Gondang Metal Festival Siap Guncang Sragen

Spread the love

SRAGEN, POSKITA.co – Pagelaran musik hingar bingar yang sempat terhenti selama pandemi covid 19, ‘Gondang Metal Festival’ di Gondang, Sragen, bakal digelar. Dengan mengusung tema ‘Mati Suri Lahir Kembali’ gelaran musik cadas ini digeber 3 Desember 2022 di Kenbirti Caffe and Bite, jalan Slamet Riyadi 107, Sumengko, Sragen mendatang.

Ketua panitia Gondang Metal Festival’ Ilham Lahiya menjelaskan gelaran musik metal ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2012 silam. Festival musik metal ini sudah melahirkan 10 kali pagelaran.

“Pagelaran musik Gondang Festival ini sempat terhenti selama pandemi. Sehingga akhir tahun ini akan dilaksanakan kembali,” tandas Ilham, Selasa (29/11). Dijelaskan Ilham melalui releasenya, Founder dan CEO Gondang metal yang akan digelar tahun ini mengangkat tajuk “Mati Suri Lahir Kembali”.

Konsep pagelaran tahun ini digelar menjadi rangkaian event meliputi pra event yang dengan mengangkat tema Mati Suri Lahir Kembali. Kemudian, rangkaian tersebut akan dilanjutnya dengan Gathering komunitas pecinta musik Rock se-kabupaten Sragen yang akan dilakukan pada bulan Januari 2023.

“Puncak dari rangkaian event ini akan dilakukan pada tahun 2023 dengan mengangkat tema Reankarnasi sebagai satu kesatuan tema Mati Suri Lahir Kembali sebagai bentuk lahirnya pagelaran tahunan yang akan kembali digelar, papar Ilham.

Menurut Ilham, tidak seperti pagelaran sebelumnya, Pra event dengan konsep Gigs Show memilih tempat pagelaran yang tidak terlalu besar dan membatasi penikmat hanya 300 audien alias penonton sebagai bentuk pertimbangan untuk ciptakan situasi yang kondusif. Uniknya, dengan ruang yang tidak terlalu besar dan pembatasan audiensi, pagelaran ini mempersembahkan tallent Rock cukup fenomenal berasal dari Yogyakarta yaitu Death Vomit dan menggandeng juga band dari Jakarta Essonteric Relevation, Kanibal Ngawi, Eden Adversary Solo dan perwakilan band komunitas yang ada di Sragen yaitu Goddamit, Maju Tak Gentar, Fans Of Freedom, Ali Jamil, Human inslavement dan Kempong Nogo. (Cartens)