Bermain Lego Merangsang Kreativitas Anak
Oleh: Indarti, S.Pd.AUD
TK Wukirsawit 2 Jatiyoso
Karanganyar
Bermain tidak bisa dilepaskan dari kehidupan anak-anak. Melalui bermain, si kecil bisa mengembangkan beragam kecerdasan, seperti sensorik, motorik, hingga kreativitas. Ketiganya bisa ditemukan dalam permainan lego.
Sejak kemunculannya pada tahun 1940, lego memang telah menjadi sebuah fenomena yang mendunia di bidang mainan edukasi anak-anak. Sebagian orang menganggap lego sekadar mainan. Padahal, banyak manfaat bermain lego.
Lego adalah sejenis alat permainan bongkah plastik kecil yang terkenal di dunia khususnya di kalangan anak-anak atau remaja tidak pandang lelaki atau perempuan. Bongkah-bongkah ini serta kepingan lain bisa disusun menjadi model apa saja. Mobil, kereta api, bangunan, kota, patung, kapal terbang, pesawat luar angkasa serta robot, semuanya bisa dibuat.
Mainan asal Denmark ini merupakan sekumpulan balok plastik kecil yang bisa disusun sedemikian rupa, menjadi berbagai bentuk. Mainan ini tergolong constructive play, yaitu pola bermain dengan memanipulasi benda-benda untuk membuat sesuatu yang baru. Lego tergolong permainan bebas (free play) yang bisa membuat anak lupa waktu, karena anaklah yang menentukan bagaimana cara menggunakan blok-bloknya dan ingin dibuat apa. Blok-bloknya yang berwarna-warni dan memiliki banyak sisi bisa mendatangkan banyak kebaikan untuk perkembangan anak.
Bermain lego tidak hanya sekadar menyusun balok saja, namun banyak sekali manfaatnya bagi tumbuh kembang anak. Permainan lego dapat membantu perkembangan psikomotor, kognitif dan juga kemampuan sosial anak. Berikut ini adalah manfaat bermain lego untuk tumbuh kembang anak:
- Melatih motorik halus.
Saat anak bermain lego, anak akan banyak mengambil, mengangkat, menekan hingga merekatkan satu persatu balok lego. Hal ini akan membantu anak untuk mengembangkan motorik halus khususnya pada jari tangan. Otot-otot kecil yang kuat akan terbentuk di jari tangan yang akan membantu anak untuk melakukan keterampilan lainnya, seperti belajar, menulis, menggambar, dll. - Konsep matematika
Bentuk, ukuran, jumlah, hingga konsep penjumlahan maupun pengurangan dapat dipelajari lewat bermain lego. Di saat kita memberikan jumlah balok yang sedikit kepada anak untuk menyelesaikan bangunannya, anak akan belajar untuk menghitungnya. Secara perlahan mereka mulai mengerti bahwa masing-masing balok memiliki nilai. - Kreativitas dan problem solving
Lego memiliki banyak warna, bentuk, dan ukuran, hingga beragam fitur orang. Anak bisa menyusun lego menjadi suatu bangunan sesuai dengan konstruksi yang ada, ataupun dapat membuat bangunan sendiri dengan ditambahi berbagai macam figur sesuai dengan imajinasi yang mereka pikirkan. Hal ini akan membantu untuk lebih mengeksplor imajinasi dan kreativitas anak. Apabila ternyata anak mengalami kesulitan saat sedang menyusun hasil karyanya, anak dapat belajar mandiri untuk mencari cara menyelesaikan masalahnya. - Social skill
Bermain lego secara kelompok bersama adik, kakak, orangtua maupun teman tentunya akan lebih menyenangkan dan bermanfaat bagi perkembangan anak. Dengan bermain lego bersama-sama tiap anggota kelompok akan berdiskusi tentang strategi membangun lego, mulai dari bangunan apa yang akan dibuat, apa yang harus dilakukan terlebih dahulu, hingga peran dari masing-masing setiap anggota. Hal ini akan membantu anak untuk belajar kerja sama, berinteraksi, diskusi, sharing, mengemukakan ide, dan belajar menghargai ide orang lain yang tentunya dapat lebih mempersiapkan diri anak saat bersosialisasi di lingkungan sekitarnya. - Sikap gigih
Bermain lego terkadang membuat frustasi. Disaat bangunan yang disusun hampir jadi, tiba-tiba hanya kesenggol sedikit bangunan menjadi jatuh. Tentunya ini akan membuat anak sedih dan kecewa, hasil karya yang sudah mereka buat menjadi rusak dan gagal. Namun permainan ini memberikan kesempatan pada anak untuk selalu bisa mencoba hal baru karena anak dapat menyusunnya kembali menjadi suatu bangunan sesuai keinginan mereka. Hal ini dapat mengajarkan kepada anak sikap pantang menyerah, gigih dan selalu berusaha tanpa perlu merasa takut dan gagal. - Percaya diri
Mengambil satu persatu balok hingga berhasil menyusunnya menjadi suatu bentuk atau bangunan akan menjadi kepuasan tersendiri bagi anak. Disaat anak selesai menyusun lego kemudian memperlihatkannya kepada ayah bunda dan mendapatkan komentar positif, anak akan merasa bangga dengan hasil karyanya. Hal tersebut akan membuat anak merasa dihargai atas hasil karyanya dan tentunya dapat membawa dampak positif untuk mengembangkan rasa percaya diri anak (https://www.klikpsikolog.com).
Kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menemukan dan menciptakan suatu hal baru, cara-cara baru, model baru, yang berguna bagi dirinya sendiri dan masyarakat. Kreativitas memegang peranan penting dalam kehidupan dan perkembangan manusia. Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru disini bukan berarti harus sama sekali baru, tetapi dapat juga sebagai kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada sebelumnya (Gulford 1970:236). Hidayati (Wiyani, 2014:16) mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas anak usia dini diantaranya yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri anak seperti faktor biologis dan fisiologis. Faktor biologis yaitu perkembangan kreativitas anak dipengarhi oleh gen yang diwarisi oleh kedua orangtuanya. Faktor fisiologis: Kesehatan memiliki pengaruh terhadap perkembangan kreativitas anak. Sehat dan aktifnya indera pada anak-anak akan berpengaruh pada perilaku dan suasana hatinya. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar dirinya seperti faktor lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Di sekolah anak banyak memperoleh kesempatan untuk belajar, bermain, dan berinteraksi dengan lingkungannya sehingga proses ini dapat mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya kreativitas anak. Proses pendidikan di sekolah tentunya tidak terlepas dari peranan guru, jadi stimulasi yang diberikan guru juga dapat mempengaruhi perkembangan kreativitas anak. Jika guru menyajikan kegiatan yang menarik dan menyenangkan serta memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatan sesuai dengan keinginannya, maka pada saat itu anak memiliki peluang untuk mengekspresikan ide-idenya sehingga dapat memupuk potensi kreatif mereka. Dunia anak adalah dunia bermain. Belajar melalui bermain memberikan wadah dan kesempatan yang luas pada anak untuk bereksplorasi memenuhi rasa keingintahuannya dengan bereksperimen menggunakan alat permainan untuk menciptakan suatu karya sesuai dengan keinginannya. Adanya sarana bermain lego di sekolah turut mempengaruhi perkembangan kreativitas anak, karena lego dapat diubah, dimodivikasi, maupun dibentuk sehingga dapat mengasah pikiran dan kreativitas anak. ***