BPBD Klaten Gelar Lomba Simulasi Bencana di SMAN 1 Karangdowo

Spread the love

KLATEN, POSKITA.co – Gayeng dan menyenangkan. Demikian kesan saat melihat para siswa-siswi SMA Negeri 1 Karangdowo, Klaten, ikut simulasi penanganan bencana gempa bumi di sekolah, Senin pagi (10/10/2022).

Para guru dan siswa terlihat berlindung di lapangan terbuka saat simulasi penanganan bencana gempa bumi ini yang seakan-akan peristiwa gempa bumi

Sejumlah siswa berlindung di lapangan terbuka saat simulasi penanganan bencana gempa bumi di SMAN 1 Karangdowo, Klaten, Senin (10/10/2022).

Kegiatan ini diadakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dengan kemasan lomba simulasi penanganan bencana tingkat sekolah menengah atas (SMA) sederajat.

Untuk pelaksanaan simulasi lomba itu telah dimulai sejak Senin-Kamis (10-20/10/2022) dengan acara terjadwal di 17 sekolah negeri di Klaten. Kegiatan ini, menurut Kepala Pelaksana(Kalak) BPBD Klaten Sri Winoto, SH, bertujuan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan warga di lingkungan sekolah dalam menghadapi bencana.

Sri Winoto menyatakan, lomba simulasi siaga bencana gempa bumi ini diikuti oleh 17 sekolah tingkat SMA/SMK di Klaten. Dan untuk acara simulasi di SMAN 1 Karangdowo ada 1000 lebih siswa dari kelas 10 sampai 12.

“Lomba ini pertama kali dilaksanakan di SMA Negeri 1 Karangdowo. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi siswa tentang bencana dan cara menyelamatkan diri. Dan siswa sudah melaksanakan simulasi bencana dengan baik dengan didampingi para guru,” ungkap Sri Winoto.

Menurut Winoto, aspek penilaian dalam lomba penanganan bencana itu meliputi skenario, keterlibatan warga sekolah, penanggulangan penderita gawat darurat hingga proses asesmen.

Kepala Pelaksana BPBD Klaten Sri Winoto foto bersama Kepala SMAN 1 Karangdowo Suliman, MPd dan jajaran guru usak simulasi bencana gempa bumi.

Kemudian, kegiatan itu juga bagian dari menerapkan Permendikbud Nomor 33 tahun 2019 yang mana mewajibkan setiap sekolah untuk melakukan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).

Apalagi, wilayah Kabupaten Klaten sendiri termasuk rawan bencana banjir, gempa bumi, erupsi gunung berapi hingga tanah longsor. Sri Winoto mengajak masyarakat, termasuk para siswa untuk tetap siap siaga jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Tapi harapannya tak ada bencana yang melanda di Klaten ini.

Sementara itu, Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto menambahkan bahwa kegiatan itu juga bagian dari penentuan penghargaan hari kesiapsiagaan bencana daerah.

“Lomba ini momentum meningkatkan kesiapsiagaan sekolah. Simulasi ini beda-beda, setiap sekolah berbeda sesuai dengan potensi bencana yang ada di daerahnya,” katanya.

Untuk itu, kata dia, bagi sekolah yang ada di kawasan Gunung Merapi tidak hanya simulasi gempa bumi, namun ada juga erupsi dan tanah longsor.

Kepala SMAN 1 Karangdowo, Suliman, MPd mengaku senang dengan semangat kerjasama semua pihak. Termasuk kekompakan dalam simulasi yang telah disiapkan jauh-jauh hari oleh para guru dan siswa.

“Alhamdulillah, simulasi bencana gempa bumi ini berjalan lancar. Melibatkan guru, karyawan dan semua siswa. Ikut andil pula PMR, tim SAR, dan elemen lainnya,” jelas Suliman. (Kim)