SMP Marsudirini Surakarta Gelar Karya Jawa, Papua, Kalimantan, NTT, Sumatera, Hingga Tionghoa

Spread the love

Solo, Poskita.co – SMP Marsudirini St Theresia Surakarta Gelar Karya mengambil tema Merdeka, Berubah, dan Berbudaya. Kelompok siswa menampilkan seni tari Jawa, Papua, Kalimantan, NTT, Sumatera dan kelompok Tionghoa.
“Anak-anak yang tampil gelar karya berusaha dengan menggalang dana sendiri, praktek dari wirausaha, yang tergabung dalam cooking club. Mereka menjual hasil masakannya sendiri di lingkungan sekolah dan sekitarnya. Dana yang didapat, digunakan untuk gelar karya saat ini menampilkan tari, kulintang, dan band. Siswa juga memamerkan beragam karya siswa yang bisa dilihat orangtua dan tamu undangan,” ujar Dra Coleta Unggul Mulyani, Kepala Sekolah SMP Marsudirini Surakarta.
Pengawas SMP Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Noviandri Yasminingsih, S.Pd MSi mengungkapkan Gelar Karya Projek Profil Penguatan Pelajar Pancasila (P5) merupakan implementasi dari Merdeka Belajar.
“Dalam P5 ada tentang penguatan iman dan takwa, gotong royong, kreativitas, inovasi, hingga berpikir kritis,” kata Noviandri.
Ketua KPU Surakarta Nurul Sutarti SP MSi menyambut baik acara gelar karya, anak-anak bisa mengenal berbagai budaya di nusantara. Sekolah juga telah bekerjasama dengan KPU melalui pembelajaran bagaimana menjadi pemilih yang benar dan cara mencoblos yang benar dalam pemilihan ketua dan wakil ketua osis (Pilketos).
Wakil dari orangtua, Cosmas, dalam sambutannya merasa bangga dan haru, dimana para siswa bisa menampilkan berbagai tari dari berbagai pulau.
“Saya bangga dan haru, ini wujud keberhasilan implementasi dari merdeka belajar melalui P5. Anak-anak bukan hanya mendapatkan teori, tetapi melaksanakan dan praktek secara langsung Projek Profil Pelajar Pancasila,” kata Cosmas.
Perwakilan dari siswa Sri Cahya Adinagoro, mengaku senang bisa sekolah di SMP Marsudirini, dengan adanya gelar karya. Siswa bisa menampilkan potensi yang dimiliki dan memamerkan karyanya, baik tari hingga karya siswa.
Ada tiga tema dalam P5 yaitu suara demokrasi bekerja sama dengan KPU Surakarta diwujudkan dengan pilihan ketua dan wakil ketua Osis, kewirausahaan kerjasama dengan PT Intrafood Singabera (membuat jahe serbuk), dan Bhinneka Tunggal Ika kerjasama dengan Institut Seni Indonesia Surakarta (ISI surakarta) belajar gamelan dan tari tradisional.
Untuk ekstra kurikuler meliputi tari, musik kontemporer dan koor, intra kurikuler Pramuka, dan life skills cooking club, kesenian gamelan, band, kolintang, dan pianika. Untuk club ada IPS club, English club, Math club, literasi, sains dan teknologi, dan pendampingan karir dan belajar.
Gelar karya diawali tari Kiprah Ratu oleh Rio (Jawa), Tari Yamko Rambe dan Apuse (Papua) ditarikan Jonathan, Abel, Sekar, Kinan, Goris, Tari Paris Berantai (Kalimantan) dibawakan Putri, Ardi, Fajar, Cahterine, dan Aurel, dilanjutkan kelas 8 Kolintang dan Pianika lagu Manuk Dadali, Sipatokaan dan Soleram.
Kelompok NTT membawakan tari Anak Kambing Saya dan Maumere oleh Attara, Arum, Aurora dan Monica. Kelompok Tionghoa tari Gong Xie-Gong Xie oleh Verent, Angeline, Bella dan Cantika, kelompok Jawa Tari Gugur Gunung oleh Mega, Olive, Lintang, sementara Kelompok Sumatra membawakan Tari Tor-tor oleh Aubrey, Kirani, Richo dan Rosi. Dilanjutkan seni Kolintang dari alumni kelulusan 2023 lagu Gundul-gundul Pacul dan Suwe Ora Jamu. Grup Band terdiri Donal, Mikha, Asher, Keke dan Mureta; kelas 8 membawakan lagu Pelajar Pancasila, Sempurna, Surat cinta untuk Starla, dan Sugeng Ejing. Sementara kelas 7 membawakan lagu Seandainya dan Kisah Kasih di Sekolah.
(Cos)