Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Inquiry
Oleh: Khoirunnisah Nasution, S,Pd
SMAN Terpadu Unggulan 1 Tana Tidung
Sesuai undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003, menjelaskan bahwa prinsip penyelenggaraan pendidikan diantaranya adalah dengan memberikan keteladanan, membangun kemauan dan mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Mencermati prinsip penyelenggaraan pendidikan tersebut, maka peran guru sebagai tenaga professional harus mampu menciptakan suasana belajar yang bermakna dan menyenangkan, agar peserta didik dapat merespon materi ajar dan dapat membangun kemauan serta meningkatkan kretifitas.
Di dalam sistem pendidikan yang visinya ingin mewujudkan manusia yang kompeten, dikenal, antara lain, istilah kompetnsi dasar, indicator hasil belajar, dan di usahakan untuk dicapai melalui program-program pembelajaran yang terrencana secaraa kuntabel (bertanggung jawab). Dalam kurikulum sebelumnya (Kurikulum 1994). Kompetensi berarti “pengetahuan,keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak”. Sedangkan kebiasaan berpikir dan bertindak yang di lakukan secara konsisten dan terus-menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nila-nilai untuk melakukan sesuatu (KBK, 2002 via Soewandi, 2002).Dalam konteks pendidikan berdasarkan standar (standard-based education), kurikulum berdasarkan kompetensi (competency-based curriculum), dan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) penilaian yang kompetensi minimal.
Untuk itu berbagai, strategi, pendekatan, model, metode, teknik, dan perlu dikembangkan untuk memfasilitasi peserta didik agar mudah dalam belajar dan mencapai keberhasilan belajar secara optimal. Dengan penjajakan yang dilakukan peneliti di lapangan, perolehan hasil belajar siswa SMAN Terpadu Unggulan 1 Tana Tidung cendrung rendah atau berada di bawah angka KKM (70%) yang telah ditentukan oleh sekolah. Beberapa kemungkinan penyebab hal ini, antara lain kemauan belajar siswa yang rendah. Hal ini bisa diamati dari kegiatan sehari-hari di sekolah, banyak waktu yang tersisa hanya digunakan siswa untuk menekan tombol handphone atau laptop guna membuka akses internet yang tidak berhubungan dengan materi pelajaran di sekolah. Kemungkinan lain, juga dapat disebabkan oleh materi ajar yang disampaikan guru kurang menarik bagi siswa.
Berdasarkan hasil observasi yang pernah dilakukan ternyata hasil belajar Fisika yang merupakan bidang studi essensial siswa kelas masih rendah yang diperkuat dengan fakta-fakta nilai ulangan umum murni semester ganjil yang menjadi acuan untuk kemampuan siswa masih berada di bawah KKM. Rendahnya hasil belajar Fisika (pencapaian KKM 70%) tersebut menunjukkan rendahnya kualitas pembelajaran dan pemahaman siswa terhadap konsep Fisika. Jika hal ini tidak segara diatasi maka dikhawatirkan semakin banyak siswa yang tidak tuntas, sedangkan dampak yang lebih luasnya adalah ketidakmampuan siswa mengerjakan soal-soal ujian yang mengakibatkan tingkat minat belajar rendah.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut antara lain: strategi dan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam kelas, lingkungan belajar siswa, dan media pengajaran yang digunakan oleh guru. Ketidaktepatan model pembelajaran dan media guru akan berakibat pada rendahnya motivasi dan aktivitas belajar siswa. Guru sebagai tenaga pendidik mulai berbenah diri dari introspeksi mengenai pendekatan, model pembelajaran, atau metode pembelajaran yang digunakan dalam proses kegiatan belaja rmengajar. Pemilihan model dan metode pembelajaran yang tepat sangat membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Selain itu fakta umum yang sering kita jumpai berbagai permasalahan dalam proses pemebelajaran misalnya, siswa ramai, siswa tidak perhatian terhadap guru sehingga siswa tidak faham terhadap materi yang disampaikan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar.
Keselarasan terhadap keberlangsungan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh sistem komunikasi yang lancar antara guru dan siswa. Sistem komunikasi tersebut memerlukan perantara yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Oleh karena itu, dalam kegiatan belajar mengajar media berperan sebagai perantara untuk tersampaikannya informasi materi yang akan berlaku pada proses pembelajaran di semua cabang ilmu pengetahuan sesuai dengan karakteristik masing-masing ilmu.
Berbagai permasalahan di atas yang banyak dialami siswa akan mempengaruhi hasil belajar yang diperolehnya. Oleh karena itu, untuk mewujudkan hasil belajar siswa yang lebih baik, guna mencapai keberhasilan peserta didik dalam merespon materi ajar dan dapat membangun serta meningkatkan kreatifitas, sangat diperlukan pendekatan yang inovatif, salah satunya yaitu dengan pendekatan inquiri dan menggunakan alat praktek pegas. Metode inquiry merupakan pendekatan induktif dalam menemukan pengetahuan dan berpusat kepada keaktifan siswa mampu mendorong siswa lebih kreatif dan memberikan pengalaman belajar yang bersifat langsung, Jadi bukan pembelajaran yang berpusat pada guru, melainkan kepada siswa, (Kindsvatter, 1996).
Berdasarkan analisis penulis bahwa penggunaan Metode pembelajaran Inquiri Fisika di kelas X dapat Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Fisika ini terlihat dari hal-hal sebagai berikut :
I. Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran tinggi yaitu 85%, sedangkan kriteria yang ditetapkan yakni 85%.
2. Siswa yang mampu mengajukan pendapat sedang yaitu 71%, meskipun belum memenuhi kriteria 75%, tetapi dari segi kuantitas mengalami peningkatan.
3. Siswa mampu menjawab pertanyaan tinggi yaitu 86% , karena melampaui kriteria yakni 75%angat .
4. Kinerja kelompok tinggi , karena sangat kompak dan dapat menyelesaikan tugas tepat waktu 86%, lebih dari kriteria yang ditetapkan yakni 80%.
5. Hasil tes tinggi rata-rata 83 % , karena melampaui kriteria yang ditetapkan yakni 80%.
6. Sehingga disimpulkan secara keseluruhan bahwa hasil belajar siswa rata-rata mencapai 82%, lebih tinggi dibandingkan kriteria yang di tetapkan yakni 79%.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat hasil belajar siswa dalam pembelajaran tergolong tinggi, berhasil meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Fisika kelas X. **
Editor: Cosmas