bisa dituangkan di dalam buku. Sampai saat ini, Waluyo yang berumur 68 tahun mengaku telah mengoleksi sekitar 6 ribu buku. Karena banyak koleksi buku, akhirnya Waluyo memberikan cuma-cuma kepada para mahasiswa dengan catatan mau merawat dan membacanya.

Disampaikan pula, saat menjadi Komisioner di PT Pertamina, Waluyo sering memberikan motivasi kepada para karyawan agar terbentuk leadership model. Para karyawan dalam bekerja itu selalu lebih baik dan bermanfaat. Ada 4 model kepemimpinan, yaitu pertama tahu akan kualitas diri yang unggul. Dalam bekerja jangan sampai menjadi beban orang lain. Kedua, senang membuat sukses orang lain. Secara intens selalu mensuport atau membantu anak buah dalam mencapai tujuannya bisa sukses.
“Ketiga adalah adanya keahlian interpersonal. Bagaimana kita bisa membangun, menjaga hubungan interpersonal yang produktif, membangun partnership dan membangun kepercayaan. Dan keempat adalah mengelola bisnis. Ada upaya mencapai atas hasil bisnis. Tetap fokus pada konsumen, ada pengambilan keputusan strategi, pemasarannya jalan dan entrepreneurship,” ungkap Waluyo.
Hadir dalam acara ini Subkor Kurikulum dan Penilaian Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Bintang Agastya, SSi, Sri Sudarmi, SPd (Kepala SMPN 2 Tulung atau Esperotul), Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Tulung Hj. Ismiyati, SPd dan sekitar 36 guru-karyawan Esperotul. Sambil mendengarkan motivasi Waluyo, tampak dua gadis karyawan Omah Cokro membawa dua baki berisi pisang goreng yang langsung dinikmati bersama.
“Alhamdulillah, kita sangat beruntung bisa bertambah wawasan dan ilmu pengetahuan terkait motivasi dalam melaksanakan tugas sebagai guru di sekolah. Termasuk motivasi dalam mengemas sebuah sekolah yang benar-benar diidamkan dan membawa suasana sekolah yang nyaman, menyenangkan dan siswa juga enjoy belajar di sekolah,” jelas Sri Sudarmi. (Hakim)