Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Media APE 4 Kombinasi

Spread the love

Oleh: Sri Wahyuni, S.Pd.AUD
Mapel Guru Kelas TK, Mengajar Kelompok A
TK Kemiri 05 Kebakkramat Karanganyar

Pendidikan adalah proses pembelajaran sebagai upaya mengembangkan aktivitas dan kreativitas siswa dengan interaksi yang dapat menghasilkan pengalaman belajar. Indonesia sebagai negara berkembang menginginkan pendidikan yang lebih baik dari sebelumnya, hal inilah yang melatarbelakangi perubahan kurikulum secara terus menerus, bahkan hampir setiap tahun.
Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan strategis karena anak usia dini merupakan masa emas dan meletakkan landasan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya. Hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa meskipun anak dilahirkan dengan berbagai potensi bawaan (genetik), lingkungan berperan sangat besar dalam pembentukan sikap, kepribadian, dan perkembangan kemampuan anak. Pada akhir abad ke-17, seorang filsuf terkenal Inggris: John Locke dalam (Gunarsa, 2012:15) mengemukakan bahwa pengalaman dan pendidikan bagi anak merupakan faktor yang paling menentukan dalam perkembangan anak. Oleh karena itu, masa kanak-kanak merupakan waktu yang tepat untuk mulai memberikan berbagai stimulasi agar anak dapat berkembang secara optimal.
Pengertian geometri menurut Wikipedia.org menyatakan “Geometri (Yunani Kuno: geo-“bumi”, -metron “pengukuran”) adalah cabang matematika yang berkaitan dengan pertanyaan tentang bentuk, ukuran, posisi relatif angka, dan sifat ruang. Sementara itu, Prihandoko Antonius C. (2006: 174) mengungkapkan bahwa: Geometri adalah salah satu sistem dalam matematika yang diawali dengan konsep dasar yaitu titik, titik-titik tersebut kemudian digunakan untuk membentuk garis dan garis tersebut akan membentuk suatu bidang. Di lapangan akan dapat membangun berbagai jenis datar dan poligon. Poligon kemudian dapat digunakan untuk membangun bentuk spasial.
Pengenalan bentuk geometris pada anak usia dini sangat berpengaruh untuk jenjang selanjutnya. Memperkenalkan bentuk geometris bisa menggunakan cara bermain sambil belajar. Dinas Pendidikan Patmawati (2016:28) Perkembangan mengenal bentuk geometris untuk anak usia dini adalah perkembangan anak dalam menyebutkan benda-benda geometris, membedakan benda-benda geometris, membedakan ciri-ciri bentuk geometris, mengelompokkan bentuk-bentuk geometri (lingkaran, segitiga, persegi panjang, persegi panjang, dll.).
Menurut Bredekamp dalam (Susanto, 2011: 30), bahwa aspek perkembangan intelektual, emosional, sosial, dan fisik anak saling berkaitan erat. Artinya aspek perkembangan satu sama lain saling melengkapi dan mempengaruhi. Kemampuan kognitif dapat dipahami sebagai kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks serta kemampuan menalar dan memecahkan masalah. Dengan berkembangnya kemampuan kognitif ini, anak dapat dengan mudah menguasai pengetahuan yang luas sehingga anak dapat menjalankan fungsinya dengan baik dalam interaksinya dengan masyarakat dan lingkungan sehari-hari. Melalui kombinasi media APE 4 diharapkan dapat mengembangkan kemampuan memilah dan mengklasifikasikan objek serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berpikir cermat. Seperti yang dijelaskan Shaw dan Blake dalam (Beaty, 2013: 274): “Seleksi dan pengelompokan adalah dua jenis kegiatan yang mendorong logika deduktif.
Kegiatan ini merangsang bahasa logika dan membangun dasar pemikiran yang lebih matang. Dengan demikian akan diberikan anak kelompok A di TK Kemiri 05. pengenalan konsep bentuk geometris melalui pengelompokan bentuk geometris. Namun pengenalan geometri masih menjadi kendala bagi anak kelompok A di TK Kemiri 05, bahkan masih kurang. Diketahui bahwa ada anak yang dapat menyebutkan, menunjukkan, mengelompokkan, dan mencocokkan bentuk geometri dengan benar, anak lain masih salah. Dikarenakan peran pendidik/pendidik yang dominan pembelajarannya bersifat satu arah sehingga anak cenderung pasif. Saat pembelajaran dilakukan, anak tampak kurang antusias mengikuti apa yang diajarkan guru. Dalam pengenalan bentuk geometris, pendidik menjelaskan dan memegang poster-poster bentuk geometris, dan anak-anak diminta untuk menirukan apa yang disebut oleh guru secara berulang-ulang. Sehingga anak-anak tertentu dapat menerima kegiatan sementara yang lain cenderung tidak memperhatikan, bermain sendiri, dan bosan dengan kegiatan yang berlangsung.
Hasil pengamatan kemampuan mengenal bentuk geometris anak dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mengenal bentuk geometris melalui media kombinasi APE 4 sudah berjalan dengan baik. Namun beberapa kendala membuat beberapa anak ini mengabaikan ketika guru memperkenalkan kombinasi media APE 4 karena masih ada anak yang bermain sendiri dan tidak fokus mendengarkan penjelasan guru. bagus. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal, guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi di kelas agar anak termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Motivasi belajar yang meningkat akan mendukung kemampuan anak dalam menyelesaikan tugas dengan hasil yang optimal. Dengan hasil penelitian ini, hendaknya pendidik merangsang kemampuan mengenal bentuk geometris tidak hanya menggunakan media abstrak tetapi lebih tepatnya menggunakan media nyata (konkret).
Editor: Cosmas