Ayo Njangkah Jiwa Jawa

Spread the love


Oleh: Sari Nur Saptanti, S.Pd, M.Pd
Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa
SMP Negeri 1 Semarang

Ayo adalah sebuah ajakan, njangkah dalam bahasa Indonesia artinya melangkah. Jiwa Jawa adalah jiwa dari bahasa Jawa. Salah satu keunikan jiwa bahasa Jawa terletak pada penuturan atau dikenal tingkat tutur. Dengan demikian pengertian “.Ayo njangkah jiwa jawa” adalah sebuah ajakan supaya kita sebagai orang Jawa bisa mengupayakan memiliki jiwa Jawa yang baik. . Sebagai orang Jawa kita harus bisa memelihara dan melestarikan bahasa Jawa yang merupakan warisan turun temurun nenek moyang. Apabila bahasa Jawa ini dapat kita pelihara dan dipergunakan sebaik mungkin, maka tidak mustahil kita bisa memiliki sebuah identitas kebanggaan yang akan kita wariskan kepada generasi mendatang. Upaya njangkah jiwa Jawa bisa dimulai dengan membiasakan berkomunikasi menggunakan tingkat tutur yang tepat.
Slogan” Ayo Njangkah Jiwa Jawa”sebagai upaya pelestarian bahasa Jawa. Hal ini berdasarkan keprihatinan bahwa banyak siswa SMP Negeri 1 Semarang yang belum lancar berbahasa Jawa. Mereka sangat minim sekali berkomunikasi. menggunakan bahasa Jawa yang halus di sekolah maupun di rumah. Padahal penggunaan bahasa Jawa yang tepat sangat mendukung upaya penciptaan interaksi sikap positif dan sopan santun siswa antar siswa maupun siswa dengan figur dewasa. Hal ini sejalan dengan Permendikbud Nomer 23 TAhun 2015 tentang penanaman budi pekerti. Penanaman budi pekerti ini adalah sebuah kegiatan untuk menanamkan sekaligus membiasakan sikap dan perilaku positif yang dipayakan di lingkungan sekolah .
Hal pertama yang diupayakan penulis sebagai guru bahasa Jawa adalah membuat pedoman berbicara bahasa jawa yang benar pada konteks-kontek sederhana. Modul dengan judul “Pakulinan Sae Basa Jawi” menjadi pedoman sederhana untuk diterapkan. “Pakulinan sae basa Jawi” dalam bahasa Indonesia artinya pembiasaan baik dalam berbahasa Jawa. Dokumen ini berupa buku saku berisi percakapan sederhana berbahasa Jawa halus yang bisa dilatihkan dan diterapkan oleh seluruh bapak/ibu guru dan karyawan, selutuh siswa SMP Negeri 1 Semarang, dan dan seluruh paguyupan wali murid baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah. Jadi kegiatan dilaksanakan secara serentak dan melibatkan seluruh elemen sekolah. demi mendukung keberhasilan program. Setiap siswa wajib mendokumentasi lewat video pembiasaan -pembiasaan berbahasa Jawa yang sudah dilakukan dengan keluarga di rumah kususnya figur yang lebih tua. Tugas dikirim ke classwork yang sudah disiapkan penulis. Sedangkan contoh pembiasaan di sekolah seperti pengucapan bahasa Jawa halus ketika akan memimpin doa pagi hari, pengucapan salam, terima kasih, permohonan maaf, situasi di perpustakaan dll. Sosialisasi modul “ Pakulinan sae” diberikan secara kedinasan melalui oleh wali kelas pada saat Jumat interaktif yaitu minggu ke-4 September 2021. Pembiasaan berbahasa Jawa halus wajib diterapkan selama sebulan penuh selama bulan Oktober 2021 sebagai bukti mendukung kegiatan Bulan Bahasa Tahun 2021
Kegiatan lain yang dilaksanakan pada Bulan bahasa 2021 sekaligus mendukung upaya pelestarian bahasa Jawa adalah pelaksanaan 3 mata lomba berbahasa Jawa yaitu stand up comedy berbahasa Jawa, lomba drama berbahasa Jawa dan lomba lagu dolanan. Kegiatan lomba bertujuan ini untuk meningkatkan kecintaan dan kebanggaan peserta didik akan bahasa daerah. Hal ini akan mendorong peserta didik supaya berwawasan global sehingga mendorong penggunaan bahasa Jawa dengan penuh rasa bangga. Muara akhirnya bisa memberi ruang yang luas untuk berkembangnya kemampuan siswa. Semua siswa wajib terlibat dalam proses pelaksanaan lomba. Bagi siswa yang tidak ikut stand up comedy berbahasa Jawa ataupun lomba drama berbahasa Jawa memiliki peran sebagai penari latar lagu dolanan. Khusus pelaksanaan lomba stand up Comedy berbahasa Jawa, SMP Negeri 1 Semarang bekerja sama dengan pihak Jonas Management. terkait dengan penjurian dan pelatihan calon peserta lomba. Sepuluh juara terbaik standup comedy diberi hadiah istimewa yaitu pembimbingan intensif oleh Jonas Management agar bisa mengoptimalkan potensi diri dan menjadi lebih percaya diri dengan materi yang telah dipersiapkan.
Kegiatan upaya pelestarian bahasa Jawa ini bisa berhasil karena didukung oleh banyak pihak kususnya paguyuban orang tua. Penguatan peran aktif orang tua sangat mendukung keberhasilan sekolah dalam mewujudkan jiwa Jawa pada seluruh elemen sekolah. Penerapan berbahasa Jawa yang tepat sekaligus bisa digunakan untuk kegiatan penanaman budi pekerti di lingkungan sekolah maupun di rumah. Rasa sopan santun dan sikap menghargai dalam tingkat tutur halus yang sudah diterapkan di lingkungan rumah maupun di sekolah diharapkan menciptakan interaksi positif antara siswa, juga dengan figur orang tua di sekolah, rumah maupun masyarakat, Semoga pembiasaan baik berbahasa halus bisa terus dilaksanakan sehingga jiwa Jawa bisa dimiliki oleh seluruh elemen SMP N 1 Semarang, kususnya peserta didik sebagai generasi muda. ***
Editor: Cosmas