Model Kooperatif Tipe “Roundtable” Atasi Kesulitan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X MAN 2 Klaten

Spread the love

Oleh: Any Tri Sulistyaningrum, S.S.
Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia MAN 2 Klaten
Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten

Pendidikan tidak dapat dianggap sebelah mata, karena kemajuan suatu bangsa juga sangat dipengaruhi oleh tingkat kemajuan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan di negara tersebut. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, sikap sosial dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus ditunjang oleh kemampuan pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan ilmu terapan dan ilmu pengetahuan dasar secara seimbang. Salah satu usaha untuk meningkatkan penguasaan keterampilan dasar adalah dengan meningkatkan ketrampilan berbahasa.
Kurikulum 2013 menetapkan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks. Hal ini bertujuan pendidik mampu menyajikan suatu materi yang dapat membangun struktur berpikir peserta didik. Semakin banyak teks yang dikuasi peserta didik, akan semakin banyak pula struktur berpikir yang dikuasainya (Mahsun, 2014: vii). Menulis eksposisi menuntut pemahaman atau struktur pikiran peserta didik terhadap suatu masalah yang akan dituangkan dalam tulisan. Menulis teks eksposisi memerlukan ide-ide menarik dan faktual agar tulisannya dapat menerangkan atau mengembangkan gagasan. Hal inilah salah satu kesulitan yang dihadapi siswa kelas X MAN 2 Klaten dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam menulis teks eksposisi.
Minimnya pelatihan menulis teks eksposisi bagi siswa mengakibatkan adanya anggapan bahwa keterampilan menulis eksposisi itu sulit. Kesulitan yang mereka hadapi, yaitu menuangkan ide atau gagasan awal; mengembangkan atau menyusun ide ke dalam bentuk teks; menguasai kaidah bahasa. Kesulitan tersebut mengakibatkan siswa merasa bosan dan lelah sehingga mereka kerap melakukan aktivitas lain, seperti mengobrol atau bersenda gurau dengan teman; mencoret-coret buku; memainkan telepon genggam. Selain mendapati kesulitan di dalam kegiatan menulis, siswa juga menghadapi kesulitan dalam menentukan salah satu karakteristik dan contoh teks eksposisi bagi siswa kelas X MAN 2 Klaten Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten.
Melalui model kooperatif tipe roundtable, diharapkan siswa kelas X MAN 2 Klaten mampu berinteraksi aktif dengan teman sekelompoknya. Model kooperatif tipe roundtable juga merupakan metode pembelajaran yang menyenangkan karena gagasan atau ide-ide heterogen bergabung sehingga meminimalisasi kesulitan dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Dengan demikian, diharapkan siswa akan lebih mudah mengungkapkan pikiran dan perasaannya dengan bantuan ide-ide yang bervariasi dari teman sekelompoknya. Metode ini digunakan untuk memecahkan masalah aktual dengan cara mengumpulkan data, menyusun, menglasifikasikan, menganalisis, serta menginterpretasikannya (Narbuko dan Achmadi, 2002: 44). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan lembar catatan atau hasil karya tulis siswa kelas X MAN 2 Klaten.
Model kooperatif tipe roundtable pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagan. Dalam perkembangannya, model kooperatif Kagan ini biasa dikenal dengan pembelajaran kooperatif roundtable atau meja bundar atau keliling kelompok. Huda (2013: 154) dengan tegas mengungkapkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe roundtable adalah struktur pembelajaran yang dirancang untuk mempraktikkan keterampilan siswa. Bahkan, Sharan (2012:203) mendeskripsikan kooperatif tipe roundtable adalah kegiatan pertukaran informasi di dalam kelompok dengan cara setiap anggota menulis satu jawaban ketika pensil dan kertas sampai ke kelompoknya. Artinya, setiap siswa dituntut untuk menuliskan gagasannya pada lembar kerja. Selanjutnya, lembar tersebut diputarkan di dalam kelompok agar terjadi tukar informasi. Model kooperatif tipe roundtable bisa diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas X MAN 2 Klaten Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten.
Model kooperatif tipe roundtable adalah kegiatan pembelajaran yang menuntut setiap siswa berpartisipasi aktif dalam kelompok dengan jalan duduk melingkar atau membentuk meja bundar. Partisipasi aktif ini maksudnya, yaitu menunjukkan keterampilan yang dimiliki melalui sumbang ide. Dengan demikian, dalam model ini tiap anggota kelompok wajib menuangkan pendapat atau pemikiran secara bergiliran agar masalah yang dihadapinya dapat terselesaikan dengan baik.
Ciri-ciri teks eksposisi menurut Samsudin (2013: 3) menambahkan bahwa teks eksposisi harus menyajikan topik yang faktual; isinya mempunyai manfaat yang mengomunikasikan informasi,ide, atau fakta; dapat membuktikan kebenarannya; sering melampirkan daftar angka-angka, statistik, gambar, denah, peta, diagram, dan organisasi. Pandangan tersebut menunjukkan bahwa karakteristik yang ada di dalam teks eksposisi, yakni berupa penyajian topik yang faktual, penyampaian informasi yang jelas, pembuktian informasi yang benar atau valid.
Berikut ini langkah-langkah yang bisa dikembangkan dalam menulis teks eksposisi bagi siswa kelas X MAN 2 Klaten, antara lain: (a) menentukan topik yang akan disajikan; (b) menentukan tujuan eksposisi; (c) membuat kerangka yang lengkap dan sistematis; (d) isi kerangka teks eksposisi harus sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh penulis; (e) mengembangkan teks eksposisi sesuai dengan kerangka teks; (f) agar teks eksposisi dapat diterima oleh pembaca, paparannya harus disertai contoh, gambar, dan lain-lain. Jadi pada dasarnya, menulis teks eksposisi adalah kegiatan menuangkan gagasan dilihat dari satu sudut pandang yang bertujuan menyampaikan pendapat penulis kepada pembaca untuk diketahuinya.
Dapat disimpulkan bahwa penerapan model kooperatif tipe roundtable dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Melalui model ini, siswa juga dengan mudah menuangkan gagasan dan mengembangkannya menjadi teks eksposisi. Dengan demikian, secara keseluruhan siswa mampu melaksanakan rangkaian kegiatan pembelajaran dengan model kooperatif tipe roundtable dengan sangat baik. Penerapan model kooperatif tipe roundtable efektif dalam pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas X MAN 2 Klaten Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten untuk Mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan nilai yang bagus, sehingga prestasi belajar siswa meningkat.
Editor: Cosmas