Rayakan HPSN 2024, Siswa SMPN 1 Kalikotes Bikin Botol Ecobrick

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2024, keluarga besar SMPN 1 Kalikotes, Klaten atau Essakal, mengadakan aksi peduli sampah di kompleks lingkungan sekolah, Jumat (23/2/2024) pagi. Acara ini dipimpin langsung oleh Kepala SMPN 1 Kalikotes Anik Ariastuti, SPd MPd bersama jajaran guru-karyawan.

Kegiatannya mulai memunguti sampah yang ada di sungai dekat sekolah, selokan, halaman sekolah, bagian belakang sekolah dan lokasi lainnya. Di salah satu sudut sekolah, terlihat siswa sedang asyik membuat ecobreck yang dipantau atau diawasi oleh wali kelas. Setiap botol air mineral dimasukkan sampah plastik atai kain, minimal 200 gram beratnya.

“Jadi hari ini kita sama-sama berkomitmen merayakan Hari Peduli Sampah Nasional dengan membuat ecobrick. Setiap kelas membuat ecobrick didampingi wali kelas dengan harapan pada diri siswa tercetak komitmen mengelola sampah yang ada menjadi bermanfaat atau produktif,” ujar Anik Ariastuti.

Dalam merayakan HPSN tahun 2024 ini, kebetulan SMPN 1 Kalikotes juga masuk dalam Sekolah Adiwiyata dan selalu digaungkan ke segenap keluarga besar Essakal untuk selalu setiap saat peduli sampah. Kalau melihat daun atau sampah, segera ambil tindakan dengan memasukkan sampah ke dalam bak sampah yang ada.

Dalam mewujudkan siswa yang berkarakter dalam kepeduliannya akan sampah, pihak sekolah juga bekerjasama dengan pihak mitra kerja, antara lain dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Klaten, Bank Sampah, SHIND Jogja, Aqua dan lainnya. Untuk botol air mineral misalnya, botol dan label Aqua dicopot dengan dibersihkan terlebih dahulu. Kemudian botol dimasuki sampah bekas dengan dipadatkan dengan berat 200 gram minimal dan kembali ditutup pakai botol.

“Kami juga sampaikan bahwa di SMPN 1 Kalikotes ini juga sudah mempunya satuan tugas atau Satgas Lingkungan SMPN 1 Kalikotes yang berjumlah 54 siswa pilihan. Hadirnya Satgas Lingkungan ini, diharapkan akan semakin menumbuhkan kecintaan dan kepedulian siswa akan sampah. Kalau sekolah resik, bersih, dan sampah yang ada bisa dikemas dengan baik seperti dibuat ecobrick, maka semangat belajar siswa juga semakin meningkat,” jelasnya.

Siswa bahagia tunjukkan botol ecobrick yang dibuat dan siap dipasang di gapuro taman sekolah didampingi Kepala SMPN 1 Kalikotes Anik Ariastuti, SPd MPd.

Terkait ecobrick, Anik menambahkan, berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu ecology dan brick. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan alam sekitarnya atau lingkungan. Dan arti brick adalah bata atau batu atau batu merah. Sehingga jika digabungkan berarti ecobrick yang diartikan bata yang ramah lingkungan.

Ecobrick adalah teknik pengelolaan sampah plastik yang terbuat dari botol-botol plastik bekas. Setelah botol penuh, padat dan keras, para siswa bisa merangkai dengan lem yang dibentuk menjadi meja, kursi, bahan bangunan dinding, menara, panggung kecil, pagar sekolah dan fondasi taman bermain sederhana.

“Seiring HPSN tahun 2024 ini, kita akan terus gelorakan siswa peduli sampah dan jangan pernah kendur untuk mengelola atau memanfaatkan sampah menjadi barang yang berguna. Essakal ini akan semakin beraksi manakala sampah yang ada bisa dibentuk atau diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Di Essakal ini, untuk botol ecobrick, dimanfaatkan untuk dipasang di gapuro berbentuk Love dan juga dibuat menjadi tempat duduk siswa di bawah pohon,” ungkap Anik mantap. (Hakim)