Optimalisasi Karakter Kejujuran Anak Usia Dini Melalui Modelling
Oleh: AISATUN MARDLIYAH, S.Pd
Guru TK Dharma Wanita Sidoharjo Wedarijaksa Pati
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang membentuk mental dan karakter bangsa di masa depan yaitu menanamkan nilai- nilai karakter yang akan dibawa untuk masa dewasanya kelak, pendidikan karakter anak sangat penting, disebabkan karakter dari seseorang dibentuk sejak usia dini. Disinilah pentingnya pendidikan karakter anak pada usia dini, ibarat bangunan, masa usia dini merupakan masa yang tepat dalam membangun pondasi yang akan menahan dari terjangan angin dan badai, begitu pula dengan seorang individu, jika individu sudah ditanamkan nilai nilai karakter sejak dini, maka akan semakin kuat karakter itu melekat pada diri individu tersebut.
Permasalahan yang dihadapi penulis di TK Dharma Wanita Sidoharjo yaitu pada saat pembelajaran daring terdapat anak yang kurang jujur dalam mengerjakan tugasnya yakni orangtualah yang mengerjakan tugasnya, sehingga perlu sekali untuk meningkatkan karakter kejujuran pada anak agar di masa dewasa nanti anak memiliki karakter yang jujur.
Hambatan yang dihadapi penulis dalam optimalisasi karakter kejujuran di TK Dharma Wanita Sidoharjo yaitu anak memiliki perasaan takut yang besar. Anak sulit untuk berkata jujur dikarenakan takut disalahkan oleh orang tua ketika melakukan
kesalahan. Anak usia dini lebih banyak larut dalam kesenangannya saat bermain. Keadaan tersebut membuat penanaman karakter menjadi mengalami hambatan. Anak usia dini mendapatkan pengaruh dari tontonan yang ada di televisi. Acara televisi yang menarik membuat anak malas melakukan kegiatan- kegiatan positif seperti ibadah. Anak usia dini mendapatkan pengaruh negatif dari luar. Pengaruh negatif dari teman bermain menjadi hal yang paling dominan.
Tujuan pendidikan bukan hanya untuk mengembangkan intelegensi akademik anak, tapi juga membentuk anak yang berkarakter dengan mengutamakan nilai kejujuran sebagai landasan dalam setiap aktifitas.
Penulis menekankan pada kejujuran akademik dalam lingkup pendidikan anak usia dini, lebih pada aktifitas akademik seperti pada aspek sosial emosional, anak mampu mengerjakan tugasnya, tapi pada kenyataannya anak tidak mengerjakan tugasnya sendiri, melainkan dibantu oleh orang tua. Perilaku-perilaku ketidakjujuran ini yang harus kita hentikan, karena dari kebohongan yang kecil lama-lama akan menjadi kebohongan yang besar.
Demi mengatasi kebohongan atau kecurangan yang dilakukan anak-anak penulis menerapkan model modelling untuk optimalisasi karakter kejujuran pada anak agar saat dewasa kelak anak tersebut memiliki akar kejujuran dalam dirinya.
Modeling yang penulis terapkan merupakan suatu pembelajaran berdasarkan observasi teramati, penalaran berbagai pengamatan sekaligus, melibatkan proses kognitif. Modeling adalah suatu proses belajar dengan observasi dimana tingkah laku dari seorang individu atau kelompok, sebagai model, berperan sebagai rangsangan bagi pikiran-pikiran, sikap-sikap, atau tingkah laku sebagai bagian dari individu yang lain yang mengobservasi model yang ditampilkan. Modeling menurut Bandura yaitu proses bagaimana individu belajar dari mengamati orang lain (Erford:2016). Proses perbuatan yang dilakukan oleh anak atau kelompok (model) merupakan stimulus terjadinya pikiran sikap, dan perilaku yang serupa di pihak pengamat.
Tujuan modeling pada anak bisa membentuk perilaku baru pada anak, memperkuat perilaku yang sudah terbentuk, anak mengamati dan mencontoh tingkah laku model-model yang ada . Jadi teknik modeling sangat berguna dalam membentuk perilaku-perilaku baru anak melalui cara mengamati dan mencontoh tindakan orang lain sebagai modelnya.
Dari stategi modeling dalam optimalisasi nilai-nilai karakter kejujuran pada anak TK Dharma Wanita Sidoharjo. Pemilihan teknik modeling dalam menanamkan nilai kejujuran dapat menjadi pilihan anak dengan cara melihat model atau figure yang bisa menjadi contoh keteladanan, baik itu lewat cerita, film, maupun figure nyata yang ada disekelilingnya. Anak sangat memerlukan pendidikan karakter sejak dini dengan tujuan untuk mengajarkan bahwa pentingnya nilai kejujuran untuk dirinya sendiri, orang lain dan juga bangsa, nilai ini begitu penting dikarenakan individu yang jujur akan menguatkan karakter diri, dan bisa melekatkan sifat kejujuran pada diri masing-masing individu sehingga dewasa kelak sudah tertanam karakter kejujuran, dimulai dengan pendidikan karakter anak usia dini maka generasi muda yang jujur dan kuat dapat terbentuk.
Editor: cosmas