Kemampuan Membaca Peserta Didik Meningkat dengan Media Kartu dan Video
Oleh: Yhani Sri Hartini, S.Pd
Guru SDN 03 Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar
Kelas 1 Sekolah Dasar (SD) merupakan gerbang bagi seorang anak memasuki dunia guruan formal. Jika guru salah mengajar atau menyampaikan ilmu maka akan berdampak dan berpengaruh pada pemahaman dan kemajuan peserta didik di masa yang akan datang. Salah satu pembelajaran awal bagi anak SD kelas 1 adalah membaca.
Membaca merupakan suatu keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras (Pohan, 2017).
Ada banyak media yang bisa dilakukan guru untuk membantu memperlancar anak kelas 1 SD membaca, salah satunya dengan media kartu dan video. Tujuan penulis menggunakan media ini dalam pembelajaran membaca adalah karena sebagian besar peserta didik masih belum hafal huruf atau lancar membaca.
Media kartu dan video adalah suatu media pembelajaran membaca yang dirancang sedemikian rupa untuk membantu peserta didik SD terutama kelas 1. Tujuannya adalah untuk membantu memperkenalkan lambang lambang/huruf abjad kepada anak dan diharapkan bisa membantu memperlancar membaca anak. Media ini mengandalkan kreativitas guru dalam mengajar peserta didik. Semakin kreatif guru dalam menerapkan media ini semakin besar pula kemunginan peserta didik berhasil menguasai,menghafal abjad dan bisa membaca. Selain kreativitas guru motivasi belajar peserta didik juga sangat penting sebab motivasi belajar yang positif akan mengarahkan peserta didik lebih tekun dalam belajar. Peserta didik akan berusaha mempelajari sesuatu dengan baik agar memeroleh hasil belajar yang baik pula. Maka dari itu peran guru sebagai pengajar dan guru harus pandai pandai dalam menyampaikan pelajaran semenarik mungkin agar peserta didik semangat mengikuti proses pembelajaran.
Cara pelaksanaan media membaca kartu dan video sangat mudah. Media ini disesuaikan saja dengan situasi dan kondisi sekolah. Kartu disini berupa huruf abjad yang dikemas sedemikian rupa dalam bentuk gambar dan warna yang beragam. Dan videonya guru bisa menggunakan proyektor sekolah dalam menampilkan video animasi membaca. Setelah kartu dan video sudah ada, maka guru akan langsung mempraktekkan dengan cara membaca huruf abjad bersama sama dengan peserta didik baik itu dengan dinyanyikan atau sekedar membaca bersama tergantung gurunya. Setelah itu guru akan memberikan kartu tadi kepada peserta didik satu per satu, lalu peserta didik diminta untuk menyebutkan huruf yang ia dapat. Kemudian setelah semua sudah menyebutkan hurufnya, lalu guru akan menayangkan video animasi membaca baik itu huruf abjad, ejaan suku kata, kata hingga kalimat. Setelah penayangan itu peserta didik diminta untuk menyusun kartu yang dimiliki dengan temannya menjadi satu kata, tentunya dengan bimbingan guru/guru.
Media kartu dan video bisa diterapkan kepada peserta didik oleh guru, sebab media ini tergolong mudah. Guru bisa menggunakan media yang sederhana tetapi menyenangkan bagi anak dan disesuaikan juga dengan kondisi sekolah. Kartu yang digunakan guru bisa dibuat sendiri dengan kreatif atau di print. Untuk video bisa menggunakan sarana yang ada di sekolah seperti LCD proyektor, komputer, dan smart TV. Video yang ditampilkan berupa video animasi membaca yang banyak disukai anak. Karena sebagian besar berhasilnya penguasaan materi oleh peserta didik dipengaruhi oleh kemampuan guru atau guru menerapkan media pembelajaran kreatif dalam menyampaikan informasi.**
Editor: Cosmas