Diguyur Hujan Semalaman, Bayat, Cawas dan Trucuk Banjir..!!

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Hujan deras tiap sore sampai malam hari mengguyur wilayah Kabupaten Klaten secara merata selama dua-tiga hari. Dan puncaknya, Selasa (14/2/2023) siang sampai Rabu (15/2) dini hari. Akibat intensitas curah hujan tinggi, beberapa desa di Klaten banjir.

Hal ini dikatakan Camat Bayat Joko Purwanto, SH MH saat sidak beberapa titik banjir di wilayah Kecamatan Bayat, Rabu (15/2). Di wilayah Kecamatan Bayat, desa yang mengalami kebanjiran akibat luapan Kali Dengkeng adalah Paseban, Beluk, Krikilan, Jotangan, Kebon dan Talang.

“Banjir ini karena luapan Kali Dengkeng. Ketinggiannya beragam, kira-kira selutut orang dewasa. Banjir karena luapan Kali Dengkeng ada di desa Paseban, Krikilan, Wiro, Talang, Beluk dan Jotangan. Rabu siang sudah mulai surut,” jelas Joko Purwanto.

Meskipun air setinggi satu lutut orang dewasa masuk halaman rumah atau pekarangan, warga tetap bertahan tidak sampai mengungsi. Dan musim hujan sudah dianggap biasa jika terjadi luapan Kali Dengkeng dampak dari curah hujan yang tinggi.

Halaman SMKN 1 Rota Bayat, Klaten, juga menjadi langganan banjir, akibat luapan banjir Kali Dengkeng.

Selain memasuki halaman pekarangan rumah warga, luapan banjir Kali Dengkeng juga banyak yang memasuki lahan pertanian dan juga sekolah. Seperti di Beluk, banjir masuk ke kompleks SMKN 1 Rota Bayat. Wilayah perkampungan Beluk juga kebanjiran dampak luapan Kali Dengkeng yang banjir.

“Kita masih mengkhawatirkan, apabila wilayah Kecamatan Wedi dan Gantiwarno diguyur hujan, bukan tidak mungkin air sungai kembali meluber ke desa-desa yang ada di bantaran sungai. Saya minta warga tetap waspada,” pesan Camat Joko.

Suleksi Ekawati, SE MM, salah satu warga Kampung Beluk, Bayat, mengaku sangat prihatin. Rumahnya memang tidak kemasukan air banjir, karena posisi rumah dibuat tinggi. Tapi halaman rumahnya sekitar 500-an meter selalu tergenang air luapan banjir Kali Dengkeng.

“Kebetulan rumah saya ini dekat tanggul Kali Dengkeng, hanya 5-6 meter saja dari tanggul Kali Dengkeng. Banjir sudah biasa, tapi untuk surutnya air banjir dirasakan sangat lama. Saya hanya usul kepada pihak terkait, agar Kali Dengkeng dilakukan normalisasi. Biar perkampungan di kanan-kiri Kali Dengkeng bisa legawa. Akibat luapan banjir Kali Dengkeng ini, tiga Kecamatan banjir, yaitu Bayat, Trucuk dan Cawas,” ujar Suleksi yang dinas sebagai Lurah Barenglor. (Kim)