Keroyok Warga PSHT, 3 Pesilat Ditahan Polisi
SRAGEN, POSKITA.co – Jajaran Polres Sragen menahan tiga orang pendekar salah satu perguruan silat yang diduga terlibat dalam penganiayaan terhadap warga PSHT dan pengerusakan kendaraan. Aksi tersebut dilakukan akibat terpancing dengan kaos logo perguruan yang dipakai korban. Sedangkan yang merampas handphone IPhone korban belum ketemu.
Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama melalui Kasat Reskrim Polres Sragen AKP Wikan Sri Kardiono menyampaikan tiga orang ditahan setelah dilakukan penyelidikan oleh sat Reskrim Polres Sragen. “Alhamdulillah sudah kita amankan 3 orang, termasuk yang mukuli, dan melepas baju,” tandasnya mewakili Kapolres Sragen.
Soal identitas pelaku, pihaknya belum bisa menyampaikan. Lantaran masih dalam penyelidikan. Selain itu tiga orang tersebut diantaranya masih di bawah umur. “Selang 3 hari setelah kejadian. Pelaku yang kita tahan, 2 dewasa, 1 masih di bawah umur,” kata Kasat Reskrim kemarin.
Dia menyampaikan tiga orang ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan keterangan sejumlah saksi. Selain itu dirangkai dengan sejumlah rekaman CCTV di sekitar lokasi. “Soal handphone masih belum ada pengakuan, masih kita dalami termasuk mereka atau ada tersangka yang lain. Handphone belum kita temukan,” bebernya.
Pihaknya menyampaikan dengan kejadian tersebut para pelaku terancam dikenai pasal 170 terkait penganiaaan dengan ancaman maksimal 5 tahun 6 bulan penjara
Sebelumnya, korban yakni PMP (Panji Mohammad Prabowo), 16, mengalami luka cukup parah. Tidak hanya itu, handphone I phone XI miliknya juga dirampas. Awalnya, PMP bersama 3 temannya berboncengan sepeda motor Minggu (7/5) sore. PMP saat itu dibonceng rekannya yakni W. Sedangkan dua teman lainnya B dan A berboncengan. Lantas mereka berangkat dari desa Gabugan, Kecamatan Tanon sekitar pukul 15.30.
Mengisi waktu senggang, mereka keliling-keliling menuju Sukodono melewati Desa kecik, Kecamatan Tanon. Namun sampai di simpang empat pasar Sukodono, mereka bertemu rombongan perguruan silat lainnya. Lantas empat orang tersebut dihadang.
PMP menyampaikan kejadian sekitar pukul 16.30. Saat berada di simpang 4 pasar Sukodono, mereka bertemu rombongan pesilat IKS sekitar 50 orang. Kebetulan 3 dari 4 orang termasuk korban memakai atribut Perguruan Setia Hati Terate (PSHT). Melihat situasi cukup mengancam dua rekannya yang berboncengan yakni B dan A lolos.
Sedangkan korban bersama W, berada di belakang mobil. Saat itu korban dibonceng tidak bisa bermanuver. Posisi semakin sulit karena dihadang rombongan sehingga motor jatuh. Lantas saat jatuh tersebut, W memilih lari menyelamatkan diri.
Namun PMP tidak bisa kabur hingga akhirnya dikeroyok. Dia dipukuli beramai-ramai hingga mengalami luka di pelipis, punggung dan tangan. Selain itu ponsel miliknya juga dirampas oleh pelaku pengeroyokan.
”Handpone dirampas yang keroyok, jenisnya Iphone 11. Harga sekitar Rp 10 juta. Itu berhenti setelah dilerai masyarakat di sekitar. Yang mengeroyok nggak tahu, saya diamankan ke Polsek Sukodono sendirian,” ujar salah satu Siswa SMK kelas X ini. (Cartens)