Kemajemukan sebagai Pilar Kemerdekaan Indonesia
OPINI
Oleh: Arief Wicaksono
Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa NAsional Indonesia (PA GMNI)
Peserta Sekolah Pemilu dan Demokrasi
Indonesia memiliki ragam budaya , suku , agama dan bahasa merupakan salah satu negara dengan sejarah yang luar biasa untuk dipelajari ataupun untuk dikaji. Selain keanekaragaman tersebut, Indonesia juga dikenal sebagai sebuah negara kepulauan yang memiliki potensi sumber daya alam melimpah. Apabila mampu diolah serta dikelola dengan benar maka akan dapat menjadikan negara Indonesia sebagai negara yang kaya dan maju. Potensi luar biasa inilah yang membuat negara Indonesia pernah mengalami masa penjajahan Belanda selama 350 tahun. Masih kita ingat sejarah bagaimana Belanda menjajah bangsa kita hanya untuk mengeksploitasi kekayaan sumber daya alam kita.
Hingga pada akhirnya, serangkaian perjuangan dari rakyat Indonesia dari berbagai penjuru wilayah menjadikan perlawanan terhadap penjajahan . Perjuangan yang tanpa henti dari tahun ke tahun membuat banyak sekali catatan sejarah perjuangan rakyat Indonesia demi membebaskan diri dari belenggu penjajah. Tidak hanya harta, tidak hanya tenaga namun juga segenap jiwa raga telah diberikan oleh rakyat Indonesia demi satu kata yaitu merdeka.
Merdeka menjadi tujuan utama dari perjuangan segenap rakyat Indonesia. Dan dengan tujuan inilah segenap perjuangan tidak hanya harta, tenaga, bahkan nyawa telah diberikan oleh para pahlawan kita. Sebuah cita-cita kemerdekaan yang terbebas dari belenggu penjajah serta mampu menentukan nasib bangsanya sendiri adalah sebuah keharusan dan keniscayaan yang harus segera didapatkan. Hingga sampailah perjuangan para pahlawan ini dengan mampu mengantarkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan dibacakannya Teks Proklamasi Kemerdekaan oleh Bung Karno dan Bung Hatta .
Merdeka dalam berpikir, merdeka dalam berbudaya dan merdeka dalam bidang ekonomi merupakan cita-cita sesungguhnya yang akan dijadikan sebuah pondasi dalam berbangsa dan bernegara. Dengan dilandasi kemajemukan suku, ras , agama, budaya dan bahasa maka konsep merdeka harus mampu menyatukan perbedaan–perbedaan tersebut ke dalam sebuah rasa saling memiliki, saling menghargai dengan meletakkan kerukunan antar sesama anak bangsa Indonesia.
Maka , konsep persatuan yang mampu membuat dan membangkitkan rasa memiliki serta rasa bangga atas sebuah negara disebut sebagai nasionalisme. Hanya dengan menumbuhkan dan menjaga rasa nasionalisme inilah Indonesia bisa tetap bersatu, berdiri tegak, berdaulat dan sejajar dengan negara lain di dunia ini. Dan pada akhirnya rasa nasionalisme yang berdasarkan pada keanekaragaman budaya, suku bangsa, ras, agama dan bahasa inilah yang mampu menopang bangsa Indonesia menuju cita- cita kemerdekaan yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Menjadi ironi jika pada saat ini, sering kita dengar berbagai isu dan kabar berita tentang kemiskinan, ketidakamanan dan bahkan sering kali terjadi pertikaian antar sesama anak bangsa hanya karena perbedaan pendapat, perbedaan paham dan lain–lain. Tidakkah kita akan mengingat bahwa kekuatan bangsa Indonesia adalah persatuan dan kesatuan dengan menyingkirkan berbagai macam egosentris yang ada. Tidakkah akan menjadikan tangisan apabila para pahlawan kita menyaksikan tatanan bermasyarakat Indonesia yang harus hancur gegara hal–hal yang sebenarnya telah ditata sedemikian rupa oleh para pahlawan kita dulu. Pertanyaan–pertanyaan inilah yang sudah seharusnya kita jawab sebagai ujian dan tantangan dalam rangka mempertahankan serta mengisi kemerdekaan .
Sudah seharusnyalah generasi sekarang ini harus mampu menerima dan melanjutkan tongkat estafet dari para pejuang kemerdekan, bukan malah sebaliknya dengan mengubah arah kemerdekaan demi kepentingan-kepentingan kelompok tertentu. Oleh karena itu ironi – ironi seperti itulah harus mampu kita kikis secara tegas dengan kembali membangkitkan rasa atau jiwa nasionalisme terhadap bangsa dan negara Indonesia tercinta ini, agar jangan sampai rasa nasionalisme hanya menjadi jargon– jargon tanpa adanya sebuah langkah konkrit.
Tidakkah kita malu apabila bangsa yang besar ini menjadi bangsa yang tertinggal diantara bangsa lainnya? Akankah kita rela jika bangsa ini akan menjadi bangsa yang tanpa arah dan tujuan. Kita sebagai rakyat tentu memiliki keinginan untuk dapat merasakan rasa kemerdekaan yang sesungguhnya, seperti yang dicita-citakan oleh para pahlawan. Oleh karena itu, marilah dengan momentum kemerdekaan Indonesia yang ke-77 tahun kita bisa berbuat sesuatu yang lebih berguna bagi bangsa dan negara. Perjalanan selama 77 tahun bukanlah sebuah waktu yang sebentar bagi kita dalam membangun bangsa dan negara ini. Indonesia yang berdaulat , adil dan makmur bukan sebuah cita- cita yang sulit apabila keanekaragaman dan kemajemukan yang ada dapat kita jaga dan kita lestarikan. Karena dengan adanya pilar-pilar kemajemukan dan keanekaragaman yang terbalut dalam Bhineka Tunggal Ika inilah yang mampu mengantarkan Indonesia merdeka.
Sudah sepantasnyalah kita akan berbicara mengenai apa yang telah kita berikan kepada bangsa dan Negara? Bukan sebaliknya. Sudah sepantasnyalah di bumi Indonesia ini harus kita jaga dan rawat bersama, bukan merusaknya atau bahkan membinasakannya. Dan ini sudah saatnya kita akan dengan bangga menyebut bahwa saya adalah warga negara Indonesia.
Siapa Kita? Kita Indonesia!!!
Editor: cosmas