ISI Surakarta Lepas Burung Puter Lambang Kemerdekaan

Spread the love

Solo, Poskita

Co – Institut Seni Indonesia Surakarta menggelar Upacara Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang dipusatkan di Halaman Rektorat Kampus Kentingan, Kamis (17/8). Upacara kali ini memberikan kesan lebih meriah dan penuh semangat karena seluruh peserta upacara mengenakan pakaian adat/tradisional dari seluruh penjuru nusantara.

Setelah rangkaian upacara, dilanjutkan dengan kegiatan pemberian santunan dari Dharma Wanita Persatuan dan KPRI ISI Surakarta untuk putra-putri warga ISI Surakarta yang masih menempuh pendidikan. Tidak kurang, 39 anak dari jenjang SD-SMA memperoleh santunan.
Di hari yang berbahagia ini juga, Rektor Dr. I Nyoman Sukerna, S.Kar., M.Hum. juga menyerahkan penghargaan Satya Lencana Karyasatya dari Presiden RI untuk pegawai dengan masa bakti 10, 20, dan 30 tahun.

Dalam amanat Rektor, membacakan sambutan Mendikbudristek RI, disampaikan bahwa dari para pendahulu bangsa, kita belajar bahwa kemerdekaan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan. Kemerdekaan Indonesia tidak dihadiahkan oleh bangsa asing, tetapi dipertaruhkan dengan seluruh jiwa dan raga. Perjuangan itu masih kita teruskan sampai hari ini dengan Merdeka Belajar yang telah kita gerakkan selama empat tahun terakhir.

Layaknya perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Republik Indonesia, Merdeka Belajar juga digerakkan oleh seluruh lapisan masyarakat dengan semangat gotong royong. Kolaborasi dalam menghadirkan transformasi telah melahirkan banyak perubahan terbesar dalam perjalanan dunia pendidikan di Indonesia.

Dengan implementasi Kurikulum Merdeka, para peserta didik dan para pendidik kita sekarang telah merasakan keleluasaan dalam belajar dan mengajar. Kemerdekaan tersebut sudah dirasakan di lebih dari 250 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Hal tersebut didukung dengan gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, dimana anak-anak kita mendapatkan kemerdekaan yang lebih besar untuk mengembangkan kemampuan fondasional. Melalui gerakan ini, kami mengajak para pendidik dan orang tua untuk memahami bahwa keberhasilan belajar anak usia dini tidak terbatas pada baca, tulis, hitung, tetapi juga kemampuan literasi dan numerasi, keterampilan berkomunikasi, dan karakter yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila.

Lebih Lanjut Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dalam naskah pidatonya menyampaikan “kita dalam menggerakkan Merdeka Belajar dalam empat tahun terakhir semakin menunjukkan pentingnya gotong royong untuk mewujudkan kemerdekaan dalam sistem pendidikan Indonesia. Untuk terus maju, kita harus terus melaju. Mari melanjutkan semangat para pendahulu kita untuk senantiasa bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar.”

Sebagai penutup rangkaian Upacara Peringatan 78 Tahun Kemerdekaan Bangsa Indonesia, Rektor beserta jajaran pimpinan dan sejumlah mahasiswa melepaskan 10 ekor burung puter sebagai simbol kemerdekaan bangsa Indonesia.