Menembus Langit Keilmuan Melalui ADU dalam Pembelajaran IPA
ARTIKEL ILMIAH POPULER
Purdiati, S.Pd
Guru SMPIT AL Huda Wonogiri
Semua Lembaga pendidikan ingin menyelenggarakan proses pembelajaran yang sempurna, sesuai peraturan pemerintah tentang kompetensi yang harus dimiliki peserta didik yaitu kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Para guru yang hebat membuat perencanaan pembelajaran semaksimal mungkin dengan menggunakan berbagai pendekatan .
Dalam mencapai tujuan pembelajaran IPA materi Pengukuran kelas 7 sangat memungkinkan terasah semua kompetensi melaui Metode ADU (Aplikasi Dunia Akhirat). Seluruh proses pembelajaran tidak sekadar mengajarkan materi pengukuran yang konvesional tetapi seorang guru mampu memompa semangat mengenal hakikat pengukuran. Berawal dengan pendahuluan memotivasi peserta didik bahwa belajar bersunguh sungguh karena Allah akan ditingkatkan beberapa derajat. Sungguh akan mulia orang yang berilmu. Bisa mengangkat derajat orang tua, keluarga dan masyarakat. Dengan menggunakan yel yel yang menarik misalnya peserta didik diminta berdiri bertepuk akan menumbuhkan suasana semangat dalam mengawali proses belajar.
Pada kegiatan inti materi pengukuran diawali kegiatan mengamati tayangan media video gerakan tata surya atau tayangan seorang apoteker sedang menimbang obat, atau tayangan yang lain yang menggambarkan adanya ukuran. Peserta didik diminta memberikan tanggapan betapa Allah menciptakan sangat teratur semua dalam ukuran tertentu dan apa akibatnya jika hal tersebut terjadi yang sebaliknya. Guru menyampaikan terjemahan dari QS AL Qomar 49. Sungguh, Kami Menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. Guru mempersilahkan peserta didik mencari pasangan untuk mengungkap kembali arti terjemahan tersebut, diminta memberi penghargaan kepada teman pasangan dengan menyentuh pundak jika antar peserta didik yang sama jenis kelaminnya sambil menyeru kata-kata penyemangat, misalnya kamu hebat/kamu imuwan luar biasa dan sebagainya. Dilanjutkan mencari dari sumber pustaka tentang berbagai jenis pengukuran .
Pada kegiatan inti peserta didik dibagi kelompok, melakukan pengamatan pengukuran panjang, masa, waktu, suhu dengan menggunakan alat yang sudah tersedia misalnya mistar ,jangka sorong, mikrometer, timbangan, termometer, jam tangan dan lain sebagainya sesuai panduan LKP. Guru membimbing dalam kegiatan pengamatan. Mengarahkan untuk berhati hati, bersungguh sungguh dalam menggunakan alat. Dan mengamati kinerja peserta didik untuk diberi penilaian aspek ketrampilannya.
Mendorong peserta didik lebih aktif pada kelompok diskusinya. Selanjutnya pada kegiatan mengomunikasikan. Setiap kelompok akan menyampaikan hasil pengamatan pengukuran, selain yang terkait dengan konsep materi inti pengukuran, diminta menyampaikan manfaat materi pengukuran dalam kehidupan sehari-sehari.
Kelompok yang lain menanggapi. Diharapkan peserta didik diarahkan sehingga mereka mampu menggunakan konsep pengukuran dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya sekedar konsep keilmuan, contoh dalam mengukur barang yang dijual harus tepat, tidak boleh mengurangi atau melebihkan timbangan yang mengakibatkan kerugian orang lain. Dalam menggunakan waktu diminta menggunakan dengan seefisien mungkin karena waktu adalah kesempatan. Guru memberikan konfirmasi jika ada penyampaian konsep pengukuran yang kurang tepat yang disampaikan peserta didik dalam diskusi kelas.
Setiap kelompok yang menyampaikan diberi apresasi bahwa kedepannya peserta didik akan menjadi orang-orang hebat, mampu mengaplikasikan konsep pengukuran dalam kehidupan. Sehingga materi pengukuran sangat bermakna. Pembelajaran diakhiri dengan kegiatan apersepsi peserta didik diminta menyampaikan bagaimana tanggapan tentang kegiatan pembelajaran dan diakhiri pemberian hadiah pada peserta atau kelompok yang paling baik, dilanjutkan pemberian tugas untuk persiapan pertemuan berikutnya.
Proses pembelajaran yang menghubungan keilmuan dengan kegiatan sehari-hari akan sangat memudahkan dalam proses belajar peserta didik. Semakin sempurna kemanfaatannya jika dilengkapi pendekatan akherat atau mengenalkan peranan Allah Tuhan semesta alam. Pembelajaran akan sangat berkesan sampai peserta didik dewasa. Seorang guru yang luar biasa tidak hanya melibatkan pengetahuan, tetapi juga ketrampilan hidup. Ini bisa dilakukan seorang guru jika terus belajar sesuai kompetensi dan kotemplasi kehidupan. ***
Editor: Cosmas