Sehari, Mas Heru Kalongan Candirejo Produksi 50 Kg Kembang Jambu

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Bersama istri tercinta, Dewi Tri Utami, Heru Purwanto alias Mas Heru, memproduksi camilan kembang Jambu 50 kg. Bahan utama pembuatan dari tepung ketan dan telur. Dan setiap hari dibutuhkan 50 kg telur yang dibeli dari Ngabeyan, Karanganom.

“Alhamdulillah, Mas. Saat ini harga telur di kandang langsung turun menjadi Rp 27 ribu. Sebelum harganya lebih, bisa mencapai Rp 30 ribu. Cukup membuat senyum kami sebagai pembuat kembang Jambu,” jelas Heru Purwanto.

Untuk harga per kilogramnya, untuk kembang jambu yang original dihargai Rp 50 ribu dan yang rasa manis harganya Rp 45 ribu. Heru mengatakan, jika sudah mencukupi, kembang jambu dibawa ke salah satu pengepul di daerah Tegalmas, Jogonalan. Selain itu juga dititip-titipkan di sejumlah kios pasar yang selama ini menjadi pelanggan setia.

Salah satu pelanggan setia, Choiriyah, warga Gatak Ceper, Drono, mengaku, kembang jambu bikinan keluarga Bu Suwarni ini memang mantap. Heru Purwanto ini merupakan putra dari Ibu Suwarni yang karena usianya sudah 70-an tahun, sehingga istirahat.

“Rasanya mantap, kebetulan kalau ada acara keluarga, saya sering membeli kembang jambu di sini. Rasa kembang jambu bikinan Bu Suwarni ini legit dan manis. Kalau nggak suka manis, tinggal beli yang rasa original,” ujar Choiriyah.

Ibu Suwarni, ibunda Heru, sedang bantu menyiapkan kembang jambu yang akan ditimbang.

Saat ditemui redaksi, Heru Purwanto menambahkan, usahanya ini bisa eksis juga karena dukungan masyarakat. Termasuk pelanggan setia yang ada di sekitar Candirejo. Untuk proses membuat adonan, Heru dibantu 5 orang karyawan dan istrinya juga ikut memasak di bagian dapur.

“Kebetulan bagian masak di dapur ini, saya sendiri bersama istri. Untuk membuat adonan dimulai sehabis shalat Shubuh dan mulai menggoreng sejak pagi sekitar jam 6. Biasanya nanti sekitar jam 2 siang selesai,” ungkap Heru yang menikah dengan Dewi tanggal 15 Desember 2015.

Untuk pelanggan setia atau warga yang berkenan mau membeli, di rumahnya selalu sedia. Dan saat ini mempunyai stok banyak dan stok lainnya juga disetorkan ke Tegalmas, Jogonalan. Dalam urusan penjualan, Heru pasrahkan urusan ini ke istrinya, Dewi Tri Utami.

“Iya, kadangkala malam hari juga ada pelanggan yang datang ke rumah. Sebab mau perjalanan luar kota. Sebaiknya pesan dulu, biar nggak kecewa. Kadangkala stok ada dan kadangkala juga stok pas habis. Ngebel dulu aja kalau mau beli,” pesan Dewi. (Kim)