Penerapan Metode Bermain Peran Dalam Pengembangan Keterampilan Berbicara untuk Anak Kelompok B
oleh: Sumarni, S.Pd.AUD.
Mengajar Kelompok B TK Pertiwi 01 Malanggaten
Berbicara adalah keterampilan motorik mental. Pidato tidak hanya melibatkan koordinasi kelompok otot mekanisme suara yang berbeda tetapi juga memiliki aspek mental, yaitu kemampuan untuk mengasosiasikan makna dengan suara yang dihasilkan. Pola perkembangan bicara sejalan dengan perkembangan motorik dan mental. Setiap orang akan mengikuti pola yang sama tetapi dengan laju perkembangan yang berbeda, oleh karena itu keterampilan berbicara anak dapat dimulai pada usia yang berbeda dengan kualitas bicara yang berbeda (Trianto, 2013:17).
Anak merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT, anak usia dini adalah anak yang berada pada masa keemasan dari rentang usia 0-6 tahun, terutama bagi anak usia 5-6 tahun yang sedang menjalani proses perkembangan, dimana anak dibekali dengan berbagai potensi yang dapat dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang ditujukan pada anak usia dini yang bertujuan untuk merangsang setiap aspek perkembangan yang optimal, yaitu kemampuan fisik motorik, kognitif, bahasa, seni, sosial emosional, disiplin diri, nilai-nilai agama, kemandirian dan tumbuh kembang anak untuk persiapan. memasuki pendidikan lebih lanjut.
Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan Anak Usia Dini pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa “Pendidikan anak usia dini yang selanjutnya disebut PAUD adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Hal ini dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Bahasa merupakan salah satu aspek terpenting dalam perkembangan anak, karena memiliki tujuan agar anak terampil berbahasa yang meliputi keterampilan menerima bahasa, keterampilan ekspresi bahasa untuk berinteraksi dengan lingkungan, keterampilan berbahasa anak dapat dikembangkan melalui kegiatan yang menyenangkan bagi anak. bahwa anak dapat mengungkapkan ide dan hal ini sesuai dengan pendapat Susanto (2011:73) bahwa “Bahasa adalah alat untuk mengungkapkan gagasan dan mengajukan pertanyaan dan bahasa juga menghasilkan konsep dan kategori untuk berpikir”
Perkembangan bahasa merupakan salah satu bidang yang perlu dikuasai anak. Pada masa ini anak TK membutuhkan berbagai rangsangan yang dapat meningkatkan perkembangan bahasa anak agar tercapai secara optimal. Hal ini didukung oleh pemerintah dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Tingkat Pencapaian Pembangunan.
Tingkat pencapaian perkembangan menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan dapat dicapai oleh anak pada rentang usia 0-6 tahun, terutama anak usia 5-6 tahun. Perkembangan anak berlangsung secara terus menerus, artinya tingkat perkembangan yang dicapai pada suatu tahap diharapkan meningkat baik secara kuantitatif maupun kualitatif pada tahap selanjutnya.
Salah satu aspek penting yang harus dikembangkan pada usia dini adalah aspek bahasa anak yang berkaitan dengan kemampuan anak untuk dapat berkomunikasi atau berbicara dengan orang lain. Berbicara erat kaitannya dengan bahasa. Menurut Tarigan (2008:3) Linguis mengatakan bahwa (“berbicara adalah bahasa”) Berbicara adalah keterampilan berbahasa yang berkembang dalam kehidupan anak yang hanya didahului dengan keterampilan menyimak, dan pada saat itulah kemampuan berbicara dipelajari.
Kegiatan bermain peran jarang dilakukan di TK Pertiwi 01 Malanggaten, guru biasanya mengamati anak bermain saat jam istirahat, dan jarang memasukkan kegiatan bermain peran dalam program pembelajaran, jika ada penerapan kegiatan bermain peran di TK lebih dominan dilakukan hanya untuk bermain peran. ukuran sebenarnya, seperti anak bermain dengan alat dokter atau anak bertindak sebagai guru. Kegiatan bermain peran ini nampaknya lebih efektif digunakan sebagai kegiatan yang dapat meningkatkan keterampilan berbicara, karena bermain peran melibatkan anak untuk berinteraksi dan berbicara satu sama lain.
Setelah menerapkan pembelajaran dengan bermain peran Pada Kelompok B TK Pertiwi 01 Malanggaten, hasil akhir mengalami ketuntasan dalam belajar. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berbicara melalui role playing terbukti dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak. Manfaat bagi siswa adalah mengembangkan kemampuan berbicara anak melalui metode bermain peran, memberikan pembelajaran yang lebih bermakna dan keaktifan siswa dalam belajar. Manfaat bagi guru adalah meningkatkan metode pembelajaran yang menyenangkan bagi anak, menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan kepada guru tentang metode bermain peran, sebagai kontribusi guru dalam memberikan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak dalam proses pembelajaran.
Editor: Cosmas