Peningkatan Kemampuan Kewirausahaan Melalui Kelas Platinum di SMK Negeri 1 Pekalongan

Spread the love

Isniharsih Feriany
Kepala SMK Negeri 1 Pekalongan

Ketersediaan tenaga kerja terampil Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sangat dibutuhkan tetapi pada kenyataannya lulusan SMK belum mempunyai kapabilitas dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan. Lulusan siap kerja dan siap berwirausaha merupakan tantangan, namun dihadapkan dengan rendahnya tingkat pasar tenaga kerja jika dibandingkan dengan angkatan kerja. Oleh sebab itu kewirausahaan menjadi solusi untuk mengatasi ketidak seimbangan suply and demand dalam bidang ketenaga kerjaan. Praktik penyelenggaraan SMK saat ini menunjukkan kelemahan-kelemahan sebagai berikut: 1). menyelenggarakan fungsi tunggal, yaitu menyiapkan peserta didik untuk bekerja, menjadi karyawan dan kurang menyiapkan untuk menjadi wirausahawan, 2). kurang cepat tanggap terhadap tuntutan pembangunan, 3). lemah keselarasannya dengan dunia kerja, dan tidak ada jaminan untuk memperoleh pekerjaan yang layak. Selain itu pembelajaran wirausaha hanya berorientasi pada penguatan materi kognitif saja, nilai-nilai yang terkait dengan jiwa kewirausahaan kurang mendapat sentuhan, meskipun ada tapi masih sangat terbatas. Sejak Tahun 2017 pemerintah menggagas Program Revitalisasi Vokasi yang merombak pendekatan cara belajar di SMK mulai dari teknologi hingga ke pengembangan karakter. SMK wajib membekali peserta didik bekerja secara mandiri dan terampil. Keterampilan yang diberikan tidak hanya sekedar keterampilan biasa, tetapi bernilai holistik yang diterapkan dalam kegiatan bisnis yang produktif. Untuk itu sekolah membuka kesempatan kepada peserta didik guna membangun dan mengembangkan jiwa wirausahanya untuk mendapatkan Pengetahuan dan merencanakan sebuah usaha. Hal ini diaplikasikan pada pelatihan kewirausahaan “Kelas Platinum (Kewirausahaan Online dan Digital Marketing melalui Pelatihan Usaha Mandiri)” di SMK Negeri 1 Pekalongan. Pendekatan yang dilakukan untuk dapat mencapai kemajuan yaitu dengan dasar-dasar managemen POAC (planning, organizing, actuacting, controlling). Empat fungsi ini dijalankan karena berperan penting bagi kegiatan operasional.
Perencanaan adalah dasar dari segala kegiatan. Proses menyusun suatu kerangka kerja untuk mengoptimalkan potensi SMK sehingga tercipta wirausaha-wirausaha muda. Proses ini penting karena berperan dalam menggerakkan seluruh fungsi manajemen dalam bisnis. Setelah merencanakan semua hal yang dibutuhkan, selanjutnya adalah organizing, yaitu proses pembagian tugas secara spesifik kepada para guru dan peserta didik di SMK Negeri 1 Pekalongan. Tugas yang diberikan harus sesuai dengan bidang masing-masing. Dalam organizing, proses ini menuntut perusahaan untuk memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki, terutama SDM dalam upaya mengubah rencana ke bentuk aksi yang nyata. Tujuan organizing adalah agar sekolah dapat mencapai tujuan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki. Jika semua sudah diorganisir dengan baik maka perencanaan pun dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Actuating adalah menggerakan semua anggota untuk mengimplementasi rencana ke dalam bentuk aksi. Mengaktualisasi rencana kerja harus sesuai program yang sudah disiapkan sebelumnya. Pada praktiknya tentu ada yang berubah sesuai keadaan yang biasa disebut dengan tantangan. Namun, dengan adanya perencanaan sebelumnya, tantangan bisa diatasi dengan kerja sama efektif semua individu yang terlibat. Controlling adalah aksi yang dilakukan untuk memastikan alur kerja berjalan sesuai rencana. Proses planning, organizing, dan actuating tidak akan berjalan sempurna tanpa ada pengawasan atau pengendalian yang layak. Mengontrol semua proses aktualisasi termasuk aspek penting, karena untuk menjaga semua proses berjalan sesuai apa yang direncanakan. Controlling merupakan tugas utama dari pemimpin atau koordinator tiap divisi. Pengawasan ini mencakup semua aspek, termasuk aktivitas bisnis, kenyamanan individu yang terlibat, dan waktu yang diperlukan. Jika muncul masalah di luar rencana, pemimpin harus mampu memberi solusi demi hasil kerja yang maksimal.
Peserta didik jaman sekarang tergolong digital native sehingga memungkinkan untuk dibentuk whatsapp group entrepreneur dengan bimbingan mentor, sehingga kemampuan entepreneur mereka semakin terasah. Peserta didik lebih memahami tujuan dan manfaat menyusun perencanaan usaha serta pentingnya membuat perencanaan usaha sebagai langkah awal dalam berwirausaha. Dengan adanya kelas platinum, potensi SMK menciptakan wirausaha-wirausaha muda yang mampu bekerja secara mandiri dapat terwujud dengan ditunjang kemapuan digital marketing sesuai dengan kebutuhan era saat ini.