Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Tingkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Informatika Siswa

Spread the love

Oleh: Mukholik, S.Kom.
Mengajar Kelas X Mata Pelajaran Informatika, SMK Islam Randudongkal, Pemalang, Jawa Tengah

Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks bagi semua individu, berlangsung sepanjang hidup, dan bertujuan untuk menghasilkan perubahan dalam perilaku, termasuk pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap (Gasong, 2018). Belajar diinterpretasikan sebagai interaksi individu dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan perilaku yang positif, aktif, dan terarah, dan dapat terjadi dalam berbagai kondisi. Pembelajaran melibatkan interaksi antara siswa, guru, materi pelajaran, metode penyampaian, strategi pembelajaran, dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar (Pane et al., 2017). Keberhasilan dalam pembelajaran tercermin dalam pencapaian tujuan pendidikan. Perubahan perilaku yang meliputi kebiasaan, keterampilan, dan pengetahuan merupakan indikator dari hasil belajar (Nasrun, 2015).
Hasil belajar dapat dikatakan sebagai pencapaian yang diperoleh siswa setelah melakukan upaya pembelajaran, yang menunjukkan adanya perubahan yang lebih baik dari sebelumnya (Juniati, 2017). Faktor internal dan eksternal mempengaruhi hasil belajar, di mana faktor internal meliputi aspek jasmani, psikologis, dan kelelahan, sedangkan faktor eksternal melibatkan pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Sekolah memiliki peran penting dalam menentukan hasil belajar siswa melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di kelas. Model pembelajaran yang digunakan guru juga turut memengaruhi hasil belajar siswa (Yanuarti et al., 2016). Kualitas proses pembelajaran mempengaruhi hasil belajar siswa secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan kelas agar dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa (Nasution, 2018). SMK Islam Randudongkal, Pemalang, Jawa Tengah, sebagai lembaga pendidikan yang bertujuan mencetak tenaga kerja yang terampil, perlu memiliki model pembelajaran yang efektif dan efisien. Salah satu model pembelajaran yang telah terbukti dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran informatika adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions).
Model pembelajaran STAD adalah suatu pendekatan dalam Cooperative Learning yang memiliki potensi untuk meningkatkan tingkat aktivitas dan interaksi antara siswa, sehingga mereka dapat saling memberi motivasi dan dukungan dalam memahami materi pembelajaran agar mencapai hasil belajar yang optimal (Kusuma, 2017). Dengan menggunakan model STAD, proses pembelajaran dapat menjadi lebih aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan bagi siswa. Hal ini dapat membangkitkan semangat belajar siswa dan berdampak positif pada pencapaian hasil belajar mereka.
Terdapat beberapa faktor yang membuat model pembelajaran STAD mampu menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Pertama, karakteristik STAD yang menekankan pada kerjasama antara siswa dalam pembelajaran. Kedua, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centered), di mana siswa aktif terlibat dalam proses belajar dan pembelajaran. Ketiga, adanya penghargaan atau pengakuan bagi tim atau kelompok yang mencapai kinerja terbaik, yang dapat meningkatkan motivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran (Kusuma, 2017).
Model STAD sangat menekankan pada kolaborasi di antara anggota kelompok belajar. Model ini mengharuskan siswa untuk bersama-sama membantu, memberi motivasi, dan mempercayai satu sama lain. Pendekatan pembelajaran yang menekankan kerjasama memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar bekerja sama, berbagi pendapat, pengetahuan, dan pengalaman, serta mendengarkan sudut pandang orang lain, saling mendorong, dan aktif dalam proses pembelajaran (Saragih, dkk, 2013).
Dalam model STAD, kerjasama diimplementasikan melalui pembentukan tim belajar siswa yang terdiri dari empat atau lima anggota yang mencakup berbagai aspek, seperti kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Pembentukan tim ini bertujuan agar anggota tim dapat bekerja sama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dan saling membantu dalam memahami materi dengan baik. Hal ini karena kesamaan bahasa, tingkat perkembangan intelektual, dan kedekatan pengalaman di antara sesama anggota tim memudahkan mereka untuk memahami materi pelajaran (Saragih, dkk, 2013).
Studi tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Informatika siswa kelas X di SMK Islam Randudongkal, Pemalang, Jawa Tengah, memberikan pemahaman yang mendalam tentang efektivitas model pembelajaran ini dalam konteks spesifik tersebut. Hasil studi di SMK Islam Randudongkal, Pemalang, Jawa Tengah menunjukkan bahwa penerapan Model STAD secara signifikan meningkatkan tingkat keaktifan siswa selama proses pembelajaran, seiring dengan peningkatan pencapaian hasil belajar mereka.
Model STAD mempromosikan kolaborasi dan kerja tim di antara siswa, yang memungkinkan mereka untuk saling membantu, memotivasi, dan belajar satu sama lain. Dalam konteks pembelajaran Informatika, hal ini membantu siswa untuk lebih baik memahami konsep-konsep yang diajarkan dan mengaplikasikannya dalam konteks praktis. Selain itu, pembelajaran yang menekankan pada kerjasama dalam kelompok juga memperkaya pengalaman belajar siswa melalui berbagi pengetahuan, pengalaman, dan perspektif.
Siswa di SMK Islam Randudongkal, Pemalang, Jawa Tengah, menunjukkan respons positif terhadap penggunaan Model STAD dalam pembelajaran Informatika. Mereka merasakan bahwa pembelajaran menjadi lebih menarik, interaktif, dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis dan membangun semangat belajar yang tinggi di antara siswa.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD memiliki potensi besar untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Informatika siswa kelas X di SMK Islam Randudongkal, Pemalang, Jawa Tengah. Penggunaannya diharapkan dapat terus ditingkatkan dan diintegrasikan secara luas dalam sistem pendidikan, mengingat manfaat yang signifikan yang ditawarkannya bagi proses pembelajaran dan pencapaian akademik siswa. ***
Editor: Cosmas