Pegiat Sejarah Bahas Strategi Kebudayaan dan Karakter Berpolitik Masyarakat Jawa

Spread the love

Solo, (poskita.co) – Membedah akar budaya berpolitik masyarakat Jawa, serta alkuturasinya dengan dakwah Islam yang hidup kental di era kesultanan-kesultanan nusantara, termasuk di tanah Jawa, cukup menarik. Hal itu yang dibahas oleh para pegiat sejarah dan kebudayaan, dengan salah satu sub tema ‘Kultur Berpolitik Masyarakat Jawa’

Acara diskusi digelar oleh Lingkar Studi Lontar Nusantara, yang konsen pada pelestarian dan budaya Nusantara. Berlangsung di Sakaw cafe, Colomadu (1/11). Hadir pemateri DR. Kasori Mujahidi (Direktur Lontar Nusantara) dan DR. Hidayat Nur Wahid (Wakil Ketua MPR RI). Serta sejumlah pegiat budaya Nusantara dari Paguyuban Sutresno Tosan Aji ‘Nunggak Semi’ dan pegiat sejarah dari Lingkar Studi ‘Lontar Nusantara’.

“Sejumlah ajaran Jawa Islam tentang kepemimpinan bisa kita lihat dari serat Wulangreh. Demikian juga ajaran yang disyiarkan melalui nasehat, seperti dalam pewayangan, mau pun sarana lain yang sudah akrab dengan masyarakat Jawa,” ujar Hidayat Nur Wahid.

Sementara, DR. Kasori Mujahid, yang juga peneliti, membedah berbagai karakter kepemimpinan Jawa Islam yang pernah berlaku dalam kurun waktu sejarah masa lalu. Termasuk di dalamnya tentang ajaran-ajaran dari para pujangga ulama seperti Ki Ageng Selo.

Moderator dari diskusi, Sugeng Riyanto, yang juga pegiat sejarah dan Wakil Ketua DPRD Solo, menyatakan, dari acara diskusi dapat diambil manfaat, pelajaran untuk berpraktik berpolitik, berkepemimpinan, dan berkebudayaan, sesuai dengan nilai-nilai adiluhung ajaran Jawa Islam. Memajukan bangsa dalam kerangka Rahmatan Lil Alamin. (endang paryanti)