Natalan Lansia, Nikmati kasih dan Belas Kasih Allah

Spread the love

Gereja Santa Maria Fatima Banyumanik memberikan penghargaan khusus di hari Natal 2022 kepada kaum lansia dengan Misa Kudus dan perayaaan natal lansia. Perayaan natal ini mengambil tema “ Pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain, ” (matius 2. 1-12). Hampir 200 an umat lansia (lanjut usia)hadir di gereja mengikuti misa kudus pada pukul 11.00 WIB yang dipimpin oleh Romo Florentinus Harto Subono Pr. Pada hari sabtu. (31/12/22).

Di awal misa Romo Bono menyapa para lansia ” siapa yang tidak mau hadir lagi perayaan natal lansia, silakan tunjuk jari?” Sebuah sapaan yang cukup mengagetkan karena banyak berharap semoga misa lansia tahun depan bisa hadir. Namun kenyataannnya para lansia yang hadir rata rata usia 60 tahun ke atas, jadi mendapatkan saapaan yang betul-betul menjadi harapan, bisa Panjang umur dan bisa natalan lagi.

Lagi lagi sebuah joke disampaikan saat pemberian Homili ” bu kok kamu sudah tuek,” begitu pertanyaan suami kepada istrinya. “ bagaimana perasaanya. Apakah itu sebuah pertanyaannya yang keliru,” ucap Romo Bono menegaskan, karena rata-rata para lansia anti kalua ditanya usia.

Kalau kita muda terus, sesuatu hal yang boros, muda, jadi manten dan punya anak lagi. Maka Marilah menjadi tua yang penuh suka cita. Karena dalam kita ada, roh, jiwa dan tubuh. Tubuh bisa dipasangi asoseris yang ada dalam panca indra. Jiwa sesuatu yang ada di dalam hati. Roh sesuatu yang berhubungan dengan Allah, roh menjadi pusat kehidupan. “ Nikmati kasih dan belas kasih Allah, semakin tua semakin menikmati kasih Allah. semakin tua semakin yakin bahwa Allah makin mengasihi kita,” pungkasnya.

Usai misa, para lansia duduk bersama di selasar gereja disediakan tenda. Pantia natal berjajar memberikan slayer bagi nenek-nenek dan membagi minum beserta satu goodybag (tas jinjing ramah lingkungan) yang berisi makanan dan titipan sponsor.

Dalam kesempatan ini ketua Panitia, Dodi Priyo Widagdo merasa bersyukur atas kehadiran Bapak/ibu/Kakung/Uti dalam perayaan natal lansia. Kegiatan ini merupakan rangkaian puncak dari Panitia Natal setelah ada festival pohon natal, bazaar, festival kartu dan baksi sosial. Saat hadir kegiatan natal wakti muda dulu, badan kita parfumnya wangi namun sekarang dengan minyak angin. “ berharap perayaan natal tahun depan penuh dengan sukacita dengan kegiatan yang semakin meriah,” ucap umat dari wilayah Yusuf.

Dalam perayaan natal semakin meriah saat acara menyanyi lagu-lagu jadul (lama). Begitu juga dengan pembagian doorprize bagi yang lahir antara tanggal 25-31 desember. Juga tidak kalah menarik saat pembawa acara meminta kakek-nenek yang usianya sudah 80 tahun lebih maju ke depan untuk diberi hadiah. “ Ternyata ada 7 (tujuh) orang yang sudah cukup lanjut usia demi menerima kasih Tuhan secara langsung, ucap umat yang lain.

Suasana semakin meriah saat romo maju dan menyanyikan lagu Koes Plus “ bujangan,” yang digubah menjadi lansia. ” Begini nasib, menjadi lansia, kemana-mana, asalkan suka …” Selanjutny lirik diganti “ Apa susahnya bagi lansia, tiada pernah hatinya bersedih, hati senang walau tidak punya gigi, …” begitulah keceriaan lansia paroki Banyumanik dalam merayakan natal bersama.

Cos/*