E-Sports sebagai Peluang dalam Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Spread the love

Timnas esport Indonesia nomor PUBG Mobile berdiri di podium usai meraih medali emas SEA Games Vietnam.
Foto ANTARA-Arindra Media sumber mediaindonesia.com

oleh: Ibelya Elmialco

Mahasiswa Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Ekonomi kreatif sebagai salah satu konsep perekonomian bukan hal yang asing didengar saat ini. Ekonomi kreatif yang memanfaatkan ide dan gagasan kreatif sebagai sumber daya utamanya telah diangkat sebagai salah satu konsep perekonomian di berbagai wilayah, baik wilayah skala kecil maupun wilayah skala besar, termasuk di Indonesia.

Pemerintah Indonesia yang bertanggungjawab atas pariwisata dan ekonomi kreatif, Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) telah membagi dan menetapkan 17 subsektor ekonomi kreatif saat ini sebagai bentuk dukungan dan apresiasi terhadap pelaku dan pengelola ekonomi kreatif, salah satunya adalah pengembang permainan.  Dilansir dari kemenparekraf.go.id, industri dan ekosistem permainan atau gim lokal berpotensi besar untuk berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi kreatif negara1.

Saat terjadi pandemi COVID-19 yang menyebar pada tahun 2020 di Indonesia, masyarakat yang merasa jenuh karena terus berada di dalam rumah berbondong-bondong mengakses permainan berupa video game yang dapat diunduh melalui perangkat elektronik. Hal ini menyebabkan meningkatnya kontribusi industri permainan dalam pergerakan ekonomi kreatif, karena selain angka peminatnya yang semakin tinggi, fenomena ini juga berdampak positif pada sejumlah perusahaan yang tertarik untuk menjalin mitra dan berkolaborasi dengan perusahaan permainan atau klub permainan, seperti klub E-Sports yang telah banyak terbentuk di Indonesia.

E-Sports merupakan akronim dari electronic sports atau olahraga elektronik, dan merupakan istilah untuk video game kompetitif yang saat ini marak digemari masyarakat Indonesia. Perkembangan E-Sports di Indonesia berkembang semakin pesat dengan hadirnya klub profesional dari berbagai perusahaan, seperti Evos Esports, Rex Regum Qeon, Bigetron Esports, dan klub lainnya. Klub-klub tersebut didirikan untuk mewadahi kawula muda yang ingin bersaing secara profesional dengan membentuk divisi-divisi sesuai video game yang tingkat kompetitifnya tinggi. Dalam klub E-Sports tersebut, belum dijumpai divisi yang mengangkat video game dari Indonesia, dimana divisi dalam klub E-Sports nasional masih mengandalkan video game dari luar negeri sebagai sumber daya utamanya. Meski demikian, kondisi E-Sports di Indonesia saat ini telah mencapai tahap perkembangan yang sangat baik, dengan meningkatnya peminat E-Sports di Indonesia yang juga berdampak pada terbukanya lapangan pekerjaan yang semakin luas dari bidang ini.

Dilansir dari cnnindonesia.com, E-Sports telah termasuk dalam salah satu cabang olahraga resmi di Indonesia sejak tahun 2014, di bawah tanggung jawab Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI)2. Dengan kehadiran video game kompetitif populer dari luar negeri seperti Dota 2 atau Mobile Legends: Bang Bang yang berbasis MOBA (Multiplayer Online Battle Arena), Free Fire atau PUBG Mobile yang berbasis Battle Royale, dan permainan lainnya yang saat ini semakin diapresiasi masyarakat tentu dapat menunjang pengembangan industri E-Sports tanah air dan memicu game developer lokal untuk terus berkarya agar video game dalam negeri juga digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, industri E-Sports di Indonesia juga disegani oleh negara luar Indonesia yang juga mengangkat E-Sports sebagai pendongkrak ekonomi kreatif negara, ditambah partisipasi klub profesional atau tim nasional Indonesia yang kerap mendapatkan prestasi dalam kompetisi kancah internasional, seperti SEA Games 2021 yang tempo hari diadakan di Hanoi, Vietnam pada 12 Mei 2022 hingga 23 Mei 2022. Dalam kompetisi olahraga yang diadakan untuk negara Asia Tenggara tersebut, Indonesia memperoleh dua medali emas dari Free Fire Team dan PUBG Mobile Team, tiga medali perak dari Free Fire Solo, PUBG Mobile Solo, dan Mobile Legends: Bang Bang, dan satu medali perunggu dari Cross Fire; dan hanya satu divisi E-Sports yang belum dapat meraih medali yaitu FIFA Online 4.

Saat ini, pengembangan E-Sports di Indonesia masih akan terus berkembang hingga jangka waktu yang cukup panjang. Dengan keterlibatan pemerintah terhadap produktivitas perusahaan dan pengelola klub E-Sports profesional seperti dukungan sarana dan prasarana, akses media informasi dan fasilitas kompetisi berskala besar, diharapkan popularitas E-Sports juga dapat menjangkau ke berbagai lapangan pekerjaan terkait dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan game developer lokal yang masih membutuhkan dukungan dan apresiasi dari peminat video game, khususnya kawula muda, sehingga nantinya video game dari game developer lokal juga dapat bersaing dengan video game dari luar negeri dalam kompetisi nasional dan internasional. ***

Editor: Cosmas

Referensi

1 Subsektor Ekonomi Kreatif: Pengembang Permainan

https://kemenparekraf.go.id/layanan/Subsektor-Ekonomi-Kreatif/Pengembang-Permainan

2 Alasan Esports Bisa Jadi Cabang Olahraga https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20220215211706-178-759645/alasan-esports-bisa-jadi-cabang-olahraga