Memanfaatkan Modal Manusia dan Modal Politik Sosialisasi PHBS dari Guru Tamu

Spread the love


Oleh: Mulyani, S.Pd
SDN 01 Tlobo Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar

Pemimpin pembelajaran dalam mengelola sumber daya merupakan tugas seorang pendidik untuk mengelola ekosistem sumber daya yang ada di sekolah, dimana sebuah ekosistem sekolah merupakan hubungan interaksi yang saling berkaitan dan dipengaruhi oleh faktor biotik dan abiotik.
Faktor-faktor biotik yang ada di sekolah antara lain adalah kepala sekolah, guru, murid, wali murid dan masyarakat sekitar. Sedangkan faktor abiotik adalah keuangan sekolah dan segala sarana prasarana yang ada di sekolah serta lingkungan alam sekitar.

Mulyani


Seringkali sebagai pemimpin pembelajaran kita dihadapkan pada berbagai kendala atau permasalahan dalam melakukan sesuatu ataupun menyelesaikan sebuah permasalahan yang ada di sekolah. Selama ini kita fokus pada masalah ataupun kelemahan/kekurangan yang ada di sekolah dan tanpa kita sadari sebenarnya ada banyak sekali kekuatan yang ada di sekolah.
Untuk menemukan solusi dari permasalahan yang terjadi di sekolah ataupun untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat sebuah rencana adalah dengan melakukan pendekatan komunitas berbasis aset atau kekuatan dan untuk mengelola sumber daya utama yang ada di sekolah, guru bisa melakukan pemetaan aset.
Ada tujuh aset utama atau modal utama dalam pengembangan komunitas berbasis aset yaitu: modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan atau alam, modal finansial, modal politik, serta modal agama dan budaya.
Sekolah yang memanfaatkan hasil pemetaan sumber daya akan memanfaatkan sumber daya di lingkungan sekolah menjadi aset atau kekuatan sebagai dasar untuk mengembangkan sekolahnya dengan tidak selalu fokus pada kekurangan yang ada di sekolah.
Menurut Green & Haine (2010) dalam modul pembelajaran 3.2 calon guru penggerak (CGP) terdapat perbedaan yang jelas antara sekolah yang menggunakan pendekatan berbasis kekurangan dengan sekolah yang menggunakan pendekatan berbasis kekuatan atau aset.
Ciri-ciri sekolah berbasis pada kekurangan/masalah/hambatan:
Fokus pada masalah dan isu. Berkutat pada masalah. Mengidentifikasi kebutuhan dan kekurangan–selalu bertanya apa yang kurang. Fokus mencari bantuan dari sponsor atau institusi lain. Merancang program atau proyek untuk untuk menyelesaikan masalah. Mengatur kelompok yang dapat melaksanakan proyek.
Ciri-ciri sekolah berbasis pada aset: Fokus pada kekuatan. Membayangkan masa depan. Berpikir tentang kesuksesan yang telah diraih, dan kekuatan untuk mencapai kesuksesan tersebut. Mengorgasisasikan kompetensi dan sumber daya (aset dan kekuatan). Merancang sebuah nrencana berdasarkan visi dan kekuatan. Melaksanakan rencana aksi yang sudah diprogramkan.
SDN 01 Tlobo Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar adalah sekolah yang berada di jantung kota kecamatan Jatiyoso, dengan jarak sekolah dan puskesmas paling dekat dibandingkan dengan sekolah lainnya.
Salah satu wali murid adalah tenaga kesehatan di puskesmas Jatiyoso sehingga mendorong penulis untuk mengimplementasikan pemahaman modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya yaitu memanfaatkan modal manusia dan modal politik dengan meminta wali murid untuk menjadi guru tamu di kelas 3 SDN 01 Tlobo Kecamatan Jatiyoso.
Pada kesempatan tersebut, guru tamu menyosialisasikan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada murid-murid kelas tiga. PHBS adalah sebuah gerakan yang dilakukan dengan menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh maupun lingkungan sekitar yang dapat diterapkan dimana saja, mulai dari rumah, sekolah, lingkungan kerja dan tempat umum agar kualitas hidup dan Kesehatan lebih terjaga.
Tujuan PHBS adalah untuk meningkatkan kualitas hidup melalui kegiatan yang berlandaskan atas kesadaran diri sendiri. Selain menjaga kualitas hidup diri sendiri, PHBS juga bertujuan untuk melindungi kesehatan orang terdekat serta melestarikan lingkungan sekitar. Kegiatan-kegiatan yang menjadi indicator keberhasilan PHBD adalah:
Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Jaga kebersihan toilet. Konsumsi makanan sehat. Olahraga secara rutin. Hindari gaya hidup tidak sehat. Jaga Kesehatan lingkungan sekitar. Optimalkan kesejahteraan ibu dan anak.
Kegiatan ini selain bertujuan untuk mengedukasi murid kelas tiga tentang PHBS, juga sebagai bentuk kolaborasi sekolah dan wali murid, serta memanfaatkan modal manusia dan modal politik yaitu menjalin kerja sama dengan lembaga lain (Puskesmas) yang memiliki hubungan dengan komunitas sekolah. ***
Editor: Cosmas