Motivasi Belajar dari Rumah Melalui Praktik-AL

Spread the love

ARTIKEL ILMIAH POPULER

Dra. Kokom Komariah, M.M

Guru IPA SMP Negeri 36 Kota Bandung–Jawa Barat

Proses pembelajaran pada masa pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) sejak diterbitkannya Surat Edaran (SE) Mendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan  Covid–19  pada satuan Pendidikan yang ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten, Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-9.

Dalam situasi darurat pendidikan harus tetap berlangsung dengan akses dan layanan pendidikan yang dilaksanakan sesuai dengan kondisi saat ini dan berpusat pada pemenuhan hak pendidikan anak. Maka, pada tanggal 16 Maret 2020 berdasarkan Surat Edaran Kepala Dinas Kota Bandung,  seluruh peserta didik melaksanakan proses pembelajaran dari rumah.

Kegiatan siswa saat PJJ

Apa yang harus dilakukan, bagaimana proses pembelajaran dari rumah dapat terlaksana dengan baik? Kegiatan belajar mengajar tidak terlalu menjadi beban baik dari pihak guru maupun siswa dan orang tua.

Langkah awal yang dipersiapkan oleh pimpinan satuan pendidikan beserta stakeholder internal sekolah adalah: 1) Mengidentifikasi kebutuhan sarana prasarana alat yang dimiliki peserta didik, dan sekolah; 2) Kesiapan guru dalam menggunakan perangkat IT (Ilmu Teknologi) dan handphone untuk dipakai sebagai alat media pembelajaran; 3) Kesiapan guru membuat bahan ajar untuk proses belajar dari rumah; 4) Menentukan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik dari rumah. Yang tak kalah penting adalah informasi kepada orang tua dimana akan terlibat penuh dalam membimbing putra–putrinya selama proses belajar dari rumah (Learning from Home).

Belajar dari rumah selama Covid-19 merupakan kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Namun demikian, belajar dari rumah tidak menutup kemungkinan akan muncul rasa bosan, malas dan jenuh, dengan situasi dan kondisi yang sama, dari hari ke hari harus menatap layar TV atau pun layar Handpone.

Hal ini terbukti dari antusias siswa pada awal belajar dari rumah, disambut dengan gembira. Respon terhadap pembelajaran dari rumah merupakan hal yang baru, khususnya yang memiliki sarana handphone, dan fasilitas internet yang mendukung dengan menggunakan aplikasi baru, seolah menemukan cara pembelajaran yang menyenangkan. Namun sejalan dengan kondisi  saat ini, sejak diberlakukan belajar dari rumah (Learning from Home) timbul kejenuhan dengan beberapa alasan; mulai dari penggunaan  kuota boros, jaringan internet tidak stabil, tidak dapat mengakses materi dan tugas yang diberikan tidak paham, tidak dapat bertanya langsung dan berbagai alasan.

Untuk mengatisipasi kejenuhan peserta didik, guru harus mampu mengembangkan kompetensinya. Banyak guru mengikuti webbinar pembuatan media bahan ajar, membuat video pembelajaran. Semua itu demi melayani peserta didik agar keluar dari kejenuhan dan tetap belajar dari rumah selama masa pandemic Covid-19 belum dinyatakan aman.

Berbagai media pembelajaran yang terdapat di Youtube dan mudah diakses, hal ini  belum seutuhnya mengobati kejenuhan peserta didik. Beberapa kendala masih muncul di antaranya durasi waktu terlalu lama, dan aktivitas peserta didik kurang tergali. Peserta didik cenderung pasif.

Kejenuhan berdampak pada motivasi belajar peserta didik menurun. Motivasi belajar merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri siswa untuk melakukan sesuatu. Bagaimana agar motivasi peserta didik meningkat selama belajar dari rumah, peran guru sangat dominan dalam hal ini di antaranya adalah:

  1. Bermain di media, model, metode, dan strategi pembelajaran yang cocok dengan  materi yang akan disampaikan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  2. Gunakan sumber bahan ajar berupa modul (media cetak), buku sumber yang dimiliki peserta didik agar budaya litersi baca meningkat,
  3. Instruksi harus jelas,tepat dapat dipahami oleh peserta didik. Libatkan peserta didik untuk melakukan aktivitas pembelajaran, sehingga menemukan pembelajaran yang bermakna.
  4. Pilih materi essensial sesuai dengan kondisi kurikulum darurat masa pandemi Covid-19, materi dikaitkan dalam kehidupan sehari–hari.
  5. Libatkan peserta didik dalam pembelajaran komunikasi dua arah, bisa melalui chat room disalah satu aplikasi media pembelajaran, sesuai dengan aplikasi yang digunakan.
  6. Berikan umpan balik atas hasil kerja peserta didik dan koreksilah setiap hasil kerja peserta didik, berikan pujian (reward).
  7. Melakukan Praktik-AL (Praktikum Alternatif), untuk pelajaran IPA, sebagai salah satu motivasi peserta didik untuk melakukan pembelajaran bermakna selama belajar dari rumah (learning from home). Pembelajaran bermakna melalui Praktik Alternatif  dirumah secara mandiri akan menjadikan peserta didik berjiwa peneliti.

Contoh Praktik-AL: Membuktikan oksigen dari peristiwa fotosintesis  hanya menggunakan botol bekas (air mineral), menghitung denyut nadi, volume udara pernapasan, pesawat sederhana, dan lainnya)

  1. Pembelajaran bermakna melalui Praktik-AL bukan hanya berlaku untuk pelajaran IPA saja,namun dapat diterapkan untuk seluruh mata pelajaran yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hal diatas dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik selama belajar dari rumah (Learning from Home).

 

Editor: Cosmas