Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak Usia Dini
Melalui Metode Cerita Islami
Oleh: Lilis Setyowati, S.Pd
Mengajar Kelompok A, TK Kemiri 02 Kebakkramat, Karanganyar
Pendidikan anak usia dini pada dasarnya mencakup segala upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses mengasuh, mengasuh, dan mendidik anak dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak dapat menggali pengalaman yang memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar tersebut. mereka dapatkan. dari lingkungan, melalui pengamatan, peniruan, dan percobaan yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak
Pada mulanya kecerdasan hanya berkaitan dengan kemampuan struktur akal untuk menangkap gejala-gejala sesuatu, sehingga kecerdasan hanya bersentuhan dengan aspek kognitif. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, kecerdasan bukan hanya tentang struktur akal, tetapi ada struktur hati yang perlu mendapat tempat tersendiri untuk menumbuhkan aspek-aspek afektif, seperti kehidupan moral, emosional, dan spiritual. Oleh karena itu, jenis kecerdasan seseorang sangat beragam.
Cerita merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru kepada siswanya, orang tua kepada anaknya, ustadz kepada siswanya, nara sumber kepada pendengarnya. Kegiatan mendongeng atau dongeng merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk memberikan pengalaman belajar agar anak memperoleh penguasaan isi cerita yang disampaikan lebih baik pesan-pesan yang disampaikan melalui kegiatan mendongeng. Dalam hal ini, mendidik dan mengajar anak dengan keteladanan lebih efektif daripada menasihati mereka. Secara implisit dongeng atau cerita adalah suatu bentuk pengajaran yang memberikan contoh nyata kepada anak melalui tokoh cerita. Tokoh-tokoh dalam cerita dapat menjadi contoh bagi anak-anak. Anak akan mudah memahami mana sifat, figur, dan perbuatan yang baik dan mana yang buruk.
Dengan cerita, seorang pendidik dapat memperkenalkan akhlak dan figur seorang muslim yang baik dan layak untuk diteladani. Dengan demikian, mendongeng dapat berperan dalam proses pembentukan karakter anak. Dalam pendidikan Islam, dampak edukatif cerita sulit digantikan oleh bentuk bahasa lain. Pada dasarnya, kisah-kisah Al-Qur’an dan Nabi dulu memiliki dampak yang baik, konstan, psikologis dan pendidikan yang cenderung mendalam setiap saat. Pendidikan melalui cerita-cerita tersebut dapat mengantarkan siswa pada kehangatan perasaan, kehidupan, dan dinamika jiwa yang mendorong manusia untuk mengubah perilakunya dan memperbaharui tekadnya sejalan dengan tuntutan, arahan, kesimpulan, dan pelajaran yang dapat diambil dari cerita tersebut. .
Dalam pelaksanaan pembelajaran di TK Kemiri 02 Kebakkramat diberikan materi pembelajaran agama atau nilai-nilai spiritual dengan menggunakan berbagai metode. Salah satunya adalah metode bercerita. Metode ini digunakan untuk penyampaian materi karena metode ini merupakan favorit anak-anak. Berdasarkan kenyataan pada saat bercerita, khususnya cerita keteladanan, siswa PAUD sangat antusias mendengarkan cerita dengan seksama. Selain menjadi metode favorit anak, metode cerita merupakan metode yang sangat mudah diterima oleh anak usia dini. Alasan penulis melakukan penelitian di lembaga ini karena lembaga tersebut telah lama menggunakan metode cerita sebagai salah satu metode yang digunakan dalam pembelajaran dan dapat dijadikan sebagai tolak ukur. untuk pembentukan sikap dan perilaku anak. Pendidik atau guru bercerita berdasarkan kisah-kisah dalam Al-Qur’an dan pengalamannya sehari-hari.
Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana cara mengembangkan kecerdasan spiritual anak melalui metode cerita islami di kelas A, untuk mengetahui hasil pengembangan kecerdasan spiritual anak melalui metode cerita islami di kelas A TK Kemiri 02 Kebakkramat, untuk mengetahui mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak melalui metode cerita islami. di kelas A
Dapat disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual anak kelas A T K Kemiri 02 dapat dikembangkan dengan menggunakan metode cerita islami. Penerapan metode cerita islami dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak di TK yang diklasifikasikan dalam persiapan, materi dan penyampaian, alat peraga dan evaluasi semuanya baik. Dari segi persiapan, para pendidik TK Kemiri 02 melakukan berbagai persiapan personal dan teknis secara optimal. Dari segi materi dan penyampaian, pendidik memilih materi sesuai dengan perkembangan anak dan mengikuti RKM (Rencana Kegiatan Minguan). Penggunaan alat peraga bervariasi, terkadang guru menggunakan buku cerita, papan tulis atau alat peraga sederhana yang dibuat oleh pendidik.
Editor: Cosmas