Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dengan Model PBL Berbantuan Media Power Point

Spread the love

Oleh : Ari Minggowati.S.Sos, S.Pd.
Guru MA Miftahul Ulum Ngemplak Mranggen Demak

Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan negara, hal ini karena pendidikan merupakan proses budaya yang bertujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan,
mutu kehidupan serta dapat menghasilkan manusia terdidik. Selama ini peserta didik bersifat pasif dalam kegiatan pembelajaran dan cenderung mendengarkan, merangkum tugas, dan menghafalkan tanpa mengetahui konsep. Padahal pengembangan diri, kreativitas dan bakat perlu dikembangkan pada diri peserta didik untuk menjadikan mereka individu yang kreatif melalui pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Mewujudkan mindset peserta didik tentang belajar bermakna dan sepanjang hayat merupakan keharusan guru pada era sekarang. Pembiasaan tersebut dapat dilakukan melalui sebuah pembelajaran yang bermuara dan sebuah permasalahan. Penggunaan media dan teknologi dalam proses pembelajaran mengakibatkan potensi indera pembelajar dapat diakomodasi sehingga hasil belajar akan meningkat. Integrasi PowerPoint yang bersifat multimedia dalam model Problem Based Learning (PBL) diharapkan hal tersebut dapat diatasi. Pada akhirnya akan mampu membawa peserta didik untuk dapat aktif dalam memecahkan suatu permasalahan. Di dalam dunia pendidikan maka seorang guru diharapkan dapat memmanfaatkan perkembangan IPTEK tersebut untuk mendesainproses pembelajaran kesuasana yang lebih menarik.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) mempunyai peranyang sangat penting sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan atau potensi peserta didik untuk berfikir kritis menanggapi isu-isu atau permasalahan yang ada. Oleh karena itu, untuk mendorong kemampuan yang telah dimiliki oleh peserta didik, maka diperlukan penerapan model pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis masalah untuk membangkitkan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik melalui pemecahan masalah yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dalam kehidupan sehari-hari sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis, keterampilan pemecahan masalah, dan untuk memperoleh pengetahuan serta konsep dari materi pelajaran yang disampaikan.
Kondisi rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran PPKn saat ini salah satunya disebabkan oleh model pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional. Oleh karena itu, perlu adanya upaya agar pembelajaran PPKn dapat menumbuhkan cara berpikir kritis peserta didik, salah satunya dengan menggunakan model Problem Based Learning. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pelajaran PPKn adalah Problem Based Learning.
Model pembelajaran Problem Based Learning adalah sebuah model pembelajaran yang dapat dikatakan strategi dimana peserta didik belajar melalui permasalahan permasalahan praktis yang berhubungan dengan kehidupan nyata. Problem Based Learning merupakan sebuah model pembelajaran yang mengajak pesserta didik untuk berpikir kritis menjawab problematika dan mencari solusi sebagai jalan keluar problematika tersebut. Kemudian siswa diarahkan untuk menyelesaikan permasalahan permasalahan yang sedang dibahas melalui serangkaian pembelajaran yang sistematis. Untuk dapat menemukan solusi dalam permasalahan yang sedang dibahas secara kritis dan sistematis serta mampu mengambil kesimpulan berdasarkan pemahaman mereka. Sehingga pada akhirnya peserta didik dapat menemukan solusi permasalahan atau dapat memecahkan permasalahan yang sedang dibahas secara kritis dan sistematis serta mampu mengambil kesimpulan berdasarkan pemahaman mereka (Trianto, 2007:67)
Salah satu tantangan dalam mengimplementasikan Problem Based Learning yaitu masalah minat peserta didik dalam memecahkan sebuah permasalahan. Membangkitkan minat peserta didik dalam proses pemecahan masalah merupakan langkah yang penting untuk dilakukan dalam sebuah proses pembelajaran. Penggunaan media dan teknologi dalam proses pembelajaran mengakibatkan potensi indera pembelajar dapat diakomodasi sehingga hasil belajar akan meningkat. Integrasi Power Point yang bersifat multimedia dalam model Problem Based Learning diharapkan hal tersebut dapat diatasi. Pada akhirnya akan mampu membawa peserta didk untuk dapat aktif dalam memecahkan suatu permasalahan. Perpaduan media Power Point dan model Problem Based Learning dapat dilihat dari penggunaan media Power Point untuk mendukung proses belajar mengajar kelas XII materi “Menghayati jiwa toleransi antarumat beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara” sebagai berikut.
1) Guru mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah melalui tampilan media Power Point, memotivasi peserta didik untuk terlibat langsung dalam permasalahan yang dipilih.
2) Guru membantu peserta didik untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut melalui tampilan media Power Point.
3) Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan pengujian temuan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
4) Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan temuan yang sesuai dengan laporan temuan dan membantu mereka untuk berbagi tugas. Pelaporan secara kelompok dipresentasikan dengan media Power Point.
5) Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka tempuh.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Problem Based Learning berbantuan media Power Point adalah suatu model pembelajaran dengan menghadirkan suatu permasalahan dunia nyata. Permasalahan tersebut dituangkan melalui lembar aktivitas siswa, dengan menggunakan Power Point sebagai media pembelajaran. Pembelajaran Problem Based Learning meliputi orientasi pesserta didik kepada masalah, mengorganisasi peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan individual dan kelompok, serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah dengan difasilitas imedia Power Point.
Integrasi Power Point yang bersifat multimedia dalam model Problem Based Learning yang telah dilaksanakan dalam pembelajaran PPKn kelas XII materi “Menghayati jiwa toleransi antarumat beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara” di MA Miftahul Ulum Ngemplak Mranggen Demak mampu membawa peserta didik untuk dapat aktif dalam memecahkan suatu permasalahan. Selain itu, peserta didik memperoleh pengetahuan konsep dasar dari materi pokok yang diajarkan. **

Editor: Cosmas